5.2. Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Pemanfaatan Pelayanan Posyandu
Lansia
Berdasarkan analisis univariat menunjukkan bahwa Lansia yang terbanyak jenis kelamin perempuan yaitu 73,7 dan yang paling sedikit adalah laki-laki yaitu
26,3. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji-square menunjukkan bahwa
jenis kelamin tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan Posyandu Lansia. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum angka
morbiditas pada perempuan dari kedua kelompok ini lebih tinggi dan perempuan lebih cenderung merasakan sakit sehingga perempuan harus lebih banyak
berkonsultasi dengan pihak kesehatan untuk pemeriksaan fisiknya ke bagian kebidanan dan poli gigi, perempuan lebih sensitif terhadap perasaan sakit
dibandingkan laki-laki, namun laki-laki lebih mementingkan kualitas hidup salah satunya adalah unsur kesehatan. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Harianto 2004.
5.3. Pengaruh Status Perkawinan terhadap Pemanfaatan Pelayanan
Posyandu Lansia
Berdasarkan status perkawinan responden terbanyak adalah tidak kawin 51,8 dan yang paling sedikit adalah kawin 48,2. Berdasarkan hasil analisis bivariat
dengan uji-square menunjukkan bahwa status perkawinan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan Posyandu Lansia. Mengingat umur
harapan hidup pada Lansia wanita lebih tinggi dari pada pria jumlah penduduk Lansia
Henniwati : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia Di Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2009
wanita yang mempunyai status menikah lebih kecil dari pada penduduk pria. Menurut Emil Salim 1984, yang dikutip oleh Hardywinoto 2007, menyatakan bahwa
wanita berstatus menikah hanya 25 dibandingkan dengan penduduk Lansia pria yang besarnya 84, karena tingkat pendidikan mereka rendah dan partisipasi
angkatan kerja golongan ini tidak tinggi, mereka harus menanggung beban ekonomi lebih berat setelah suaminya meninggal. Banyak diantara mereka tidak dapat hidup
secara mandiri lagi dan terpaksa menjadi tanggungan anak serta keluarganya.
5.4. Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Pemanfaatan Pelayanan
Posyandu Lansia
Berdasarkan pendidikan responden dengan latar belakang pendidikan yang terbanyak adalah tingkat dasar SD-SMP 64,2 dan yang paling sedikit tingkat
pendidikan lanjutan SMAD3-SI 35,8. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji-square menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan Posyandu Lansia. Biasanya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan meningkatkan pula ilmu pengetahuan,
informasi yang didapat. Hal ini menunjukkan semakin tinggi pendidikan maka kebutuhan dan tuntutan terhadap pelayanan kesehatan semakin meningkat pula,
semakin rendah tingkat pendidikan ini akan mengakibatkan mereka sulit menerima penyuluhan yang diberikan oleh tenaga penyuluh Hardywinoto, 2007.
Henniwati : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia Di Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2009
5.5. Pengaruh Pekerjaan terhadap Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia