Jenis Kelamin Status Perkawinan Pendidikan

organisasi profesi, kesenian, olah raga, kesamaan hobi dan sebagainya 4, Kebutuhan harga diri esteem needs adalah kebutuhan akan harga diri untuk diakui akan keberadaannya, dan 5 Kebutuhan aktualisasi diri self actualization needs adalah kebutuhan untuk mengungkapkan kemampuan fisik, rohani maupun daya pikir berdasar pengalamannya masing-masing, bersemangat untuk hidup, dan berperan dalam kehidupan. Sejak awal kehidupan sampai berusia lanjut setiap orang memiliki kebutuhan psikologis dasar. Kebutuhan tersebut diantaranya orang Lansia membutuhkan rasa nyaman bagi dirinya sendiri, serta rasa nyaman terhadap lingkungan yang ada. Tingkat pemenuhan kebutuhan tersebut tergantung pada diri orang Lansia, keluarga dan lingkungannya. Jika kebutuhan kebutuhan tersebut tidak terpenuhi akan timbul masalah-masalah dalam kehidupan orang Lansia yang akan menurunkan kemandiriannya.

2.1.4. Jenis Kelamin

Di Asia Tenggara jumlah penduduk Lansia wanita umumnya lebih banyak dibanding pria. Hal ini dapat dilihat dari persentase pria dan wanita serta rasio jenis kelamin dari penduduk Lansia pria dan wanita. Persentase penduduk Lansia 60+ di Asia Tenggara dan Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1. Henniwati : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia Di Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2009 Tabel 1: Persentase Penduduk Lansia 60+ di Asia Tenggara dan Indonesia pada Tahun 1970, 1995, 2025, dan 2050 1970 1995 2025 2050 Negara Kawasan Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Asia Tenggara Indonesia 5.7 5.5 4.9 4.9 7.2 7.2 6.0 6.3 13.3 13.8 10.9 11.6 21.7 23.1 18.3 20.0 Sumber: Hardywinoto, 2007 Tabel 2: Ratio Jenis Kelamin Sex Ratios Pria Per 100 Wanita dari Jumlah Penduduk Lansia di Dunia Kawasan Maju, Kawasan Kurang Maju dan Indonesia, 1980-2005 Tahun Negara Kawasan 1980 2000 2025 Dunia Kawasan Maju Kawasan kurang maju Indonesia 73 62 87 84 79 67 90 82 84 73 89 80 Sumber: Hardywinoto, 2007

2.1.5. Status Perkawinan

Mengingat umur harapan hidup pada Lansia wanita lebih tinggi dari pada pria, jumlah penduduk Lansia wanita yang mempunyai status menikah lebih kecil dari pada penduduk Lansia pria. Menurut Email Salim 1984, yang dikutip oleh Hardywinoto, 2007 , jumlah penduduk Lansia wanita yang berstatus menikah hanya 25, dibandingkan dengan penduduk Lansia pria yang besarnya 84, karena tingkat Henniwati : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia Di Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2009 pendidikan mereka rendah dan partisipasi angkatan kerja golongan ini tidak tinggi, mereka harus menanggung beban ekonomi lebih berat setelah suaminya meninggal. Banyak di antara mereka tidak dapat hidup secara mandiri lagi dan terpaksa menjadi tanggungan anak serta keluarganya.

2.1.6. Pendidikan

Menurut data yang dikumpulkan Depertemen Sosial Republik Indonesia 1996, yang dikutip oleh Hardywinoto, 2007 , tingkat pendidikan penduduk Lansia di Indonesia masih belum baik. Hal ini terlebih-lebih terlihat pada penduduk Lansia wanita yang tidak bersekolah, seperti dapat di lihat pada Tabel 3. Tabel 3: Penduduk Lansia Pria dan Wanita yang Tidak Bersekolah Penduduk Lansia Persentase Pria Wanita Bersekolah Tidak lulus SD Tamat SD Di atas SD 60.0 23.3 14.1 5.0 40.3 31.7 20.8 72.8 16.5 8.1 Sumber: Hardywinoto, 2007 Rendahnya tingkat pendidikan ini mengakibatkan mereka sulit menerima penyuluhan yang diberikan oleh tenaga penyuluh. Di samping itu, hal ini akan menyulitkan mereka manakala mereka bekerja atau mencari pekerjaan. Tingkat pendidikan Lansia pada umumnya sangat rendah. Menurut Sedarmayanti 2001, yang dikutip oleh Hardywinoto 2007, pekerjaan yang disertai dengan pendidikan dan keterampilan akan mendorong kemajuan setiap usaha sehingga dapat Henniwati : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia Di Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2009 meningkatkan pendapatan, baik pendapatan individu, kelompok maupun pendapatan nasional. Lebih lanjut dijelaskan bahwa sumber utama kinerja yang efektif yang mempengaruhi individu adalah kelemahan intelektual, kelemahan psikologis, kelemahan fisik. Jadi jika Lansia dengan kondisi yang serba menurun bekerja sudah tidak efektif lagi ditinjau dari proses dan hasilnya.

2.1.7. Pekerjaan

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014

11 94 129

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember

1 3 22

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu oleh Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Johan Pahlawan, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat

0 4 70

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANJUT USIA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lanjut Usia Ke Posyandu Lanjut Usia Desa Tegalgiri Nogosari Boyolali.

0 0 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANJUT USIA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lanjut Usia Ke Posyandu Lanjut Usia Desa Tegalgiri Nogosari Boyolali.

0 4 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANJUT USIA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS PADANG TAHUN 2010.

0 0 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANJUT USIA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS PADANG TAHUN 2010.

0 0 6

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu oleh Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Johan Pahlawan, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat

0 0 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu oleh Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Johan Pahlawan, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat

0 0 1

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu oleh Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Johan Pahlawan, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat

0 0 5