BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan menurut World Health Organization WHO adalah keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat,
juga dapat diukur dari produktivitas dalam arti mempunyai pekerjaan atau penghasilan secara ekonomi. Hal ini juga diatur dalam Undang-Undang RI No. 23
Tahun 1992 tentang Batasan Kesehatan dan Keadaan Sejahtera Badan, Jiwa, dan Sosial yang menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup produktif secara sosial dan
ekonomi Notoatmodjo, 2007. Pembangunan kesehatan merupakan penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu
unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Pembangunan kesehatan berkembang dengan cepat dan menyentuh seluruh segi kehidupan sehingga perlu disusun tatanan
upaya kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2001. Upaya kesehatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk pelayanan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat Puskesmas, peran serta masyarakat dan rujukan kesehatan. Upaya kesehatan melalui Puskesmas merupakan upaya menyeluruh dan terpadu yang
meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan. Departemen
Henniwati : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia Di Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2009
Kesehatan, Departemen Dalam Negeri serta Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga telah merumuskan tatanan tersebut yang dilaksanakan dalam
bentuk Pos Pelayanan Terpadu Posyandu, yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat secara rutin setiap bulannya Departemen Kesehatan RI, 2001.
Pembinaan Lansia Lansia di Indonesia dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai landasan dalam menentukan kebijaksanaan pembinaan
sesuai dengan Undang-Undang RI No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia yang menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan dimaksudkan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan Lansia, upaya penyuluhan, penyembuhan dan pengembangan lembaga Departemen Kesehatan RI, 2005.
Pembinaan kesehatan dimulai dari kehidupan keluarga, ibu hamil, anak-anak dan Lansia yang merupakan kelompok rawan dipandang dari segi kesehatan karena
kepekaan dan kerentanan yang tinggi terhadap gangguan kesehatan dan ancaman kematian Departemen Kesehatan RI, 2005.
Pelaksanaan pembinaan kesehatan Lansia di Puskesmas perlu dilakukan dengan manajemen yang baik dengan memperhatikan aspek perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Penilaian keberhasilan program harus dimulai dari awal kegiatan yang meliputi masukan, proses dan keluaran dengan aspek teknis
dan manajerial termasuk penyediaan sarana, prasarana dan informasi yang digunakan untuk perencanaan lebih lanjut Departemen Kesehatan RI, 2005.
Pertambahan penduduk Lansia secara bermakna akan disertai oleh berbagai masalah dan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan Lansia, baik terhadap
Henniwati : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia Di Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2009
individu maupun bagi keluarga dan masyarakat yang meliputi fisik, biologis, mental maupun sosial ekonomi. Mengingat Lansia merupakan salah satu kelompok rawan
dalam keluarga, pembinaan Lansia sangat memerlukan perhatian khusus sesuai dengan keberadaannya Departemen Kesehatan RI, 2005.
Seirama dengan peningkatan jumlah dan angka kesakitan Lansia diperlukan peningkatan jenis dan kualitas pelayanan kesehatan dan perawatan, baik yang
dilaksanakan oleh Lansia itu sendiri maupun keluarga atau lembaga lain seperti PUSAKA Pusat Santunan dalam Keluarga, Posyandu Lansia, Panti Sosial Tresna
Wredha, Sasana Tresna Wredha maupun yang dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan tingkat dasar primer, sarana pelayanan kesehatan rujukan tingkat pertama
sekunder dan sarana pelayanan kesehatan tingkat lanjut tersier Notoatmodjo, 2007.
Sasaran Posyandu Lansia meliputi beberapa kelompok di mana ada sasaran langsung dan sasaran tidak langsung. Sasaran langsung adalah usia virilitaspra senilis
45 s.d. 59 tahun, Lansia 60 s.d. 69 tahun, dan Lansia risiko tinggi yaitu usia lebih dari 70 tahun. Sedangkan sasaran yang tidak langsung adalah keluarga di mana Lansia
berada, masyarakat di lingkungan Lansia, organisasi sosial yang bergerak di dalam pembinaan kesehatan Lansia, petugas kesehatan yang melayani kesehatan Lansia dan
masyarakat luas Departemen Kesehatan RI, 2006. Jumlah populasi Lansia 60 tahun ke atas di dunia terus bertambah, pada tahun
1950 sebanyak 130 juta 4 dari total populasi, tahun 2000 sebanyak 16 juta 7,2 dari total populasi dan terus bertambah berkisar 8 juta setiap tahunnya, diperkirakan
Henniwati : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia Di Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2009
pada tahun 2025 menjadi 41,5 juta 13,6, dan pada tahun 2050 sebanyak 79,6 juta 23,7 U.S. Census Bureau, 2002.
Secara demografi berdasarkan data sensus penduduk tahun 2000, Indonesia memasuki era penduduk berstruktur tua di mana proporsi Lansia mencapai 14,4 juta
jiwa atau 7,18 dari total jumlah penduduk. Pada tahun 2005 jumlah Lansia sudah berkisar 19,9 juta jiwa atau 8,48 dan meningkat menjadi 24 juta jiwa atau 9,77
dari total penduduk pada tahun 2010 Biro Pusat Statistik, 2000. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam jumlah penduduk dalam kelompok umur
60 tahun ke atas sebanyak 304.281 orang 7,54 dan Kabupaten Aceh Timur jumlah kelompok Lansia 60 tahun ke atas sebanyak 17.327 orang 5,55 Dinas Kesehatan
Provinsi N.A.D., 2007. Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur membentuk pembinaan Posyandu
Lansia pada tahun 2002 dengan 10 Posyandu. Dengan adanya pemekaran wilayah dan penambahan Puskesmas di wilayah Kabupaten Aceh Timur, maka Posyandu
Lansia menjadi 22 Posyandu dari 22 Puskesmas pada tahun 2007. Namun program tersebut tidak berjalan seperti yang diharapkan dari 22 Posyandu Lansia yang
dibentuk hanya 8 Posyandu saja yang aktif. Hal ini dapat dilihat dari laporan bulanan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur tahun 2007 di mana jumlah kunjungan
Lansia di Posyandu binaan sebanyak 505 orang 20,12 dari 2511 orang 100. Berdasarkan laporan yang diperoleh 6 bulan terakhir, sejak Januari jumlah Lansia
yang datang ke Posyandu sebanyak 498 orang, bulan Februari 476 orang, Maret 486 orang, April 455 orang, Mei 467 orang, Juni 462 orang, Hal ini membuktikan bahwa
Henniwati : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia Di Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2009
pemanfaatan pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia masih sangat jauh dari target yang diharapkan yaitu 90 Dinas Kesehatan Aceh Timur, 2008.
1.2. Permasalaan