Kajian Teologi Bidang Hukum dan Etika Islam

geneologi dan narasi. Model ini ditulis dalam bahasa Persia dan diwakili oleh karya berbahasa Pahlawi, Khudzay-namah buku tentang para raja yang diterjemahkan ke bahasa Arab oleh Ibn al-Muqaffa’ dengan judul Siyar Muluk al-‘Ajam. Konsep tentang sejarah dunia, tempat berlangsungnya peristiwa- peristiwa masa lalu, merupakan pengantar menuju sejarah Islam, dapat dilacak asalnya dalam tradisi Yahudi-Kristen. Namun, bentuk penyajiannya kemudian mengambil model tradisi Islam. 63 Penulisan sejarah Arab mencapai puncaknya pada masa al-Thabari dan al-Mas’udi, dan mengalami kemunduran drastis setelah Miskawayh. Seperti kebanyakan khasanah ilmu sejarah yang ditulis dalam bahasa asing, karya- karya al-Thabari, al-Mas’udi, Ibn al-Atsir, dan para pengikutnya, tidak bisa dibaca oleh orang Timur Abad Pertengahan. Pada masa modern, sudah diterjemahkan dalam bahasa Eropa modern. 64

7. Kajian Teologi

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari kecenderungan orang Arab sebagai orang Arab sekaligus orang Muslim, yaitu teologi, hadits, fikih, filologi, dan linguistik. Perhatian dan minat orang Arab Islam pada masa paling awal tertuju pada cabang keilmuwan yang lahir karena motif keagamaan. Kebutuhan untuk memahami al-Qur’an menjadi landasan kejian teologis dan linguistik yang serius. 65 63 Hitti, History of The Arabs, h. 487. 64 Hitti, History of The Arabs, h. 491. 65 Hitti, History of The Arabs, h. 492. Dalam kajian berikutnya, hadits sunnah, yaitu perilaku, ucapan, dan persetujuan Nabi, yang kemudian menjadi sumber ajaran paling penting. Awalnya hanya diriwayatkan dari mulut ke mulut, hadits Nabi kemudian direkam dalam bentuk tulisan pada abad kedua Hijriah. 66 Dengan kata lain, hadits didefinisikan sebagai catatan perilaku atau perkataan Nabi. Bagi seorang muslim yang saleh, ilmu hadits merupakan ilmu yang paling utama, untuk mencari ilmu itulah para calon ulama melakukan perjalanan panjang dan melelahkan. Karena perjalanan mencari ilmu al-rihlah fi thalab al-’ilm dipandang sebagai bentuk kesalehan, orang yang meninggal saat mencari ilmu sama dengan orang yang gugur dalam perang suci. 67

8. Bidang Hukum dan Etika Islam

Setelah orang Romawi, orang Arab adalah satu-satunya bangsa pada abad pertengahan yang melahirkan Ilmu Yurisprudensi, dan darinya berkembang sebuah sistem yang independen. Sistem tersebut dinamakan Fikih, pada prinsipnya didasarkan atas al-Quran dan hadits, yang disebut ushul, dan dipengaruhi oleh sistem Yunani-Romawi. Fikih adalah ilmu perintah Allah sebagaimana tertuang dalam al-Qur’an dan diuraikan dalam hadits yang diwariskan pada generasi berikutnya. Yurisprudensi Islam, selain berprinsip pada al-Qur’an dan Hadits, juga berpedoman pada analogi dan konsensus. Adapun tentang ra’y, yaitu penalaran rasional, meskipun sering dijadikan sandaran, hal tersebut hampir tidak pernah dipandang sebagai sumber hukum kelima. Dalam bidang fiqih ini, telah lahir fuqaha legendaris seperti Imam 66 Hitti, History of The Arabs. 67 Hitti, History of The Arabs, h. 493. Hanifah 700-767 M, Imam Malik 713-795 M, Imam Syafei 767-820 M dan Imam Ahmad ibnu Hambal 780-855 M. Karya-karya etika yang didasarkan atas al-Qur’an dan hadits, meskipun sangat banyak jumlahnya, tidak mendominasi semua literatur berbahasa Arab tentang moral akhlak. Setidaknya ada tiga jenis karya etika. Karya-karya semacam itu membahas tentang tatanan moral, serta peningkatan kualitas semangat dan perilaku adab. 68

9. Bidang Sastra dan Kesenian