Kemajuan yang Dicapai Bani Abbasiyah

ditangannyalah Abbasiyah mempunyai pengaruh yang kuat. Selama Dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya. Berdasarkan pola pemerintahan dan pola politik itu para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi lima periode: 23 a. Periode Pertama 750-847 M, disebut periode pengaruh Persia pertama. b. Periode Kedua 847-945 M, disebut masa pengaruh Turki pertama. c. Periode Ketiga 945 M-1055 M, masa kekuasaan Bani Buwaih dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua. d. Periode Keempat 1055-1194 M, masa kekuasaan Dinasti Bani sejak dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah, biasanya disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua. e. Periode Kelima 1194-1258 M, masa khalifah bebas dari pengaruh Dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif disekitar kota Baghdad.

2. Kemajuan yang Dicapai Bani Abbasiyah

Setiap Dinasti atau rezim mengalami fase-fase yang dikenal dengan fase pendirian, fase pembangunan dan kemajuan, fase kemunduran dan kehancuran. Akan tetapi durasi dari masing-masing fase itu berbeda-beda karena bergantung pada kemampuan penyelenggara pemerintahan yang bersangkutan. 23 Ya tim , Se ja ra h Pe ra d a b a n Isla m , h. 49-50. Pada masa pemerintahan, masing-masing memiliki berbagai kemajuan dari beberapa bidang, diantaranya bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial. Pada masing-masing bidang memiliki kelebihan dan kekurangan. 24 a. Bidang Politik Walaupun demikian, dalam periode ini banyak tantangan dan gerakan politik yang mengganggu stabilitas, baik dari kalangan Bani Abbas sendiri maupun dari luar. Gerakan-gerakan ini seperti sisa-sisa Bani Umayyah dan kalangan intern Bani Abbas, revolusi al-Khawarij di Afrika utara, gerakan zindik di Persia, gerakan Syi’ah dan konflik antar bangsa serta aliran pemikiran keagamaan, semuanya dapat dipadamkan. b. Bidang Ekonomi Pada masa al-Mahdi perekonomian mulai meningkat dengan peningkatan di sektor pertanian, melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga dan besi. Terkecuali itu dagang transit antara timur dan barat juga banyak membawa kekayaan. Bahsrah menjadi pelabuhan yang penting. c. Bidang Sosial Popularitas Bani Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun al-Rasyid 786-809 M dan putranya Al-Ma’mun 813-833 M. kekayaan yang banyak di manfaatkan Harun al-Rasyid untuk 24 Ra tna ne ng sih, “ Se ja ra h Pe ra d a b a n Isla m p a d a Za m a n Ba ni Ab b a siya h d i Ba g hd a d ” a rtike l d ia kse s p a d a 26 Juli 2008 d a ri http : a m g y.w o rd p re ss.c o m 2008 02 11 se ja ra h-p e ra d a b a n-isla m -p a d a -za m a n- Ba ni-Ab b a siya h-d i-b a g d a d keperluan sosial. Rumah sakit, lembaga pendidikan, dokter, dan farmasi didirikan. Pada masanya sudah terdapat paling tidak 800 orang dokter. Disamping itu pemandian-pemandian juga dibangun. Tingkat kemakmuran yang paling tinggi terwujud pada zaman khalifah ini, kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta kesusastraan berada pada zaman keemasannya. Adapun penyebab keberhasilan kaum penganjur berdirinya Bani Abbasiyah ialah karena mereka berhasil menyadarkan kaum muslimin pada umumnya, bahwa Bani Abbasiyah adalah keluarga yang paling dekat kepada Nabi Muhammad SAW, dan bahwasanya mereka akan mengamalkan al- Qur’an dan Sunnah rasul dan menegakkan syari’at Allah. Jika dasar-dasar pemerintahan Bani Abbasiyah diletakkan dan dibangun oleh Abu al-Abbas dan Abu Ja’far Al-Manshur, maka puncak keemasan dari Dinasti ini berada pada tujuh khalifah sesudahnya, yaitu al- Mahdi 775-785 M, al-Hadi 775-786 M, Harun al-Rasyid 786-809 M, al- Ma’mun 813-833 M, al-Mu’tashim 833-842 M, al-Wasiq 842-847 M, dan al-Mutawakkil 847-861 M. 25 a. Kemajuan dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Keberhasilan umat Islam pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah dalam pengembangan ilmu pengetahuan sains dan peradaban Islam secara menyeluruh, tidak terlepas dari berbagai faktor yang mendukung. Di antaranya adalah kebijakan politik pemerintah Bani Abbasiyah terhadap masyarakat non 25 Ja ih Mub a ro k, Se ja ra h Pe ra d a b a n Isla m Ba nd ung : Pusta ka Ba ni Q ura isyi, 2004, h. 77. Arab Mawali, yang memiliki tradisi intelektual dan budaya riset yang sudah lama melingkupi kehidupan mereka. Mereka diberikan fasilitas berupa materi atau finansial dan tempat untuk terus melakukan berbagai kajian ilmu pengetahuan melalui bahan-bahan rujukan yang pernah ditulis atau dikaji oleh masyarakat sebelumnya. Kebijakan tersebut ternyata membawa dampak yang sangat positif bagi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan sains yang membawa harum Dinasti ini. 26 Dengan demikian, banyak bermunculan ahli dalam bidang ilmu pengetahuan, seperti Filsafat, filosuf yang terkenal saat itu antara lain adalah Al Kindi 801-873 M. Abu Nasr al-Faraby, 870-950 M dan lain-lain. 27 Kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam juga terjadi pada bidang ilmu sejarah, ilmu bumi, astronomi dan sebagainya. Diantaranya sejarawan muslim yang pertama yang terkenal yang hidup pada masa ini adalah Muhammad bin Ishaq w. 768 M. 28 Khalifah Harun al-Rasyid dikenal sebagai khalifah yang mencintai seni dan ilmu. Ia banyak meluangkan waktunya untuk berdiskusi dengan kalangan ilmuwan dan mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap seni. Al-Rasyid mengembangkan satu akademi Gundishapur yang didirikan oleh Anushirvan pada tahun 555 M. Pada masa pemerintahannya lembaga tersebut dijadikan 26 Fa hm i Hid a ya ti, “ Ba ni Ab b a siya h” a rtike l d i a kse s p a d a 26 Juli 2008 d a ri http : sp ik13.b lo g sp o t.c o m 2008 04 Ba ni-Ab b a siya h.21.htm l 27 Hid a ya ti, “ Ba ni Ab b a siya h.” 28 Hid a ya ti, “ Ba ni Ab b a siya h.” sebagai pusat pengembangan dan penerjemahan bidang ilmu kedokteran, obat dan falsafah. 29 Dari gambaran diatas terlihat bahwa, Daulah Bani Abbas pada periode pertama lebih menekankan pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada perluasan wilayah. Disinilah perbedaan pokok antara Bani Abbasiyah dan Bani Umayyah. b. Kemajuan dalam Ilmu Agama Islam Masa pemerintahan Bani Abbasiyah yang berlangsung lebih kurang lima abad 750-1258 M, dicatat sebagai masa-masa kejayaan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam ini, khususnya kemajuan dalam bidang ilmu agama, tidak lepas dari peran serta para ulama dan pemerintah yang memberi dukungan kuat, baik dukungan moral, material dan finansial, kepada para ulama. Perhatian yang serius dari pemerintah ini membuat para ulama yang ingin mengembangkan ilmu ini mendapat motivasi yang kuat, sehingga mereka berusaha keras untuk mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Diantaranya ilmu pengetahuan agama Islam yang berkembang dan maju adalah ilmu hadits, ilmu tafsir, ilmu fiqih dan tasawuf. 30

3. Kehancuran Bani Abbasiyah