Fungsi dan Peran Perpustakaan

ditulis tangan, kini dapat digandakan dengan mesin cetak. Karena teknik pencetakan yang masih sederhana ini maka hasilnya pun masih sederhana dibandingkan dengan buku cetakan masa kini. Buku yang diterbitkan semasa ini hingga abad ke-16 dikenal dengan nama incunabula. 17 Mesin cetak penemuan Gutenberg kemudian dikembangkan lagi sehingga mulai abad ke-16 pencetakan buku dalam waktu singkat mampu menghasilkan ratusan eksemplar. Hasilnya bagi perpustakaan ialah terjadinya revolusi perpustakaan artinya dalam waktu singkat perpustakaan diisi dengan buku cetak. Revolusi yang mirip sama terjadi hampir 400 tahun kemudian ketika buku mulai digantikan bentuk elektronik. Dari Jerman, mesin cetak kemudian tersebar ke seluruh Eropa, kemudian dibawa lagi ke Asia tempat asal usul mesin cetak. Inilah hasil sampingan penemuan mesin cetak serta dampaknya terhadap perpustakaan. Mesin cetak yang diasosiasikan dengan buku menimbulkan dampak sosial yang besar. 18

C. Fungsi dan Peran Perpustakaan

Berbicara mengenai fungsi perpustakaan, maka dibahas tentang tugas- tugas yang harus dilakukan oleh sebuah perpustakaan agar perpustakaan tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Sulistyo-Basuki dalam bukunya “pengantar Ilmu perpustakaan” secara rinci menuliskan beberapa fungsi perpustakaan, di antaranya: 19 17 Sulistyo -Ba suki, Pe ng a nta r Ilm u Pe rp usta ka a n. 18 Sulistyo -Ba suki, Pe ng a nta r Ilm u Pe rp usta ka a n. 19 Sulistyo -Ba suki, Pe ng a nta r Ilm u Pe rp usta ka a n, h. 28-30. 1. Sebagai sarana simpan karya manusia. Perpustakaan di sini berfungsi sebagai tempat menyimpan karya manusia, khususnya karya cetak seperti buku, majalah, sejenisnya serta karya rekaman seperti kaset, piringan hitam, dan sejenisnya. Perpustakaan berfungsi sebagai arsip umum bagi produk masyarakat berupa buku dalam arti luas. Dalam kaitannya dengan fungsi simpan, perpustakaan bertugas menyimpan khazanah budaya hasil masyarakat. Salah satu jenis perpustakaan yang benar-benar berfungsi sebagai sarana simpan ial a h p e r pustakaan nasional. Di manapun tempatnya, perpustakaan nasional sebuah negara selalu bertugas menyimpan semua buku yang diterbitkan di negara yang bersangkutan. 2. Fungi informasi. Bagi anggota masyarakat yang memerlukan informasi dapat memintanya ataupun menanyakannya ke perpustakaan. Informasi yang diminta dapat berupa informasi mengenai tugas sehari-hari, pelajaran maupun informasi lainnya. Dengan koleksi yang tersedia, perpustakaan harus berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan ke perpustakaan. Bila tidak terjawab, dapat minta bantuan ke perpustakaan lain yang dianggap mampu menjawab pertanyaan tersebut karena pada hakekatnya semua perpustakaan melaksanakan fungsi informasi. 3. Fungsi rekreasi. Masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan cara membaca dan bacaan ini disediakan oleh perpustakaan. Fungsi rekreasi ini tampak nyata pada perpustakaan umum yaitu perpustakaan yang dikelola dengan dana umum serta terbuka untuk umum. Umum artinya setiap orang tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama, dan warna kulit. Dalam menjalankan fungsi rekreasi ini maka perpustakaan menjalin kerjasama dengan berbagai komponen seperti penulis yang menulis buku, penerbit yang menerbitkan buku, produsen kertas, toko buku, unsur pembaca yang berasal dari semua pihak dan dengan sendirinya juga pengelola perpustakaan. Kegiatan membaca sebagai bagian fungsi rekreasi dikaitkan pula dengan tingkat melek huruf. Berbeda dengan anggapan bahwa melek huruf sudah berarti tahu aksara, sedangkan dalam kenyataannya terdapat berbagai tingkat melek huruf dilihat dari segi penggunaan pustaka. Melek huruf ini terbagi atas: 1 golongan yang tidak dapat membaca dalam arti tahu aksara, namun tidak tahu cara membacanya; 2 golongan yang memiliki kemampuan terbatas, dalam arti mereka ini dianggap setengah melek huruf; 3 golongan sedang belajar aksara serta mungkin melek huruf; 4 golongan yang melek huruf, namun tidak membaca kecuali bacaan terbatas pada kehidupan sehari-hari; 5 golongan yang melek huruf namun bukan pembaca buku; 6 golongan melek huruf namun bukan pembaca buku yang tetap; dan 7 golongan melek huruf serta pembaca tetap. 4. Fungsi pendidikan. Perpustakaan merupakan sarana pendidikan non formal dan informal, artinya perpustakaan merupakan tempat belajar di luar bangku sekolah maupun juga tempat belajar dalam lingkungan sekolah. Dalam hal ini, yang berkaitan dengan pendidikan nonformal ialah perpustakaan umum, sedangkan yang berkaitan dengan pendidikan informal ialah perpustakaan sekolah dan perpustakaan perguruan tinggi. Bagi mereka yang sudah meninggalkan bangku sekolah maupun putus maka perpustakaan merupakan tempat belajar yang praktis, berkesinambungan serta murah. Dalam sejarah, banyak terjadi tokoh dunia menghabiskan sebagian waktunya di perpustakaan serta memperoleh banyak bahan dari perpustakaan sekolah. Seperti Abraham Lincoln Presiden AS ke-16 yang dikenal banyak memperoleh pendidikan nonformal dari perpustakaan, Jawaharlal Nehru Perdana Menteri pertama India, Karl Marx penulis buku Manifesto Komunis yang menghabiskan waktunya di British Library di London. 5. Fungsi kultural. Perpustakaan merupakan tempat untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat. Pendidikan ini dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan pameran, ceramah, pertunjukan kesenian, pemutaran film bahkan bercerita untuk anak-anak. Dengan cara demikian masyarakat dididik mengenal budayanya. Di sini budaya memiliki arti segala ciptaan manusia. Seringkali fungsi ini disalahgunakan sebagai sarana propaganda politik penguasa, terutama di negara totaliter seperti Jerman semasa Hitler. Pada masa itu, pihak Nazi mengisi perpustakaan dengan buku yang mendukung Nazi, sedangkan buku karangan Yahudi dibakar. Kelima fungsi di atas masih dilaksanakan oleh berbagai , perpustakaan hingga sekarang. Betapapun majunya teknologi, penulis yakin bahwa perpustakan masih mampu melaksanakan kelima fungsi tersebut. Perpustakaan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan yang mempunyai fungsi berbeda antara satu dan lainnya ini memiliki peran tersendiri, di antaranya sebagai penyerap yang menyebabkan melimpahnya informasi dalam berbagai jenis maupun bentuk media, serta tersedianya perangkat yang mampu menunjang kegiatan yang sulit dilakukan di masa-masa lalu yang mau tak mau memberikan peluang besar untuk melakukan perubahan dalam pola layanan maupun peranan yang diberikan, sebagai mediator informasi, penunjuk jalan, fasilitator, pedamping pendidik. Untuk lebih lengkapnya, peran perpustakaan tersebut, berikut ini: 1. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya. 2. Perpustakaan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani. 3. Perpustakaan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. 4. Perpustakaan berperan aktif sebagai fasilitator, mediator dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya. 5. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan dan agen kebudayaan umat manusia. Sebab berbagai penemuan, sejarah, pemikiran dan ilmu pengetahuan yang ditentukan pada masa lalu, direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan di perpustakaan dapat dipelajari, diteliti, dikaji dan dikembangkan oleh generasi sekarang, dan kemudian dipergunakan sebagai landasan penuntun untuk merencanakan masa depan yang lebih baik. 6. Perpustakaan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat belajar secara mandiri, melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan. 7. Perpustakaan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai. 8. Perpustakaan menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tak ternilai harganya. 9. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran atas kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai dengan adanya perpustakaan yang sudah maju pula, sebaliknya masyarakat yang berkembang belum mempunyai perpustakaan yang memadai dan representatif. Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan dimanfaatkan dengan baik, dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan tindak indisipliner. Perpustakaan dengan bahan bacaan yang berisi pendidikan, informasi dan rekreasi yang sehat dan positif serta dipahami dan dijiwai oleh pembacanya. Materi bacaan tersebut mampu menggugah aspirasi dan mengembangkan minat dan bakat kemudian diarahkan untuk melakukan hal-hal positif dan produktif baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. 20 20 Suta rno , Pe rp usta ka a n d a n Ma sya ra ka t, Ja ka rta : Ya ya sa n O b o r Ind o ne sia , 2003, h. 54-57.

BAB III KEPUSTAKAAN ISLAM