Bertasbih bemakna mensucikan Allah. fokusnya adalah memuji Allah. Dan inilah makna zikir yang sebenarnya: ingat Dzat Allah dengan segala sifat
Maha-Nya.
30
Makna Maha Suci itu diantaranya dijelaskan pada surat ali Imran ayat 191: “Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk dan
berbaring serta mereka selalu memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka perihalah k ami dari siksa neraka.”
Kalimat Allahu Akbar dipilih oleh Allah utuk membangun kesadaran bahwa kita ini kecil tidak ada apa-apanya, tak berdaya apa-apa. Allah adalah dzat
yang sangat layak untuk dipuji keberasanNYa, karena Dia memang Maha Besar.
31
Lafadz Laa ilaaha illallah berarti mengakui bahwa Allah tidak membutuhkan kepada yang selainNya, suci dari segala kekurangannya, sedang
segala yang selainNya membutuhkan Allah SWT, mengakui keesaanNya dan kesucianNya dari menyerupai apapun dan dari segala kekurangan apapun. Lafadz
itu juga berarti kesaksian yang dimulai dengan pengingkaran, Laa ilaaha tiada Tuhan, kemudian disusul dengan penetapan, illallah kecuali Allah.
32
Bismillahirrahmanirrahim yang mempunyai arti dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Baik diucapkan ketika ingin
mengawali sesuatu. Kalimat ini sekaligus mengingatkan bahwa segala sesuatu adalah milik Allah, termasuk diri ini. Kalimat thayyibah ini pun memberi peringat
bahwa dalam melakukan perbuatan apapun hendaknya tetap mengingat kepada
30
Agus Mustofa, Dzikir Tauhid, h. 217
31
Agus Mustofa, Dzikir Tauhid, h. 225
32
Sudirman Tebba, Nikmatnya Tahlil, Tangerang: Pustaka irVan,2008, h.2
Allah. Dalam sebuah hadist, Rasulullah menyatakan, Bahwa setiap perbuatan baik yang tidak dimulai dengan kalimat basmalah, maka perbuatan itu akan
terputus maknanya bahwa perbuatan tersebut tidak mendapat keberkahan.
33
Istighfar adalah perwujudan dari keinginan untuk bertobat dari segala kesalahan dan dosa. Ini menjadi kunci awal terjadinya komunikasi dengan Allah
secara khusyuk. Orang yang sombong dan merasa sudah bersih, sudah baik justru akan terjauh dariNya. Allah menyukai hamba
—hamba yang rendah hati, mawas diri. dan memohon ampun atas segala kesalahannya, meskipun tidak disengaja.
Allah berfirman pada surat Al- Israa’ ayat 25: “Tuhanmu lebih mengetahui apa
yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-
orang yang bertaubat.”
34
Laa hawla walaa quwwata illaa billah. Kalimat zikir ini merupakan pengakuan terhadap ke-Maha Kuasaan Allah. Kalimat ini diucapkan ketika
seseorang mengambil keputusan berazam. Kalimat thayyibah ini adalah salah satu ciri dari sikap tawakal seseorang. Ketika seseorang ingin mempertimbangkan
segala apapun yang ingin dituju, lalu bersungguh-sungguh dan bertawakal kepada Allah. Maka dengan ini seseorang tersebut dapat menerima apapun yang sudah
ditentukan oleh Allah dengan ikhlas.
35
33
www.alkararis.comseven-7-kalimat-thayyibah.html . Diambil pada tanggal 20 Mei
2011.
34
Agus Mustofa, Dzikir Tauhid, h. 214
35
www.alkararis.comseven-7-kalimat-thayyibah.html
.
Diambil pada tanggal 20 Mei 2011
29
BAB III GAMBARAN UMUM PAUD AMANAH
A. Profil PAUD Amanah
Yayasan yang diberi nama PAUD Amanah Handayani, berdiri pada tanggal 10 November 2008. Mempunyai lokasi yang sangat strategis, yakni bertempat
tinggal di Jln. Husein Sastra Negara Kp. Rawa Bokor Gg. Kemandoran II Rt.0203 Kec. Benda Kel. Benda, Tangerang 15125. Mempunyai luas sarana
sekitar 500 m2. PAUD ini dikelola oleh Hj. Selvia Agustin yang juga berperan sebagai Ibu Kepala Sekolah.
Di yayasan ini waktu untuk belajar dan bermain anak-anak yakni pada pukul 07.30-10.00 dengan waktu istirahat 30 menit. Karena dunia anak-anak adalah
dunia bermain, maka setiap pembelajaran yang ada disisipkan permainan yang mempunyai unsur edukatif. Jumlah ruangan yang dipakai sebanyak 5 kelas, 4
ruangan untuk kelas dan 1 ruangan untuk kantor. Murid di PAUD Amanah pada tahun ini sebanyak 55 murid dan dibagi kedalam 4 kelompok, diantaranya:
1. Kelompok Telur
: 2-3 Tahun 2.
Kelompok Ulat : 3-4 Tahun
3. Kelompok Kepompong
: 4-5 Tahun 4.
Kelompok Kupu-kupu : 5-6 Tahun
Kurikulum yang digunakan adalah independen dan menggunakan sistem pembelajaran sentra dengan sistem Sanggar Kegaiatan Belajar SKB yang
diberlakukan di Departemen Pendidikan Nasional maupun Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Dia melihat berdasarkan grafis di sekolah pada 2008-2010 sekitar 55
siswa ditulis dalam PAUD Amanah dengan umur yang berbeda dari 2-6 usia.
B. Visi dan Misi
Visi PAUD Amanah adalah “Menjadikan anak didik yang berbudi dan berakhlakul karimah dan Menjadikan anak didik yang mandiri cerdas dan kreatif”.
Sedangkan misi PAUD Amanah adalah: 1.
Mencerdaskan anak bangsa untuk menghasilkan SDM yang berkualitas. 2.
Menciptakan generasi yang berakhlaul karimah.
1
C. Sejarah Berdirinya
Lembaga PAUD berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan
kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya, agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya yang jenjangnya lebih tinggi.
Salah satu jalur terselenggaranya PAUD adalah jalur pendidikan nonformal. PAUD jalur pendidikan nonformal adalah pendidikan yang melaksanakan
program pembelajaran secara flexsibel sebagai upaya pembinaan dan pengembangan anak sejak lahir hingga dewasa.
Keberadaan PAUD nonformal ditengah-tengah masyarakat tentu saja mempunyai arti dan manfaat yang tidak sedikit, karena pada dasarnya PAUD
1
Sumber: Dokumen PAUD Amanah Benda Tangerang
nonformal menjadi wadah bagi masyarakat umum agar kebutuhan pendidikan anak-anak tercukupi dan potensi yang ada dalam diri anak tersebut bisa
dioptimalkan. Dengan latar belakang tersebut, Pengurus Yayasan Amanah Handayani
Benda berniat mendirikan PAUD “AMANAH” yang diperuntukan untuk orang- orang menengah ke bawah. Diawal tahun 2008 terdaftar 50 anak yang memasuki
Dunia Pendidikan PAUD. Pada awal bediri belum ada pembagian kelompok per umur, di tahun
ajaran 20092010 Lembaga PAUD “AMANAH“ baru membagi kelompok sesuai dengan usianya hingga saat ini
Murah bukan berarti murahan prinsip itu yang menjadi tolak ukur pengelolaan PAUD “AMANAH”, pengelola ingin memberikan pendidikan yang
murah namun bukan murahan. Tetap keprofesionalan menjadi faktor utama dalam memberikan pelayanan pendidikan untuk masyarakat. Tak bisa dipungkiri ada
sebagian asumsi masyarakat memandang bahwa lembaga PAUD ”AMANAH”
hanya sebatas lembaga asal-asalan yang tidak memiliki kualitas. Terutama, ketika pertama kali diadakan kegiatan ini dilakukan diteras rumah. Bahkan ada orangtua
yang enggan untuk mengikuti program kegiatan pendidikan PAUD. Kurang tersosilasinya PAUD saat itu menjadi hambatan kecil bagi PAUD
”AMANAH” untuk terus memberikan pendidikan bagi usia dini. Keinginan orangtua, anak-anak mereka berorientasi belajar membaca, menulis, serta
berhitung tanpa adanya kegiatan bermain. Pendekatan terus dilakukan guna memberikan orientasi agar orang tua tahu
kebutuhan anak di usia dini. Karena di wilayah PAUD “AMANAH” masih