118 dua agama yang berbeda. Sebagai panitia yang bolahan amak, Morgan sidebang
menjelaskan bahwa: “kami membuat ibadah kristen protestan dan katolik menjadi
satu. Meskipun gaya tata ibadah kedua agama ini berbeda, kami membuatnya jadi satu. Misalnya saja doa permohonan yang
tidak ada di agama Protestan dibuat ke dalam tata ibadah minggu raya dan doa permohonan ini dipimpimpin oleh
beberapa orang pastor dan mereka yang beragama muslim maupun protestan wajib mengikuti doa permohonan ini,
sementara kotbah akan dipimpin oleh seorang pendeta dan mereka yang beragama kristen protestan maupun muslim wajib
menyimak kotbah tersebut”.
4.2.5 Menjaga Ketahanan Keutuhan keturunan raja Silahisabungan dari Perpecahan
Tabel 24 Jawaban responden tentang apakah pernah terjadi konflik inter marga
No Jawaban Responden
Jumlah Persentase
1 Tidak pernah
76 79
2 Ya pernah
20 21
Jumlah 96
100 Sumber : Hasil jawaban responden
Berdasarkan tabel diatas , 76 yang menjawab tidak pernah terjadi konflik dalam satu kelompok marga inter marga mereka dan sebanyak 21
menjawab ada. Adanya perbedaan jawaban ini disebabkan bahwa adanya responden yang mengatakan terkadang sering terjadi cekcok pendapat pada saat
merumuskan satu kegiatan. Misalnya masalah penentuan iuran dalam organisasi marga, rasa sakit hati yang timbul oleh responden ketika mereka mengadakn
pesta, arisan perkumpulan marga dikediamannya dan tidak dihadiri oleh responden lain yang masih satu marga dengannya. Bagi respoden yang menjawab
tidak ada konflik yang terjadi inter marga, masalah-masalah seperti diatas bukan
Universitas Sumatera Utara
119 dianggap sebagai konflik. Menurut responden yang menjawab tidak, konflik
merupakan sesuatu yang dapat mengancam pecahnya suatu kelompok marga keturunan marga silahisabungan.
“ Tidak pernah lah dibilang terjadi konflik didalam satu marga itu. Seperti kami lah marga Sondi Raja, gag pernah kami
berkelahi, buktinya sampe sekarang gag ada anggota kami yang berkurang atau pecah karena berkelahi dengan anggota sondi
raja yang lain. Kalo masalah sakit hati karena waktu arisan gag banyak yang datang kerumahnya sementara makanan udah
disajikan lengkap sampe merugikan dia dari segi biaya, itu masalah yang sering terjadi nya. Kayak manalah kadang-
kadang cuaca buruk gag memungkinkan orang datang arisan. Tapi ini masalah yang gag punya potensi untuk bisa
mengancam kelompok marga kami pecah. Seandainya berkepanjangan pun masalahnya, biasanya kami lakukan
mediasi dengan anggota marga kami dan lagi satu hal yang harus di ingat bahwa ompung kami dari dulu berpesan untuk
kami harus saling mengasihi, pastinya jaranglah ada yang cari gara-gara anggota marga kami biar kelompok marga kami atau
marga lain pecah, karena ompung kami Raja Silahisabungan pasti tidak memberkati orang itu. Karena kepercayaan ini juga
makanya kelompok kami sondi raja atau marga lain gag pecah, tetap satu kami”.hasil wawancara dengan Bapak Esra Sondi
Raja
Tabel 25 Distribusi jawaban tentang apakah pernah keturunan Raja Silahisabungan
berkonflik dengan kelompok marga lain dalam etnis batak Toba. No
Jawaban Responden Jumlah
Persentase 1
Tidak pernah -
- 2
Ya pernah 96
100 Jumlah
96 100
Sumber : Hasil jawaban responden
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 100 responden menjawab pernah mengalami konflik dengan kelompok marga lain dalam etnis batak Toba.
Di tahun 2000, muncul satu kelompok marga Silalahi Raja, yang mengaku bahwa mereka merupakan keturunan Raja Silahisabungan dari anak pertama yaitu Silahi
Universitas Sumatera Utara
120 Raja dengan ibu yang melahirkan mereka boru Simbolon. Mereka tidak mengakui
bahwa mereka dulunya mempunyai adik perempuan yaitu Deang Namora. Pada tanggal 5 Februari 2013, kelompok Silalahi Raja ini semakin gencar untuk
mengambil posisi dan menyatakan bahwa mereka merupakan keturunan sah Raja Silahisabungan. Menanggapi pemberitaan diatas para tokoh dari pomparan raja
Silahisabungan membuat surat tanggapan dan pemberitahuan yang ditujukan kepada pomparan Raja Silahisabungan yang sebenarnya bahwa Raja
Silahisabungan hanya mempunyai 2 dua isteri, 8 anak, dan seorang puteri. Hal ini ditujukan agar keturunanpomparan Raja Silahisabungan yang tersebar di
pelosok Indonesia bahkan dunia mengetahuinya dan tidak keliru tentang silsilah yang sebenarnya. Selain itu surat tanggapan dan pemberitahuan ini gencar
dipublikasikan melalui media sosial, majalah budaya batak, agar marga lain tidak keliru tentang silsilah kketurunan Raja Silahisabungan, dan menghindari
anggapan bahwa pomparan keturunan Raja Silahisabungan telah terpecah. Menanggapi konflik eksternal ini, maka pesta tugu tahun 2013 silam menangkat
tema “bersatu dalam kasih”, dan menyertakan lebel 2 8 1 2 isteri, 8 anak, 1 ayah Lebel ini merupakan simbol sislsilah sah yang sebenarnya Keturunan Raja
Silahisabungan sesuai dengan yang tertera dalam Tugu Makam raja Silahisabungan. Dengan adanya konflik eksternal ini, setiap kelompok marga
semakin solid untuk bersatu dan menyuarakan keberadaannya. Dengan adanya pemberitaan miring dari kelompok Silahiraja, setiap kelompok marga
Silahisabungan semakin intens bertemu dengan sesama atau antar kelompok
Universitas Sumatera Utara
121 marga Silahisabungan untuk rapat menanggapi keberadaan kelompok Silalahi
Raja, sehingga membuat hubungan kelompok ini menjadi lebih intim dan solid. “Sudah lama memang ada konflik antara kami dengan kelompok
Silalahi Raja. Di berbagai kesempatan mereka selalu menyuarakan bahwa mereka keturunan dari anak pertama Raja
Silahisabungan yaitu Silalahi Raja dari ibu yangboru Simbolon. Padahal dalam silsilah kami yang sah anak pertama dari ompung
kami Raja Silahisabungan yaitu Sihaloho Raja. Tentu jika persepsi mereka ini terus dilanjutkan bisa membuat generasi
kami yang baru bingung dan keliru dan pada akhirnya bisa membuat pomparan kami terpecah, namun untungnya semua
kelompok marga kami tidak ada yang sepakat dengan persepsi Silalahi Raja”.hasil wawancara dengan Bapak Esra Sondi Raja
Gambar 13 Keterangan gambar:
gambar diatas merupakan relief silsilah keturunan Raja Silahisabungan yang tertera pada Tugu Makam Raja Silahisabungan
Universitas Sumatera Utara
122 Penuturan salah satu keturunan Raja Silahisabungan Bapak Esra Silalahi,
ketika ditanya bagaimana pesta tugu ini mampu menjaga ketahanan dan keutuhan pomparan keturunan Raja Silahisabungan, maka jawaban yang diperoleh adalah:
“Lewat pesta ini segala konflik yang dialami oleh setiap 8 kelompok marga Silahisabungan dapat terpecahkan. Lewat
pesta tugu ini juga seluruh keturunan silahisabungan mampu menjaga satu kesatuan kelompok marga nya agar tidak terpecah
belah oleh faktor apapun baik faktor agama, status sosial, golonganan lain sebagainya. Pesta luhutan bolon tugu makam
Raja Silahisabungan mampu menjadi benteng pertahanan satu kesatuan bagi setiap keturunannya dalam menghadapi konflik
dan mampu menjaga ketahanan kelompok maganya. Konflik dengan Silahi Raja tentu mempunyai potensi untuk menganggu
ketahanan kelompok Silahisabungan, dan membuat setiap pomparan yang belum paham betul silsilah marga ini akan
bingung menganai silsilah mereka yang sebenarnya dalam kata lainkeberadaan Silalahi raja yang senantiasa menuntut status
mereka sebagai anak pertama mampu memicu perpecahan diantara keturunan Raja Silahisabungan. Maka untuk itulah
dalam setiap pesta tugu luhutan bolon kami senantiasa mengundang para raja-raja turpuk silahisabungan untuk
mengklarifikasi masalah tersebut. Melalui kata sambutan, pidato biasanya para tokoh akan menjelaskan siapa sebenarnya
keturunan sah Silahisabungan sehingga para keturunan silahisabungan yang lain mengerti dengan jelas silsilah marga
mereka. Diwaktu luang disela-sela pesta pada saat-saat istirahat dimalam hari, kami juga biasanya membuka diskusi
dikedai-kedai kopi untuk membahas harus bagaimana sikap kami menghadapi kelompok silahi raja dan bagaimana agar
kami tetap bersatu dan tidak pecah atas konflik ini.
Universitas Sumatera Utara
123
Gambar 14 Keteranagan gambar:
Tokoh Silahisabungan Mayjen Haposan Silalahi Ruma Sondi, membuat pernyataan lewat deklarasi tentang identitas mereka yang tidak
boleh diganggu gugat
Gambar diatas merupakan bukti bahwa melalui pesta tugu makam Raja Silahisabungan, para keturunan dapat mendeklarasikan silsilah sah yang selama
ini banyak membingungkan pihak keturunan Raja Silahisabungan maupun pihak lain terkait apakah Silahi Raja termasuk keturunan sah dari Raja Silahiosabungan
atu tidak sama sekali. Karton diatas bertuliskan kami keturunan raja Silahisabungan, yang berkumpul di tengah-tengah halaman Rumah Bolon Raja
Silahisabungan di Silalahi Nabolak, seiya sekata menyatakan yang sebenarnya Apa yang ada dan tersurat di tugu makam Raja Silahisabungan, tidak bisa
dipungkiri dan tidak boleh di ganggugugat. Kata “satani saoloan” yang berarti “se iya se kata” menunjukkan sikap mereka yang bersatu mempertahankan
silsilah sah dari keturunan raja Silahisabungan, kata tersebut juga menunjukkan gambaran kelompok keturunan raja Silahisabungan secara keselurahan bersatu
Universitas Sumatera Utara
124 mempertahankan silsilah mereka dan keutuhan, kesatuan kelompok tersebut lewat
pesta tugu luhutan bolon tugu makam raja Silahisabungan. Konflik yang dialami oleh kelompok dalam in-group dalam hal ini
kelompok keturunan Raja Silahisabungan versus kelompok luar out-group, mampu menguatkan solidaritas internal dan integrasi sosial dalam kelompok
dalam in-groupbertambah tinggi karena tingkat permusuhan atau konflik dengan kelompok luar yakni Silahi raja bertambah besar. Lewat deklarasi pada pesta tugu
Silahisabungan, para tokoh-tokoh Silahisabungan seperti Mayjen haposan Silalahi Ruma Sondi, megumandangkan bahwa mereka jelas sepakat secara bersama-sama
keturunan raja Silahisabungan menolak Silahi Raja sebagai anak pertama dari Raja Silahisabungan.
4.2.6 Membangun sikap loyal terhadap budaya dan Adat Silahisabungan.