Pembelajaran Konvensional DESKRIPSI TEORETIS

“Konsep dalam matematika adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan orang dapat mengklasifikasikan objek-objek atau peristiwa- peristiwa dan menentukan apakah objek atau peristiwa itu merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut ”. 32 Konsep dalam matematika dapat diperkenalkan melalui “definisi”, “gambargambarancontoh”, “modelperaga”. Contohnya “trapesium” adalah segiempat yang tepat sepasang sisinya sejajar, atau contoh lain “bilangan genap” diungkap dengan definisi bilangan yang merupakan kelipatan 2. Pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajarinya. “Pemahaman mengacu pada kemampuan untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat dan memaknai arti dari bahan maupun mat eri yang dipelajari”. 33 “Pemahaman bukan hanya sekedar mengingat fakta, akan tetapi berkenaan dengan kemampuan menjelaskan, menerangkan, menafsirkan atau kemampuan menangkap makna atau arti suatu konsep”. 34 Bloom menyatakan “Pemahaman adalah kemampuan untuk memahami apa yang sedang dikomunikasikan dan mampu mengimplementasikan ide tanpa harus mengaitkannya dengan ide lain, dan juga tanpa harus melihat ide itu secara mendalam”. 35 Seseorang dikatakan memiliki pemahaman apabila dihadapkan pada sesuatu yang harus dikomunikasikan, maka dia diperkirakan mengetahui apa yang harus dikomunikasikan dan dapat menggunakan ide yang termuat didalamnya, selain itu dia dapat menjelaskan kembali tentang suatu hal dengan kata-kata sendiri yang berbeda dari yang terdapat dalam buku teks, dan juga dapat menginterpretasikan atau membuat kesimpulan dari hasil pemahamannya. Contoh menerjemahkan suatu bahan dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain, menafsirkan bagan, menerjemahkan bahan verbal ke rumus matematika. 32 Sri Anitah W dan Janet Trineke Manoy, Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, Cet. III, h.7.6 33 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran,…, h.157 34 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2010, Cet.III h.126 35 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta: Kencana, 2004, h.69 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman merupakan salah satu jenjang kemampuan dalam proses berpikir dimana siswa dituntut untuk memahami yang berarti mengetahui sesuatu hal dan melihatnya dari berbagai sisi. Pada tingkatan ini selain hafal siswa juga harus memahami makna yang terkandung, misalnya dapat menjelaskan suatu gejala, dapat menginterpretasikan grafik, bagan atau diagram serta dapat menjelaskan konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri. Pemahaman konsep adalah kemampuan seseorang untuk menghubungkan konsep atau fakta sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya serta mampu menangkap makna suatu konsep dari apa yang telah dipelajarinya dengan cara menguraikan kembali apa yang telah didapatkannya ke dalam bentuk lain.

2. Indikator Pemahaman Konsep

Benjamin Bloom membedakan pemahaman ke dalam tiga kategori yaitu menerjemahkan translation, penafsiran interpretation, dan ekstrapolasi extrapolation. 36 a. Penerjemahan translation adalah kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menerjemahkan kalimat dalam soal menjadi bentuk matematika misalnya menyebutkan variabel-variabel yang diketahui dan ditanyakan, kemampuan menerjemahkan dari bentuk simbolik ke bentuk lain atau sebaliknya, kemampuan menerjemahkan dari lambang ke arti yang dimaksud. Kata kerja operasional yang digunakan diantaranya adalah menerjemahkan, mengubah dan menyajikan. b. Penafsiran interpretation yaitu kemampuan untuk memahami pemikiran dari suatu bahan bacaan, kemampuan untuk membedakan antara kesimpulan yang diperlukan, yang tidak beralasan atau yang bertentangan yang diambil dari sebuah data, kemampuan untuk menafsirkan berbagai jenis data, dan kemampuan untuk menjelaskan makna yang terdapat di dalam symbol, 36 A Committee of College and University Examiners, TAXONOMY OF EDUCATIONAL OBJECTIVES The Classification of Educational Goals HANDBOOK| COGNITIVE DOMAIN, London: Longman Group LTD, 1979, h.89-96 kemampuan dalam menentukan konsep-konsep yang tepat untuk digunakan dalam menyelesaikan soal. Kata kerja operasional yang digunakan diantaranya adalah menjelaskan, menggambarkan, membedakan dan menginterpretasikan. c. Ekstrapolasi extrapolation yaitu kemampuan siswa dalam menerapkan konsep dalam perhitungan matematis, kemampuan untuk melihat kecenderungan atau arah atau kelanjutan dari suatu temuan, dan kemampuan menyimpulkan sesuatu yang telah diketahuinya. Kata kerja operasional yang digunakan diantaranya adalah menemukan, memperhitungkan dan menyimpulkan. Dalam mempelajari matematika, seseorang harus berpikir secara logis dan sistematis, karena hakikat matematika yaitu suatu ilmu pengetahuan yang abstrak, yang dapat dipandang sebagai menstrukturkan pola berpikir yang sistematis, kritis, logis, cermat dan konsisten. Oleh karenanya dalam menanamkan konsep matematika biasanya dimulai dari konsep yang lebih sederhana kepada konsep yang lebih rumit. Dalam matematika terdapat topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep selanjutnya sehingga pemahaman konsep di awal itu sangat penting karena pemahaman konsep yang salah akan berakibat fatal dalam pengembangan selanjutnya. Ada beberapa tingkat penguasaan konsep dalam matematika, yaitu sebagai berikut: 37 a. Kemampuan mengucapkan konsep dengan tepat dan benar. Kemampuan ini termasuk kemampuan yang paling rendah, meliputi kemampuan menghafalkan suatu definisi, aksioma, teorema, dan sebagainya. b. Kemampuan menjelaskan konsep dengan kalimat dan kata-kata sendiri, Kemampuan ini menunjukkan pemahaman yang baik. Ungkapan ini mungkin kurang begitu tajam atau bahkan tidak begitu tepat, tetapi harus benar dan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas. c. Kemampuan mengidentifikasi sesuatu yang diberikan apakah sesuai atau tidak dengan konsep tersebut dan juga kemampuan menggunakan atau tidak 37 Tim Penulis PEKERTI bidang MIPA, Hakikat Pembelajaran MIPA … h.8-9