Teknik Pengumpulan Data Hipotesis Statistik

Jika � ≤ � maka � diterima dan � 1 ditolak Jika � � maka � ditolak dan � 1 diterima

2. Uji Hipotesis

Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, maka untuk menguji hipotesis dari penelitian ini digunakan rumus uji-t dengan taraf signifikan ∝= 0,05, yaitu sebagai berikut: = 1 − 2 1 1 + 1 2 dimana = 1 − 1 1 2 + 2 − 1 2 2 1 + 2 − 2 Keterangan: 1 = Rata-rata hasil tes pemahaman konsep matematika kelas eksperimen 2 = Rata-rata hasil tes pemahaman konsep matematika kelas kontrol 1 = Jumlah sampel pada kelompok eksperimen 2 = Jumlah sampel pada kelompok kontrol = Varians gabungan 1 2 = Varians kelompok eksperimen 2 2 = Varians kelompok kontrol Kriteria pengujian Jika ≤ maka � diterima dan � 1 ditolak Jika maka � ditolak dan � 1 diterima

G. Hipotesis Statistik

Adapun hipotesis statistik yang akan diuji sebagai berikut: 2 1 1 2 1 : :       H H Keterangan: � 1 : Rata-rata pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen yang diajarkan dengan Pembelajaran Terpadu Model Connected � 2 : Rata-rata pemahaman konsep matematika siswa kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhamadiyah 22 Setiabudi Pamulang di kelas VII.3 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 29 siswa, dan kelas VII.1 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 24 siswa. Penelitian dilakukan sebanyak 7 kali pertemuan dengan pokok bahasan bangun datar segi empat yang meliputi persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium. Pada proses pembelajaran kedua kelas memperoleh perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan pembelajaran terpadu model connected, sedangkan kelas kontrol mendapatkan pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. Pada proses pembelajaran siswa pada kelas eksperimen diberikan LKS yang dibuat oleh penulis yang berisi penjelasan materi dan soal-soal yang harus dikerjakan, sedangkan kelas kontrol menggunakan buku yang telah disediakan oleh sekolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemahaman konsep matematika siswa, yang terdiri dari 7 butir soal berbentuk uraian. Instrument tersebut sudah terlebih dahulu diuji cobakan kepada kelas VIII.3 yang telah lebih dahulu memperoleh materi bangun datar segi empat dan dinyatakan valid. Selanjutnya tes dilakukan kepada kedua kelompok siswa setelah menyelesaikan pokok bahasan bangun datar segi empat. Hasil tes tersebut akan digunakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematika kedua kelompok. Berikut ini akan disajikan data hasil penelitian.

1. Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil perhitungan data statistik lihat lampiran 13, dengan jumlah sampel 29 siswa diperoleh nilai posttest dalam bentuk distribusi frekuensi berikut: 45 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Kelas Eksperimen No. Interval Frekuensi Absolut Kumulatif Relatif Kumulatif 1 31 – 40 2 2 6.90 2 41 – 50 6 8 27.59 3 51 – 60 4 12 41.38 4 61 – 70 10 22 75.86 5 71 – 80 5 27 93.10 6 81 – 90 2 29 100 Jumlah 29 Berdasarkan hasil perhitungan lihat lampiran 13, diperoleh rata-rata sebesar 61,02 sehingga dari tabel distribusi frekuensi di atas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata adalah sebanyak 12 orang atau sebesar 41,38, sedangkan siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata adalah sebanyak 17 orang atau sebesar 58,62. Karena nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 60, yaitu berada pada interval 51-60, maka 58,62 lebih siswa memperoleh nilai di atas KKM. Untuk mengetahui pencapaian pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen pada tiap kategori pemahaman menurut Bloom, yaitu translation, interpretation, dan extrapolation, berikut ini disajikan rekapitulasi nilai rata-rata tiap kategori pemahaman konsep pada kelas eksperimen: Tabel 4.2 Skor Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen untuk Tiap Dimensi Dimensi Pemahaman Skor Skor Maksimum Persentase Tiap Dimensi Translation 148 232 63,79 Interpretation 48 116 41,38 Extrapolation 431 696 61,93 Total 627 1236 60,06 Berdasarkan tabel 4.2, skor pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen lebih didominasi pada dimensi pemahaman translation. Hal ini terlihat dari persentase tiap dimensi, dimana dimensi translation memperoleh persentase yang paling besar yaitu 63,79 sedangkan dimensi interpretation dan dimensi extrapolation memperoleh persentase berturut-turut sebesar 41,38, dan 61,93.

2. Pemahaman Konsep Matematika Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan data statistik awal lihat lampiran 14, dengan jumlah sampel 24 siswa diperoleh nilai posttest dalam bentuk distribusi frekuensi berikut: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Kelas kontrol No Interval Frekuensi Absolut Kumulatif Relatif Kumulatif 1 31 – 39 4 4 16.67 2 40 – 48 2 6 25.00 3 49 – 57 9 15 62.50 4 58 – 66 6 21 87.50 5 67 – 75 1 22 91.67 6 76 – 84 2 24 100 Jumlah 24 Berdasarkan hasil perhitungan lihat lampiran 14, diperoleh rata-rata sebesar 54,50 sehingga dari tabel distribusi frekuensi di atas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata adalah sebanyak 15 orang atau sebesar 62,5, sedangkan siswa yang memperoleh nilai di atas rata- rata adalah sebanyak 9 orang atau sebesar 37,5. Karena nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 60, yaitu berada pada interval 58-66, maka 12,5 lebih siswa memperoleh nilai di atas KKM. Untuk mengetahui pencapaian pemahaman konsep matematika siswa kelas kontrol pada tiap kategori pemahaman menurut Bloom, yaitu translation, interpretation, dan extrapolation, berikut ini disajikan rekapitulasi nilai rata-rata tiap kategori pemahaman konsep pada kelas kontrol: Tabel 4.4 Skor Pemahaman Konsep Kelas Kontrol untuk Tiap Dimensi Dimensi Pemahaman Skor Skor Maksimum Persentase Tiap Dimensi Translation 119 192 61,98 Interpretation 48 96 50 Extrapolation 294 576 51,04 Total 461 864 53,36 Berdasarkan tabel 4.4, skor pemahaman konsep matematika siswa kelas kontrol lebih didominasi pada dimensi pemahaman translation. Hal ini terlihat dari persentase tiap dimensi dimana dimensi translation memperoleh persentase yang paling besar yaitu 61,98 sedangkan dimensi interpretation dan dimensi extrapolation memperoleh persentase berturut-turut sebesar 50, dan 51,04.