Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Kelas

1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square. Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Kriteria pengujiannya yaitu data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika memenuhi kriteria hitung 2  ≤ tabel 2  diukur pada taraf signifikan tertentu. Berdasarkan perhitungan uji normalitas data, diperoleh hitung 2  untuk kelas eksperimen sebesar 2,97 lihat lampiran 15 dan pada tabel harga kritis tabel 2  untuk derajat kebebasan = 3 dan taraf signifikan 05 ,   adalah 7,82 lihat lampiran 15. Karena hitung 2   tabel 2  2,97 7,82 maka H diterima, artinya data sampel untuk kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh hitung 2  sebesar 5,97 lihat lampiran 16 dan pada tabel harga kritis tabel 2  untuk derajat kebebasan = 3 dan taraf signifikan 05 ,   adalah 7,82 lihat lampiran 16. Karena hitung 2   tabel 2  5,97 7,82 maka H diterima, artinya data sampel untuk kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji normalitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelompok Jumlah Sampel � � � � � � �� α = 0,05 Keterangan Eksperimen 29 2,97 7,82 Kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Kontrol 24 5,97 7,82

2. Uji Homogenitas

Setelah kedua kelas sampel dinyatakan berdistribusi normal, maka asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi adalah homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, dengan kriteria pengujian yaitu kedua kelas dikatakan homogen.jika F hitung  F tabel yang diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai varians kelas eksperimen dan varians kelas kontrol masing-masing sebesar 189,90 dan 159,65. Sehingga diperoleh nilai F hitung = 1,19 lihat lampiran 17 dan F tabel = 2,26 pada taraf signifikansi 05 ,   dengan derajat kebebasan pembilang 28 dan derajat kebebasan penyebut 23. Berdasarkan nilai F hitung dan F tabel yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa F hitung F tabel 1,19 2,26 maka H diterima, artinya kedua varians populasi homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini, sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelompok Varians S 2 F hitung F tabel Kesimpulan Eksperimen 189,90 1,19 2,26 Kedua varians populasi homogen Kontrol 159,65

C. Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

1. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas di atas, diperoleh bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya data dianalisis dengan melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pemahaman konsep matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran terpadu model connected dan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan kriteria pengujiannya yaitu, 2 1 :    H dan 2 1 1 :    H . Berikut ini ditampilkan hasil perhitungan uji-t kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam bentuk tabel: Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji-t Derajat Kebebasan � � �� � = 0,05 Kesimpulan 51 1,78 1,68 H ditolak Dari data hasil perhitungan uji-t lihat lampiran 18, diperoleh � ℎ�� �� = 1,78 dan � �� � = 1,68 dengan taraf signifikan 05 ,   dan derajat kebebasan db = 51. Karena � ℎ�� �� � �� � 1,78 1,68 maka � ditolak dan � 1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen yang diajarkan dengan pembelajaran terpadu model connected lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

2. Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis di atas menyatakan terdapat perbedaan pemahaman konsep matematika siswa antara kelas yang menerapkan pembelajaran terpadu model connected dengan kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional, hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata nilai kelas kontrol.