69 Namun berdasarkan observasi yang dilakukan penulis dapat diketahui bahwa
sebagian pegawai kadang ada yang tidak disiplin dalam hal ketepatan waktu yang ada dikantor, baik pegawai yang datang terlambat kekantor. Hal ini dikarenakan
tidak adanya sanksilarangan yang tegas dari atasan. Selain itu atasan pun kadang datang terlambat sehingga menjadi contoh bagi bawahannya.
Kemudian dapat diketahui juga bahwa para pegawai sudah mampu memanfaatkan waktu kerja yang ada dengan seefesien mungkin dengan baik.
Namun dapat dilihat bahwa masih ada pegawai yang tidak dapat menyelesaikan tugaspekerjaannya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Ini disebabkan
antara lain karena tugas yang terlampau banyak sehingga pegawai tidak dapat menyelesaikan tugaspekerjaannya dengan tidak tepat waktu. Selain itu kurangnya
kemampuan kerja pegawai dalam bidang tugaspekerjaan yang diberikan kepadanya.
IV.2.3. Koefisien Korelasi Product Moment.
Untuk mengetahui tingkat hubungan antara pendidikan dengan prestasi kerja pegawai Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara. Cara ini
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat Sugiono, 2003:212 cara perhitungan
menggunakan rumus sebagai berikut: r
xy =
2 2
2 2
. { .
}{ . N
xy x
y N
x x
N y
y
r
xy
= angka indeks korelasi “r” product moment N
= populasi
Universitas Sumatera Utara
70
x
= jumlah seluruh skor x
y
= jumlah seluruh skor y
xy
= jumlah hasil kali antara skor x dan skor y.
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Nilai r
xy
yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh
variabel yang lain. b.
Nilai r
xy
yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan
meningkatnya nilai variabel yang lain. c.
Nilai r
xy
yang sama dengan nol 0 menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan artinya variabel yang satu tetap
meskipun yang lainnya berubah. Sesuai dengan data-data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner
dalam proses penelitian, maka akan diperoleh perhitungan sebagai berikut: r
xy =
2 2
2 2
. { .
}{ . N
xy x
y N
x x
N y
y
= 48 . 44425 – 14331473
√ { 48 . 43495 – 1433
2
} {48 . 45865 – 1473
2
Universitas Sumatera Utara
71 =
2132400 – 2110809 √ 2087760 – 2053489 2201520 – 2169729
= 21591
√ 34271 . 31791
= 21591
√1089509361 =
21591 33007,71669
= 0,65411
= 0,654
Dengan demikian diperoleh r
xy
= 0,654, sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa jika koefisien korelasi bernilai positif, hal itu berarti antara kedua
variabel yang diuji terdapat hubungan yang searah, artinya salah satu variabel diikuti dengan naiknya variabel yang lain. Dengan demikian penelitian yang
dilakukan penulis tidak bertentangan dengan hipotesis yang dirumuskan semula yakni: “Terdapat Hubungan Positif AntaraTingkat Pendidikan Terhadap Prestasi
Kerja Pegawai Di Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara”.
Dan jika dibandingkan dengan nilai kritik dari r product moment dimana untuk
Universitas Sumatera Utara
72 n = 48 maka r = 0,284, dimana
α = 5 yang berarti tingkat kesalahan maksimal 5 atau tingkat kebenaran minimal 95 maka akan diperoleh perbandingan
sebagai berikut: 0,654 0,284
Maka diperoleh
hasil: r
xy
r
Hal itu berarti bahwa variabel X Tingkat Pendidikan Pegawai Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara dan variabel Y Prestasi Kerja
Pegawai Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara terdapat korelasi yang meyakinkan.
IV.2.4. Interpretasi Korelasi.