tinggi pada umumnya muncul dari percakapan dan kerja sama antar individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu tersebut
Trianto, 2010: 39.
2.1.4 Teori Belajar Robert Gagne
Hasil pembelajaran manusia pada dasarnya bersifat kumulatif, yang berarti bahwa hasil pembelajaran yang dicapai individu adalah kumpulan keseluruhan hasil-
hasil pembelajaran yang sebelumnya. Gagne berpendapat bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi untuk kemudian diolah
sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran. Dalam memperoleh informasi itu terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal
dan kondisi eksternal.
Kondisi internal adalah kondisi di dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil pembelajaran, dan proses kognitif yang terjadi dari dalam individu
selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kondisi eksternal adalah berbagai rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses
pembelajaran interaksi antara kondisi internal dan kondisi eksternal menghasilkan hasil pembelajaran.
Dalam kaitan pembelajaran di ruang kelas, Gagne mengemukakan ada sembilan langkah pengajaran yang perlu diperhatikan oleh guru. Langkah-langkah tersebut
adalah sebagai berikut
1. Melakukan tindakan untuk menarik perhatian siswa.
2. Memberikan informasi kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran dan
topik-topik yang akan dibahas. 3.
Merangsang siswa untuk memulai aktivitas pembelajaran. 4.
Menyampaikan isi pelajaran yang dibahas sesuai dengan topik yang telah diterapkan.
5. Memberikan bimbingan bagi aktivitas siswa dalam pembelajaran.
6. Memberikan peneguhan kepada perilaku pembelajaran siswa.
7. Memberikan umpan balik terhadap perilaku yang ditunjukkan siswa.
8. Melakukan penilaian proses dan hasil pembelajaran.
9. Memberikan kesempatan siswa untuk mengingat dan menggunakan hasil
pembelajaran.
2.1.5 Teori Belajar John Dewey
John Dewey memberikan pemikiran bahwa pendidikan harus mempunyai perubahan orientasi, yaitu pendidikan gaya baru yang menekankan kebebasan
pelajar. Alasan tersebut didasarkan pada pandangan bahwa pendidikan gaya lama yang lebih memaksakan pengetahuan dan jauh dari nilai penunjukan bagi
pengalaman pribadi. Anggapan terhadap ketidakpastian itu terdapat suatu kerangka acuan yang tetap, yaitu hubungan organis antara pendidikan dan
pengalaman pribadi, atau bahwa filsafat baru mengenai pendidikan itu mengikatkan dirinya pada sejenis filsafat empiris dan eksperimental.
Pengalaman secara kualitas dapat dibedakan menjadi dua aspek, aspek pertama adalah aspek langsung, yaitu menyenangkan dan tidak menyenangkan. Aspek