BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Debris Flow
Aliran debris debris flow adalah aliran campuran antara air air hujan atau air yang lain dengan sedimen konsentrasi tinggi yang meluncur ke
bawah melalui lereng atau dasar alur berkemiringan tinggi. Aliran ini seringkali membawa batu-batu besar dan batang-batang pohon, meluncur ke
bawah dengan kecepatan tinggi biasanya masih di bawah kecepatan mudflow dengan kemampuan daya rusak yang besar terhadap apa saja yang
dilaluinya seperti bangunan rumah atau fasilitas lainnya sehingga mengancam kehidupan manusia. Aliran debris tidak terkait langsung dengan
letusan gunung api, namun dapat terjadi di daerah vulkanik maupun non- vulkanik.
Kusumobroto 2006, mengklasifikasikan aliran debris dalam dua karakteristik yang berbeda yaitu aliran debris tipe berbatuan gravel type
debris flow merupakan aliran debris yang mengandung banyak batu-batu besar dan aliran debris tipe lumpur mudflow type debris flow merupakan
aliran debris dengan kandungan batu besar sedikit dan lebih didominasi oleh kandungan pasir dan batu-batu kecil.
Dari aspek teknik sipil aliran lahar atau yang disebut sebagai aliran debris ini membawa pengaruh yang signifikan terhadap perubahan
morfologi sungai sehingga dengan demikian juga berpengaruh terhadap kelestarian fungsi sungai itu sendiri. Secara umum faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kejadian aliran debris pada wilayah gunung berapi adalah kemiringan lereng, jumlah material endapan, faktor topografi dan
geologi tanah, luas Daerah Aliran Sungai, serta curah hujan Mananoma, 2007.
Terjadinya aliran debris pada sungai di daerah vulkanik dikarenakan kemiringan dasar sungai curam sehingga kecepatan aliran sangat tinggi dan
daya rusaknya sangat besar. Dampak meluncurnya aliran debris dengan kecepatan tinggi dapat menerjang semua obyek yang dilaluinya antara lain
bangunan sungai, jembatan, kawasan permukiman, lahan pertanian, dan infrastruktur lainnya. Aliran debris menyebabkan bencana berupa kerusakan
lingkungan dan infrastruktur, serta kerugian harta benda, bahkan korban jiwa dan luka-luka dalam jumlah besar.
2.2 Klasifikasi dan Karakteristik Debris Flow