Tingkat Pendidikan Faktor-faktor yang Menentukan Keadaan Sosial Ekonomi

dalam berbagai pola kehidupan. Pengertian tersebut menunjukkan tempatnya sehubungan dengan kerangka masyarakat, secara menyeluruh. Misalnya tuan X sebagai warga masyarakat, merupakan kombinasi dari segenap kedudukannya sebagai guru, kepala sekolah, sebagai suami, sebagai ayah dari anak-anaknya dan seterusnya. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan pengertian keadaan sosial ekonomi dalam penelitian ini adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pemilikan kekayaan atau fasilitas serta jenis tempat tinggal.

B. Faktor-faktor yang Menentukan Keadaan Sosial Ekonomi

Berdasarkan kodrat-Nya, manusia dilahirkan memiliki kedudukan yang sama dan sederajat, akan tetapi sesuai dengan kenyataannya setiap manusia yang menjadi warga suatu masyarakat, senantiasa mempunyai status atau kedudukan dan peranan. Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya keadaan sosial ekonomi orang tua di masyarakat, diantaranya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, pemilikan kekayaan, dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dari komunitasnya. Dalam hal ini uraian dibatasi hanya 4 faktor yang menentukan yaitu : tingkat pendidikan, pendapatan, kepemilikan kekayaan dan jenis tempat tinggal.

1. Tingkat Pendidikan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun 2003 pasal 1, pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani pikir, cipta, rasa, dan hati nurani serta jasmani panca indera dan keterampilan-keterampilan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun 2003 pasal 3, pendidikan bertujuan untuk “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan diselenggarakan melalui pendidikan sekolah pendidikan formal, pendidikan luar sekolah pendidikan non formal. Jalur pendidikan sekolah pendidikan formal terdapat beberapa jenjang yang harus ditempuh, yaitu: a. Pendidikan Pra Sekolah Menurut Peraturan Pemerintah Nomor.27 Tahun 1990 Pasal 1 ayat 1, pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau jalur pendidikan luar sekolah. b. Pendidikan Dasar Menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 28 Tahun 1990 Pasal 1 ayat 1, pendidikan dasar adalah pendidikan umum yang lamanya sembilan tahun, diselenggarakan selama enam tahun di Sekolah Dasar dan tiga tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau satuan pendidikan yang sederajat. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 28 Tahun 1990 Pasal 3 Tentang Tujuan Pendidikan Dasar disebutkan bahwa pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. c. Pendidikan Menengah Menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 29 Tahun 1990 Pasal 1 ayat 1, pendidikan menengah adalah pendidikan yang diselenggarakan bagi lulusan pendidikan dasar. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 29 Tahun 1990 Pasal 2, Pendidikan menengah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. d. Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian Kunaryo,2000. Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat pendidikan orang tua dapat dilihat dari lamanya orang tua sekolah. Semakin lama orang tua bersekolah semakin tinggi tingkat jenjang pendidikannya. Cohtohnya, orang tua yang hanya bersekolah selama 6 tahun dapat diartikan bahwa orang tua tersebut hanya bersekolah dalam jenjang sekolah dasar saja, berbeda dengan orang tua yang sekolahnya mencapai 12 tahun dapat diartikan bahwa orang tua tersebut telah bersekolah dari jenjang sekolah dasar selama 6 tahun, di sekolah menengah pertama selama 3 tahun, dan di sekolah menengah atas selama 3 tahun. Tingkat pendidikan orang tua sangat berpengaruh terhadap kelanjutan sekolah anak mereka. Orang tua yang memiliki pendidikan tinggi dapat terus memberikan motivasi kepada anak mereka dengan baik dan benar. Bahkan anak mereka dituntut minimal setara dengan pendidikan yang orang tua mereka pernah menempuh jenjang pendidikan.

2. Pendapatan Keluarga

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEADAAN EKONOMI ORANG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 PAGELARAN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 83

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS KELAS VIII SMP NEGERI 4 GRINGSING KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG TAHUN AJARAN 2010 2011

0 7 12

HUBUNGAN PENDIDIKAN ORANG TUA DAN KEADAAN EKONOMI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 Hubungan Pendidikan Orang Tua dan Keadaan Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Klaten Tahun Ajaran 2015/2016.

0 6 12

PENDAHULUAN Hubungan Pendidikan Orang Tua dan Keadaan Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Klaten Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 8

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Purwantoro Tahun Ajaran

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Purwantoro Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 10

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Purwantoro Tahun Ajaran 2

0 1 13

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Pengaruh Status Sosial Ekonomi Dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2013/201

0 2 18

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Pengaruh Status Sosial Ekonomi Dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2013/201

0 1 13

Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kondisi Sosial Ekonom Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Juwangi Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2008/2009.

0 0 98