penilaian autentik pada kurikulum 2013 terlaksana dengan baik. Hasil evaluasi menunjukan bahwa guru di SD N Petompon 01 telah melakukan penilaian dengan
seluruh jenis penilaian yang ada di kurikulum 2013 kecuali ujian kompetensi walaupun masih kesulitan dalam menilai secara obyektif.
Selain dari proses pembelajaran yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Kesiapan guru dapat dilihat
dari keikutsertaan pelatihan, pemahaman guru mengenai kurikulum 2013, kesiapan dan keyakinan yang ada pada diri setiap guru. Data kesiapan guru dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 di dapat dari hasil wawancara dengan responden. Berikut prosentase kesiapan guru di SD N Petompon 01 Kota Semarang.
Tabel 4.14 Prosentase Kesiapan Guru No Responden
Indikator Rata-Rata
Pemahaman Guru
Pelatihan, Kesiapan dan
Keyakinan
1. A
91 95
93 2.
B 83
89 86
3. C
86 88
87 4.
D 82
90 86
5. E
78 86
82 6.
F 80
92 86
7. G
74 90
82 8.
H 78
88 83
9. I
82 90
86 10
J 74
90 82
11. K
74 88
81 12.
L 78
88 83
13. M
72 90
81
4.3.3 Aktivitas Peserta Didik
Pola pembelajaran kurikulum 2013 berpusat pada keaktifan peserta didik. pada proses pembelajaran guru menjadi pendorong dan pengembang proses
pembelajaran. Menurut Mulyasa 2014:45, guru harus mampu membantu peserta didik mengembangkan pola perilakunya, meningkatkan standar perilakunya, dan
melaksanakan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin dalam setiap aktivitasnya. Guru di SD N Petompon 01 Kota Semarang dalam proses
pembelajaran menggunakan pembelajaran pembiasaan yang positif dengan tujuan mengajarkan hal-hal yang baik tanpa disadari peserta didik sehingga peserta didik
akan terbiasa melakukan hal-hal yang biasa dilakukan di sekolah. Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 di SD N Petompon 01 Kota
Semarang menggunakan metode yang bervariasi seperti discovery learniang, contextual learning dan project basic learning yang dipadukan menggunakan
pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan data, menganalisis, menyimpulkan dan mengkomunikasikan yang dapat memicu rasa
ingin tahu dan kreatifitas siswa.
4.3.4 Kelebihan dan Kendala Pelaksanaan Kurikulum di SD N Petompon 01
Kelebihan pelaksanaan kurikulum 2013 di SD N Petompon 01 Kota Semarang yakni, 1 Perencanaan yang dilakukan sudah memperhatikan aspek-
aspek penting dalam kurikulum, 2 pelaksanaan pembelajaran menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran, 3 Sumber belajar memanfaatkan
lingkungan dan barang-barang yang ada di lingkungan sekitar. Sedangkan dalam pelaksanaan guru masih menemukan beberapa kendala
yakni, 1 Guru masih kurang memahami penilaian pada kurikulum 2013 terutama dalam merekap penilaian dalam buku raport, 2 Guru belum melaksanakan
penilaian kompetensi karena belum adanya Juklak, 3 terbatasan untuk bertukar informasi
90
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan kurikulum 2013 di SD N Petompon 01 Kecamaran Gajah Mungkur Kota Semarang, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut: 1. Indikator manajemen pelajaran mendapat rata-rata skor 3,8 yang berarti bahwa
indikator tersebut terlaksanan dengan baik sedangkan indikator layanan kesiswaan memperoleh rata-rata skor 2,7 yang dapat diartikan keterlaksanaan
cukup baik. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai penggerak semua sumber daya yang tersedia di satuan pendidikan sudah terlaksana dengan baik pada
indikator manajemen pembelajaran dan perlu peningkatan pada layanan kesiswaan karena belum terlaksana dengan maksimal.
2. Kesiapan guru dalam proses pembelajaraan yang meliputi perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran terlaksana
dengan baik. 3. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sudah menekankan pada
pembelajaran siswa aktif. 4. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum: 1 guru masih kurang
memahami penilaian pada kurikulum 2013 dalam merekap penilaian dalam rapor; 2 guru belum melaksanakan penilaian uji kompetensi karena belum
adanya petunjuk pelaksana dan teknis; 3 keterbatasan untuk bertukar informasi kurikulum 2013.