181 - Tekanan dan temperatur saat proses metamorfisme
- Pengaruh gaya tektonik - Pengaruh fluida
3. JENIS-JENIS METAMORFISME
Dari beberapa penulis di dalam beberapa bukunya pembagian jenis metamorfosa ini berbeda satu sama lain. Sebagai contoh Huang,W.T.1962 membagi metamorfosa
menjadi 6 jenis ; Spry,A1979 membagi menjadi 4 jenis, Best,M.G.1982 membagi menjadi 6 jenis, Winkler,1967 membagi menjadi 3 jenis ; Ehlers,E.G. dan
Blatt,H.1980 juga membagi menjadi 3 jenis berdasar P.T, kedalaman . Walaupun demikian pada dasarnya pembagian tersebut tidak jauh berbeda, hanya
beberapa variabel yang berbeda. Secara garis besar pembagian metamorfosa tersebut dilihat dari ruang lingkup daerah terjadinya dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Metamorfosa lokal
Pengertian lokal disini adalah berhubungan dengan luas daerah dimana proses metamorfosa tersebut terjadi. Luasnya hanya sampai beberapa ratus kaki.
Metamorfosa yang disebut sebagai metamorfosa lokal ini antara lain :
a. Metamorfosa thermal
Miyashiro.A.1972, mengatakan bahwa metamorfosa kontak adalah rekristalisasi batuan di sekitar aureole intrusi tubuh batuan beku karena kenaikan temperatur.
Keluasan daerah tersebut daerah kontak bervariasi, tetapi masih didalam kisaran antara beberapa meter sampai beberapa kilometer. Tipe khas dari
batuan metamorfosa kontak ini adalah batuan metamorfosa “non-schistose” yang
disebut dengan hornfels. Kadang-kadang dapat juga ditemui batuan yang “schistose”. Kenaikan temperatur karena konduksi panas pada daerah-daerah
tertentu dan juga karena permeasi dari aquaous fluida yang berasal dari tubuh batuan beku.
Faktor yang ada pada metaorfosa kontak ini adalah suhu panas, fluida yang sebagian besar dari aktivitas magma
tic, dan “ confining pressure” yang kadang- kadang ada. Proses yang ada adalah rekristalisasi, reaksi kecil antar mineral
dengan fluida, dan kadang kadang ada penambahan mineral.
182 Moorhouse 1959 mengatakan bahwa batuan metamorfosa yang diakibatkan
oleh panas biasanya disekitar intrusi magma, dan tak ada tanda-tanda adanya “sheat stress” bukan disebut sebagai metamorfosa kontak, tapi metaorfosa
thermal. Disini suhu dari proses metamorfosa dapat ditentukan karena
berdekatan dengan tubuh intrusi magma. Intrusi ini menambah fluida yang mengandung air , yang aktif dan penting untuk mendorong reaksi kimia.
Metamorfosa kontak adalah metamorfosa thermal yang statis, pada daerah lokal yang menghasilkan aureole dari batuan metamorfosa sekeliling tubuh intrusi.
Gradient temperatur yang besar, menurun dari kontak intrusi yang panas menuju ke batuan sekitar yang tidak teralterasi, menimbulkan zona dari batuan
metamorfik yang kandungan mineralnya berlain-lainan.
Gambar 1.77. Memperlihatkan kontak Aureole disekitar Intrusi batuan beku Gillen, 1982 .
b. Metamorfosa dinamik
Metamorfosa ini juga disebut sebagai metamorfosa Dislokasi atau Kinematik, Dinamik. Metamorfosa ini berkembang didekat zona yang mengalami
Dislokasisesar atau deformasi yang intensif, banyak ditemukan di sepanjang daerah pergeseran thrust. Proses yang ada pada metamorfosa ini adalah
pemecahan mekanis dari partikel atau butiran-butiran. Faktor penyebabnya adalah stress dan kadang-
kadan “confining pressure”. Metamorfosa kataklastik
183 ini merupakan deformasi perubahan mekanis pada batuan, tanpa rekristalisasi
atau reaksi kimia. Proses mekanik yang mengontrol struktur batuan yang dideformasi terjadi pada
temperatur yang rendah. Metamorfosa dinamik dihasilkan dengan skala minor oleh beban atau tegangan patahan tensional foulting, pada skala yang lebih
besar oleh pergeseran dan skala regional pleh lipatan. Untuk skala regional ini ketidakjelasan antara proses atau produk atau proses dinamik dengan
metamorfosa regional tingkat rendah meskipun dalam sederhana kejadian di lapangan berbeda, untuk itu metamorfosa dinamik dibatasi untuk zona yang
sempit Spry, A. 1979. Menurut Chao 1967 ; Charter 1965; Short 1966 vide Spry, A. 1979 pada
metamorfosa dinamik ini tercakup didalamnya tipe khusus lain dari metamorfosa ini yaitu metamorfosa “shock” sebagai perluasan dari metamorfosa dinamik ini.
Metamorfosa ini terjadi karena perbedaan tekanan yang tinggi dengan sangat
cepat seperti pada tempat meteorit atau dekat dengan ledakan atom. Metamorfosa tumbukan digunakan lebih kurang searti, tetapi hal ini masih
dipertentangkan karena metamorfosa “shock” tidak terjadi karena tumbukan saja tetapi bisa karena tekanan tektonik yang sangat cepat. Kenaikan tekanan
mencapai beberapa megabar dan temperatur melebihi 1500º C selama periode micro second sampai 1 second.Tipe ini adalah tipe terbaik dari metamorfosa
dinamik yang tingkat strainnya sangat tinggi. “Confining” dan “directed pressure” sementara sangat tinggi dan temperatur berkisar dari rendah sampai sangat
tinggi.
c. Pirometamorfosa