219
2. Filit
Merupakan batuan metamorf yang umumnya tersusun atas kuarsa, sericite mica dan klorit. Terbentuk dari kelanjutan proses metamorfosisme dari Slate.
Asal : Metamorfisme Shale Warna : Merah, kehijauan
Ukuran butir : Halus Struktur : Foliated Slaty-Schistose
Komposisi : Mika, kuarsa Derajat metamorfisme : Rendah
– Intermediate Ciri khas : Membelah mengikuti permukaan gelombang
220 3.
Gneiss
Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan
foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole. Asal : Metamorfisme regional siltstone, shale, granit
Warna : Abu-abu Ukuran butir : Medium
– Coarse grained Struktur : Foliated Gneissic
Komposisi : Kuarsa, feldspar, amphibole, mika Derajat metamorfisme : Tinggi
Ciri khas : Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling dengan lapisan tipis kaya amphibole dan mika
221
4. Sekis
Schist sekis adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit, horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas
bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap. Asal : Metamorfisme siltstone, shale, basalt
Warna : Hitam, hijau, ungu, coklat Ukuran butir : Fine
– Medium Coarse Struktur : Foliated Schistose
Komposisi : Mika, grafit, hornblende Derajat metamorfisme : Intermediate
– Tinggi Ciri khas : Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang
terdapat garnet
222
223
5. Marmer