Metamorfosa regional dinamothermal Metamorfosa regional timbunan Burial

185

a. Metamorfosa regional dinamothermal

Tipe ini berhubungan dengan daerah yang luas, prosesnya efektif oleh penambahan panas, seperti didalam metamorfosa kontak yang terbentuk zona metamorfosa yang sangat luas seperti dalam metamorfosa. Pergantian dalam perkumpulan mineral dari zona ke zona da pat dipakai untuk menunjukan penaikan temperatur yang menerus. Metamorfosa regional dinamoternal mengambil tempat dengan pergerakan penusukan panas injection. Tenaga panas disuplai ke bagian tenaga-tenaga tertentu dari kerak bumi pada saat terjadi proses me tamorfosa dan orogenesa. Penyelidikan detail menunjukkan bahwa rekristalisasi juga dapat terjadi antara fase deforma si dan waktu setelah orogenesa. Sekalipun demikian batuan- batuan dari metamorfosa regi onal memperlihatkan dengan nyata akibat dari tekanan terarah, struktur schistose biasanya berkembang, terutama pada batuan yang banyak mengandung mineral prismatik dan ber lembar schis klorik,mika dll Dengan demikian dapatlah diperkirakan bahwa peranan “shearing stress” pada waktu rekristalisasi adalah faktor yang penting untuk mengontrol jenis mineral yang dihasilkan. Pada metamorfosa kontak biasanya dicirikan oleh tekanan yang rendah saja. tetapi pada metamorfosa regional dinamothermal, daerah metamorfosanya dibentuk pada tekanan : rendah, sedang, dan tinggi atau sangat tinggi. Gradient geothermal pada metamorfosa kontak adalah sangat tinggi berkisar 100ºCkm. Pada metamorfosa regional dinamothermal pada kedalaman 15km dan suhu 750ºCkm maka gradient diothermalnya turun berkisar 50ºCkm.

b. Metamorfosa regional timbunan Burial

Metamorfosa burial tidak mengandung hubungan genetik dengan orogenesa maupun intrusi magmatic Endapan-endapan atau batuan vulkanik yang terletak di dalam geosinklin dapat tertimbun secara gradualbertingkat. Temperatur pada kedalaman yang besar dalam banyak hal lebih rendah daripada temperatur yang ada pada metamorfosa regional dinamothermal. Biasanya temperatur tipe ini berkisar 200ºC. Dibawah nilai tersebut adalah temperatur dari permulaan metamorfosa, kemungkinan pengaruh tekanan hanya 186 sedikit saja dan kumpulan mineral temperatur rendah ini berasal dari batuan sedimen tetap stabil. Temperatur antara pengendapan dan permulaan metamorfosa mempunyai kisaran yang besar. Metamorfosa tingkat paling rendah ini digambarkan oleh apa yang disebut sebagai facies zeolitik, kecuali pada geosinklin yang sangat dalam akan digambarkan oleh facies lawsonit glaukofan yang sesuai dengan tekanan yang sangat tinggi. Metamorfosa ini berbatasan dengan diagenesa, batasan diagenesa adalah selama sifat-sifat mineralogi endapan didalam sedimen tetap terpelihara dan belum terubah, contohnya kuarsa belum menjadi kuarsit. Jadi pengertian diagenesa disini adalah semua perubahan didalam sedimen dengan batas diantara proses sedimentasi dan permulaan metamorfosa terkecuali yang disebabkan oleh pelapukan. Selain klasifikasi yang disebut diatas, turner dan verhogen mengklasifikasikan metamorfosa berdasar pada kriteria geologi yang dipilih dari arti genetiknya yaitu berdasar pada komposisi mineralogi, fabric, komposisi kimia dan kejadiannya di lapangan. Gambar 1.78. Penampang yang memperlihatkan lokasi batuan metamorf dihubungkan dengan daerah dislokasi sesar fault Gillen,1982 187 Gambar 1.79. Penampang yang memperlihatkan lokasi batuan metamorf, dalam hubungannya dengan tumbukan pada tektonik lempeng. Gillen,1982

4. FACIES METAMORFISME