171
4. Lingkungan Pengendapan batuan sedimen sedimentary environment
Seperti kita ketahui bahwa batuan sedimen itu adalah dari batuan asal yang telah terombakkan , tertransport atau langsung diendapkan ditempat tempat tertentu seperti
da rat continental transisi antara darat dengan laut transitional dan lingkungan laut marine tempat tersebut disebut sebagai lingkungan pengendapan nya.
Pengertian lingkungan pengendapan secara lengkapnya adalah sebagai berikut: Lingkungan pengendapan adalah tempat mengendapnya material sedimen beserta
kondisi fisik, kimia, dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme pengendapan tertentu Gould, 1972.
Interpretasi lingkungan pengendapan dapat ditentukan dari struktur sedimen yang terbentuk. Struktur sedimen tersebut digunakan secara meluas dalam memecahkan
beberapa macam masalah geologi, karena struktur ini terbentuk pada tempat dan waktu pengendapan, sehingga struktur ini merupakan kriteria yang sangat berguna
untuk interpretasi lingkungan pengendapan. Terjadinya struktur-struktur sedimen tersebut disebabkan oleh mekanisme pengendapan dan kondisi serta lingkungan
pengendapan tertentu.
Beberapa aspek lingkungan sedimentasi purba yang dapat dievaluasi dari data struktur sedimen di antaranya adalah mekanisme transportasi sedimen, arah aliran arus purba,
kedalaman air relatif, dan kecepatan arus relatif. Selain itu beberapa struktur sedimen dapat juga digunakan untuk menentukan atas dan bawah suatu lapisan top and
bottom layer.
Didalam sedimen umumnya turut terendapkan sisa-sisa organisme atau tumbuhan, yang karena tertimbun,terawetkan. Dan selama proses Diagenesis tidak rusak dan
turut menjadi bagian dari batuan sedimen atau membentuk lapisan batuan sedimen. Sisa-sia organisme atau tumbuhan yang terawetkan ini dinamakan fossil. Jadi fosill
adalah bukti atau sisa-sisa kehidupan zaman lampau. Dapat berupa sisa organisme atau tumbuhan, seperti cangkang kerang, tulang atau gigi maupun jejak ataupun
cetakan. Dari studi lingkungan pengendapan dapat digambarkan atau direkontruksi geografi purba dimana pengendapan terjadi. Lingkungan pengendapan merupakan
keseluruhan dari kondisi fisik, kimia dan biologi pada tempat dimana material sedimen terakumulasi
Krumbein dan
Sloss, 1963
Jadi, lingkungan pengendapan merupakan suatu lingkungan tempat terkumpulnya
172 material sedimen yang dipengaruhi oleh aspek fisik, kimia dan biologi yang dapat
mempengaruhi karakteristik sedimen yang dihasilkannya. Secara umum dikenal 3 lingkungan pengendapan, lingkungan darat transisi, dan laut.
Beberapa contoh lingkungan darat misalnya endapan sungai dan endapan danau, ditransport oleh air, juga dikenal dengan endapan gurun dan glestsyer yang
diendapkan oleh angin yang dinamakan eolian. Endapan transisi merupakan endapan yang terdapat di daerah antara darat dan laut seperti delta,lagoon, dan litorial.
Sedangkan yang termasuk endapan laut adalah endapan-endapan neritik, batial, dan abisal.
Contoh : Lingkungan Pengendapan Pantai
Proses Fisik : ombak dan akifitas gelombang laut Proses Kimia : pelarutan dan pengendapan
Proses Biologi : Burrowing lubang lubang bekas rumah binatang Ketiga proses tersebut berasosiasi dan membentuk karakteristik pasir pantai, sebagai
material sedimen yang meliputi geometri, tekstur sedimen, struktur dan mineralogi. Klasifikasi lingkungan pengendapan batuan sedimen secara lengkap dapatlah dilihat
pada tabel Classification of Sedimentary Environment di bawah .
173
Gambar 4.74. Contoh Lingkungan Pengendapan batuan sedimen yang dicirikan oleh struktur sedimennya.
Perhatikan urutan strukturnya yang berbeda pada tiap lingkungan pengendapan. Lingkungan pengendapan yang tergambar diatas adalah Lingkungan Lagoon,
lingkungan Flood delta, lingkungan Tidal Channel, lingkungan Storm washover, E88 delta, lingkungan Off shore pada Barrier System
– Sandbody.
Tabel 1.18. Klasifikasi Lingkungan Pengendapan batuan sedimen.
Evaluasi :
174 Berilah 5 contoh Lingkungan Pengendapan dengan disertai struktur
sedimennya.
CONTOH HASIL DISKRIPSI BATUAN SEDIMEN KLASTIK
No. urut : 07 No. Batuan : 27
Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik Warna Batu : Abu abu kecoklatan
Struktur : Masif Tekstur
: - Ukuran butir : 18mm
– 12mm pasir halus – krakal , dengan Butir berukuran : pasir 30 , krakal 70
- Pemilahan : buruk - Bentuk butir : membulat tanggung - membulat
- Kemas : terbuka - Porositas sedang,
- Kekompakan : Kompak
Komposisi Butiran : - Fragmen terdiri dari
- Pecahan batu : 50 - Hornblenda : 4
- Kwarsa : 20 - Biotit : 2
- Pada matrik terdiri dari mineral - Feldspar : 4
175 - Kwarsa : 6
- Glass : 4 - Semen : Silika 10
Lain -lain : Pecahan batuan pada fragmennya sebagian besar berupa batuan beku Nama batuan sedimen ini : BATU KONGLOMERAT
Petrogenesa : dilihat dari mineralnya merupakan rombakan dari batuan beku, dilihat
dari butirannya yang relative membulat maka telah mengalami transportasi cukup jauh dari sumbernya dan dengan tidak dijumpai fosil
maka diendapkan pada Lingkungan pengendapan Transisi. . Yogyakarta, 17 Agustus
2014 KOREKTOR : Guru Batuan PRAKTIKAN :
Ir. MAWARDI S. BOY HABIBIE NIP. 19600215 199903 1 001
NIS. 1461 GEOLOGI TAMBANG
176
CONTOH HASIL DISKRIPSI BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK
No. urut : 17
No. Batuan : 54
Jenis Batuan : Batuan Sedimen NonKlastik
Warna Batu : Coklat kemerahan Struktur
: Masif Tekstur : Amorf
Komposisi butiran : mineral Chalcedon 100
Lain lain : Batu ini sangat keras dan kompak
Nama batuan sedimen ini : BATU RIJANG CHERT
Petrogenesa : merupakan batuan hasil pengendapan ditempat itu juga, belum mengalami transportasi, yang terlihat dari tidak dijumpainya ciri ciri berlapis, sangat
keras karena diendapkan secara perlahan lahan beribu tahun yang lalu. Chert ini ciri batuan yang diendapkan di Lingkungan Pengendapan laut dalam.
Yogyakarta, 17 Agustus 2014
KOREKTOR : Guru Batuan PRAKTIKAN :
177 Ir. MAWARDI S. ROY HABIBIE
NIP. 19600215 199903 1 001……………. NIS. 1451 GEOLOGI TAMBANG
I. BATUAN METAMORF
1. Konsep batuan metamorf