1 4 1 4
1 4 1 4
1 4 Ilmu Pengetahuan Sosial 5
Jendela Ilmu Jendela Ilmu
Jendela Ilmu Jendela Ilmu
Jendela Ilmu
Irigasi adalah sistem pengairan buatan untuk mengairi lahan pertanian dan
perkebunan. Caranya adalah dengan membendung sungai kemudian membuat
saluran ke areal pertanian atau perkebunan.
Sumber: Indonesian Heritage 1
Gambar 2.3 Prasasti Ciaruteun
b. Perkembangan Pemerintahan
Raja Purnawarman adalah pemimpin gagah berani yang bergelar Rajadiraja. Hal ini berarti Raja Purnawarman memiliki bawahan raja-raja kecil.
Beliau sangat bijaksana dan selalu memperhatikan rakyatnya. Untuk kemakmuran rakyat, Raja
Purnawarman memerintahkan meng- gali Sungai Candrabaga. Sungai ini
dialirkan ke laut dan juga digunakan untuk irigasi. Aliran sungai ke laut
berguna untuk kegiatan perdagangan. Setelah berhasil menggali Sungai
Candrabaga, beliau memerintahkan untuk menggali Sungai Gomati. Aliran
sungai ini panjangnya mencapai 12 km.
Pada Sungai Gomati juga dibangun tanggul dan bendungan.
Dengan demikian, Sungai Gomati berfungsi sebagai irigasi dan mencegah bahaya banjir.
Rakyat sangat bersyukur dengan keberhasilan penggalian Sungai Gomati. Kemudian Kerajaan Tarumanegara melakukan upacara syukuran. Dalam
upacara ini Raja Purnawarman menghadiahkan 1000 ekor lembu kepada para brahmana. Kerajaan Tarumanegara semakin maju, kegiatan pertanian,
perdagangan, dan perikanan semakin berkembang. Rakyat pun hidup makmur dan sejahtera.
Raja Purnawarman juga menjalin hubungan dengan luar negeri, misal-
nya dengan Cina. Hal ini menjadikan Purnawarman semakin terkenal. Raja
Purnawarman adalah raja yang besar. Ia sangat memperhatikan pertanian.
Hal ini dibuktikan dengan pem- bangunan Sungai Candrabagha dan
Sungai Gomati.
3. Ratu Sima Pemimpin Perempuan yang Tegas
a. Ratu Sima sebagai Raja Holing
Ratu Sima adalah seorang raja wanita dari Kerajaan Kaling atau Holing. Letak Kerajaan Kaling berada di Jawa Tengah. Beliau adalah seorang raja
perempuan yang sangat tegas dalam menegakkan kebenaran. Apa buktinya? Mari kita kaji bersama
Bab 2 Bab 2
Bab 2 Bab 2
Bab 2 Tokoh-tokoh pada Zaman Hindu-Buddha dan Islam 1 5
1 5 1 5
1 5 1 5
b. Perkembangan Pemerintahannya
Pemerintahan Ratu Sima dapat diketahui dari berita Cina dan prasasti. Salah satu prasasti yang ditemukan adalah prasasti Tuk Mas. Prasasti ini
ditemukan di lereng Gunung Merbabu. Gunung Merbabu terletak di Kabupaten Boyolali dan Salatiga, Jawa Tengah. Ratu Sima memerintah sekitar tahun
674 M. Dalam memerintah, Ratu Sima bersikap tegas, jujur, dan adil. Hukum dilaksanakan dengan tegas. Rakyat pun mematuhi ketentuan hukum yang
berlaku.
Berikut ini suatu kisah yang mencerminkan kepemimpinan Ratu Sima yang tegas. Pada suatu ketika Ratu Sima ingin menguji kejujuran rakyatnya.
Beliau menyuruh pegawai kerajaan meletakkan pundi-pundi di tengah jalan. Pundi-pundi itu berisi perhiasan yang sangat berharga. Sampai beberapa hari
tidak ada seorang pun yang menyentuh pundi-pundi itu.
Datanglah pada suatu hari, putera mahkota yang bernama Ktut Mas berjalan-jalan. Ktut Mas menghampiri dan menyentuh pundi-pundi tersebut.
Hal ini diketahui oleh Ratu Sima. Ktut Mas dinilai bersalah, maka harus dihukum. Ktut Mas kemudian dipotong bagian anggota badannya yang
menyentuh pundi-pundi tersebut.
Kisah tersebut membuktikan Ratu Sima memerintah dengan tegas dan adil. Siapapun yang bersalah harus dihukum. Ia tidak membedakan rakyat
biasa ataupun anggota keluarganya. Dengan kepemimpinan Ratu Sima yang tegas dan adil, maka kerajaan menjadi aman dan teratur. Rakyat pun hidup
dengan aman dan sejahtera.Pada masa pemerintahan Ratu Sima ini, berkembanglah agama Buddha. Seorang pendeta Buddha yang terkenal adalah
Jnanabadra.
4. Raja Sanjaya yang Gagah Perkasa
Sanjaya adalah raja dari Kerajaan Mataram Hindu atau Mataram Kuno. Ia sebenarnya putra Sanaha. Sanaha adalah saudara perempuan dari Sanna.
Sanna sendiri adalah penguasa setempat di Jawa Tengah. Sanna inilah yang kemudian digantikan oleh Sanjaya.
Pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Hindu belum dapat diketahui dengan pasti. Diperkirakan letak pusat kerajaan itu berada di antara Magelang
dan Surakarta, Jawa Tengah. Sanjaya terkenal sebagai raja yang gagah perkasa. Ia memang dikenal
sebagai tokoh yang ahli dalam bidang militer. Pada masa pemerintahannya, kekuasaan Mataram Kuno meluas sampai memasuki sebagian Jawa Barat
dan Jawa Timur.