2 8 2 8
2 8 2 8
2 8 Ilmu Pengetahuan Sosial 5
Pada tahun 1653, Sultan Malikussaid digantikan oleh putranya
bernama Sultan Hasanuddin. Beliau memerintah pada tahun 1653-1669.
Ingat, Sultan Hasanuddin tidak sama dengan Raja Hasanuddin di Banten.
Sultan Hasanuddin dikenal sebagai raja yang anti penjajah. Pada saat
Sultan Hasanuddin menjadi raja, Belanda semakin berniat menguasai
Sulawesi. Belanda memaksakan hak monopoli perdagangan. Sultan
Hasanuddin tidak menyukai sikap Belanda yang congkak tersebut.
Sultan Akhirnya Sultan Hasanuddin memimpin perlawanan terhadap
Belanda.
Sultan Hasanuddin sangat gigih dan pantang menyerah. Beliau berprinsip mati sahid atau terjajah. Karena kegigihan Sultan Hasanuddin, Belanda
menjulukinya ayam jantan dari timur. Belanda menjadi sangat takut dengan perlawanan Hasanuddin.
Belanda mengeluarkan biaya yang banyak untuk menghadapi Sultan Hasanuddin. Akhirnya Belanda menggunakan akal liciknya. Sultan Hasanuddin
dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya. Perjanjian ini sangat merugikan rakyat karena Belanda mempunyai hak monopoli.
6. Kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan
Provinsi apa saja yang ada di Kalimantan? Apa nama ibukota Provinsi Kalimantan Selatan? Banjarmasin adalah ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
Di Banjarmasin pernah berkembang kerajaan Islam yang cukup besar. Salah satu raja yang terkenal adalah Pangeran Samudra yang bergelar Sultan
Suryanullah. Berkat kepemimpinannya, rakyat Banjar hidup makmur. Banjar juga menjalin kerja sama dengan Kerajaan Demak. Kerja sama itu bertujuan
untuk saling membantu dalam memakmurkan rakyat. Selain itu, juga untuk menggalang kekuatan terhadap ancaman kerajaan lain.
7. Sultan Baabullah Mengusir Portugis dari Maluku
Pada abad XIII, di Kepulauan Maluku berkembang beberapa kerajaan Islam. Kerajaan yang tertua adalah Jailolo. Setelah itu, muncul kerajaan Ternate
yang beribukota di Sampalu. Selanjutnya, muncul kerajaan-kerajaan lain,
Sultan: www.panyingkul.com
Gambar 2.6 Sultan Hasanuddin
Bab 2 Bab 2
Bab 2 Bab 2
Bab 2 Tokoh-tokoh pada Zaman Hindu-Buddha dan Islam 2 9
2 9 2 9
2 9 2 9
seperti Tidore, Bacan, dan Obi. Kerajaan Ternate dan Tidore adalah dua kerajaan yang paling kuat.
Ternate mencapai zaman keemasan di bawah pemerintahan Sultan Baabullah 1570 - 1583. Pada tahun 1580, Sultan Baabulah berhasil
meluaskan wilayahnya sampai di Sulawesi, Bima, Manado, dan Irian. Sultan Baabullah sangat terkenal karena keberhasilannya mengusir Portugis dari
Maluku.
Pada tahun 1512, Portugis sampai di Maluku. Untuk memperkuat pertahanan, Portugis mendirikan benteng di Ternate yang bernama benteng
Saint John. Portugis berusaha menguasai perdagangan di Maluku dengan cara melakukan adu domba kerajaan-kerajaan di Maluku. Portugis juga
mengadu domba kerajaan Ternate dan Tidore. Tetapi kedua kerajaan tersebut menyadari bahwa Portugis hanya ingin menguasai Maluku.
Sultan Khairun yang memerintah pada tahun 1550-1570, segera memimpin perlawanan untuk mengusir Portugis. Benteng pertahanan Portugis
dikepung oleh pasukan Sultan Khairun. Dalam keadaan yang terjepit, Gubemur Portugis, De Mesquita, menawarkan perundingan. Pada saat berunding, Sultan
Khairun dibunuh oleh tentara Portugis.
Kejadian itu menimbulkan kemarahan rakyat Maluku. Sultan Baabullah, putra Sultan Khairun, segera memimpin perlawanan. Sultan Tidore juga ikut
membantu Ternate untuk melawan Portugis. Benteng Portugis di Ternate dikepung selama lima tahun. Akibatnya, Portugis kekurangan bahan makanan.
Kemudian pada tahun 1575 Portugis menyerah.
8. Tokoh-tokoh Masa Kerajaan Islam yang Lain
Apakah masih ada tokoh-tokoh kerajaan Islam yang lain? Tentu masih banyak. Kita tidak mungkin membahas satu per satu. Pada masa kerajaan
Islam, tokoh-tokoh bukan hanya raja. Banyak tokoh dari kalangan ulama, seniman, pedagang, dan sebagainya.
Istana Siak Sri Indrapura di Riau merupakan salah satu kebesaran Kerajaan Siak. Istana Pagaruyung di Sumatera Barat merupakan bukti
kebesaran kerajaan Islam di Padang. Di Sumatera Utara Medan terdapat peninggalan kebesaran kerajaan yang diperintah Sisingamangaraja.
Ada pula tokoh-tokoh kerajaan sekaligus tokoh penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Sunan Gunung Jati berperan besar dalam penyebaran agama
Islam di Cirebon dan sekitarnya. Beliau juga merupakan tokoh Kerajaan Cirebon. Di Jawa Tengah, kamu pasti mengenal Sunan Kudus. Sunan Kudus
juga merupakan raja dari Kerajaan Kudus. Kedua sunan di atas merupakan bagian dari wali songo, atau sembilan wali yang sangat terkenal di Pulau Jawa.