Ratu Sima Pemimpin Perempuan yang Tegas

Bab 2 Bab 2 Bab 2 Bab 2 Bab 2 Tokoh-tokoh pada Zaman Hindu-Buddha dan Islam 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5

b. Perkembangan Pemerintahannya

Pemerintahan Ratu Sima dapat diketahui dari berita Cina dan prasasti. Salah satu prasasti yang ditemukan adalah prasasti Tuk Mas. Prasasti ini ditemukan di lereng Gunung Merbabu. Gunung Merbabu terletak di Kabupaten Boyolali dan Salatiga, Jawa Tengah. Ratu Sima memerintah sekitar tahun 674 M. Dalam memerintah, Ratu Sima bersikap tegas, jujur, dan adil. Hukum dilaksanakan dengan tegas. Rakyat pun mematuhi ketentuan hukum yang berlaku. Berikut ini suatu kisah yang mencerminkan kepemimpinan Ratu Sima yang tegas. Pada suatu ketika Ratu Sima ingin menguji kejujuran rakyatnya. Beliau menyuruh pegawai kerajaan meletakkan pundi-pundi di tengah jalan. Pundi-pundi itu berisi perhiasan yang sangat berharga. Sampai beberapa hari tidak ada seorang pun yang menyentuh pundi-pundi itu. Datanglah pada suatu hari, putera mahkota yang bernama Ktut Mas berjalan-jalan. Ktut Mas menghampiri dan menyentuh pundi-pundi tersebut. Hal ini diketahui oleh Ratu Sima. Ktut Mas dinilai bersalah, maka harus dihukum. Ktut Mas kemudian dipotong bagian anggota badannya yang menyentuh pundi-pundi tersebut. Kisah tersebut membuktikan Ratu Sima memerintah dengan tegas dan adil. Siapapun yang bersalah harus dihukum. Ia tidak membedakan rakyat biasa ataupun anggota keluarganya. Dengan kepemimpinan Ratu Sima yang tegas dan adil, maka kerajaan menjadi aman dan teratur. Rakyat pun hidup dengan aman dan sejahtera.Pada masa pemerintahan Ratu Sima ini, berkembanglah agama Buddha. Seorang pendeta Buddha yang terkenal adalah Jnanabadra.

4. Raja Sanjaya yang Gagah Perkasa

Sanjaya adalah raja dari Kerajaan Mataram Hindu atau Mataram Kuno. Ia sebenarnya putra Sanaha. Sanaha adalah saudara perempuan dari Sanna. Sanna sendiri adalah penguasa setempat di Jawa Tengah. Sanna inilah yang kemudian digantikan oleh Sanjaya. Pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Hindu belum dapat diketahui dengan pasti. Diperkirakan letak pusat kerajaan itu berada di antara Magelang dan Surakarta, Jawa Tengah. Sanjaya terkenal sebagai raja yang gagah perkasa. Ia memang dikenal sebagai tokoh yang ahli dalam bidang militer. Pada masa pemerintahannya, kekuasaan Mataram Kuno meluas sampai memasuki sebagian Jawa Barat dan Jawa Timur. 1 6 1 6 1 6 1 6 1 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 5 TTTTTugas ugas ugas ugas ugas Sanjaya juga dikenal sebagai pemeluk agama Hindu yang taat. Bahkan Sanjaya juga ahli tentang kitab-kitab suci agama Hindu. Namun ia tetap bersikap toleran. Agama Buddha tetap berkembang dengan baik. Kekuasaan Sanjaya berakhir pada tahun 750M. Bagaimana perkembangan pemerintahan sesudah Sanjaya meninggal? Sebagai pengganti Raja Sanjaya adalah Raja Panangkaran. Pada masa pemerintahan Panang- karan, agama Buddha sudah berkembang pesat. Setelah kekuasaan Panangkaran berakhir, keluarga keturunan Sanjaya terbagi menjadi dua kerajaan yaitu: 1. Kerajaan pertama, yaitu keluarga yang beragama Hindu. Mereka terdiri atas Panunggalan, Warak, Garung, dan Pikatan. Mereka berkuasa di Jawa Tengah bagian utara. 2. Kerajaan kedua, yaitu keluarga yang beragama Buddha. Mereka terdiri atas: Daranindra, Samarotungga, Pramodawardani, dan Balaputradewa. Mereka berkuasa di Jawa Tengah bagian selatan. Cobalah kamu jawab pertanyaan berikut di buku tugas 1. Buatlah cerita tentang tokoh Sanjaya 2. Bagaimana perkembangan pemerintahan Sanjaya? 3. Buatlah gambar silsilah Sanjaya dan keturunannya

5. Balaputradewa sebagai Raja Sriwijaya

a. Asal-usul Balaputradewa

Samaratungga yang beragama Buddha adalah keturunan Sanjaya. Beliau mempunyai dua istri. Istri pertama permaisuri melahirkan anak perempuan yang bernama Pramodawardani, kemudian dinikahkan dengan Rakai Pikatan yang beragama Hindu. Istri kedua Samaratungga bernama Dewi Tara, melahirkan putra yang bernama Balaputradewa. Jendela Ilmu Jendela Ilmu Jendela Ilmu Jendela Ilmu Jendela Ilmu Sanjaya memerintah pada tahun 717-750 M. Pada tahun 732M, Raja Sanjaya mengeluarkan sebuah prasasti yang dikenal dengan Prasasti Canggal. Prasasti tersebut menjelaskan bahwa Raja Sanjaya telah mendirikan sebuah lingga di bukit Stirangga atau Gunung Wukir. Letak Gunung Wukir itu sekarang di Desa Canggal, termasuk wilayah Kabupaten Magelang. Lingga adalah lambang kesuburan laki-laki dalam kepercayaan agama Hindu. Pasangan lingga adalah yoni yakni lambang kesuburan perempuan.