Bab 2 Bab 2
Bab 2 Bab 2
Bab 2 Tokoh-tokoh pada Zaman Hindu-Buddha dan Islam 1 7
1 7 1 7
1 7 1 7
Pada saat Rakai Pikatan menikahi Pramodawardani dan berkuasa sebagai raja Mataram Kuno, Balaputradewa menentang. Oleh karena itu,
terjadilah perang antara Rakai Pikatan dengan Balaputradewa. Untuk memperkuat pertahanannya, Balaputradewa membuat benteng pertahanan
di perbukitan sebelah selatan Prambanan. Tempat ini sekarang dikenal dengan percandian Ratu Boko. Dalam pertempuran ini, ternyata Balaputradewa
terdesak. Balaputeradewa kemudian pergi ke Sumatera dan menuju ke Kerajaan Sriwijaya.
b. Pemerintahan Balaputradewa
Kedatangan Balaputradewa di Sriwijaya diterima baik oleh keluarga istana. Mengapa demikian? Karena Balaputradewa adalah putra dari Dewi Tara.
Sedangkan Dewi Tara termasuk anggota keluarga istana Sriwijaya. Balaputradewa kemudian diangkat menjadi raja di Sriwijaya. Ia mulai
memerintah sekitar tahun 850 M.
Pusat pemerintahan Balaputradewa diperkirakan di Palembang. Pada masa pemerintahan Balaputradewa ini, Sriwijaya mengalami kejayaan. Daerah
kekuasaannya cukup luas. Kegiatan perdagangan dan pelayaran semakin berkembang. Sriwijaya juga menjadi salah satu pusat perdagangan di Asia
Tenggara. Oleh karena itu, Sriwijaya juga dikenal sebagai kerajaan maritim.
Balaputradewa juga sangat memperhatikan kemajuan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang agama Buddha. Balaputradewa juga menjalin hubungan
dengan kerajaan lain di luar negeri Kerajaan Sriwijaya juga berkembang sebagai pusat ilmu pengetahuan agama Buddha. Balaputradewa banyak mengirim para
pelajar untuk belajar agama Buddha di Nalanda, India. Oleh karena itu, Balaputradewa sangat memperhatikan hubungan dengan luar negeri.
6. Raja Airlangga yang Gigih
a. Airlangga sebagai Pewaris Wangsa Isyana
Raja terakhir dari Kerajaan Mataram Hindu adalah Raja Wawa. Karena adanya bencana alam, maka pada tahun 929 M pusat pemerintahannya
dipindahkan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Diperkirakan pada masa tersebut Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah
meletus dengan dahsyat. Akhirnya Mpu Sendok memindahkan pusat kerajaan. Mpu Sendok adalah menantu Raja Wawa.
Di Jawa Timur, Mpu Sendok kemudian membentuk keluarga baru yang diberi nama Wangsa Isyana. Salah seorang raja yang terkenal dari Wangsa
Isyana adalah Darmawangsa. Pada saat mengadakan pesta pernikahan antara putrinya dengan Airlangga, tiba-tiba diserang oleh pasukan Raja Wura-Wari.
Istana dihancukan dan Darmawangsa berhasil dibunuh oleh Raja Wura-Wari.
1 8 1 8
1 8 1 8
1 8 Ilmu Pengetahuan Sosial 5
Sumber: www.ils.fr
Gambar 2.4. Patung Airlangga
Airlangga beserta keluarga dan para pengikutnya berhasil meloloskan diri. Mereka hidup beberapa tahun di tengah hutan. Airlangga adalah seorang
bangsawan, putra Raja Udayana dari Bali. Airlangga mempunyai pengikut atau pendamping yang sangat setia bernama Narotama. Di tengah hutan, Airlangga
hidup bersama para pertapa.
b. Airlangga Membangun Kembali Kerajaan Kahuripan
Tahun 1019, datanglah utusan rakyat yang menghadap Airlangga. Para utusan itu memohon agar Airlangga bersedia naik tahta. Akhirnya Airlangga
menerima permohonan rakyatnya dan pada tahun 1019, Airlangga dinobatkan sebagai raja oleh para pendeta. Airlangga membangun pusat pemerintahannya
di Kahuripan. Sedangkan Narotama diangkat sebagai patih kerajaan.
Dengan dukungan rakyat, Airlangga bercita-cita ingin mengembalikan kekuasaan Wangsa Isyana. Oleh karena itu, ia terus menghimpun kekuatan.
Airlangga mulai melaksanakan cita-citanya. Daerah atau kerajaan-kerajaan yang dulu di bawah kekuasaan Darmawangsa, satu per satu dapat disatukan
kembali. Tahun 1033, Wura-Wari berhasil ditundukkan. Tahun 1035, Airlangga juga berhasil menundukkan Raja Wijaya dari Wengker. Dengan demikian
wilayah kekuasaan Airlangga semakin luas. Wilayah itu meliputi Jawa Timur, sebagian Jawa Tengah, dan sebagian Pulau Bali.
Sebagai raja yang bijaksana, Airlangga berusaha mensejahterakan rakyatnya.
Pertanian, pelayaran, dan perdagangan dikembangkan. Untuk itu, Airlangga telah
membangun bendungan yang dinamakan Waringin Sapta. Dengan bendungan ini maka
irigasi semakin teratur. Pertanian pun semakin maju.Pelayaran dan perdagangan juga semakin
ramai. Sebab dengan bendungan itu, Sungai Brantas dapat dilayari sampai ke Pelabuhan
Hujung Galuh.
Airlangga wafat pada tahun 1049M. Ia dimakamkan di lereng Gunung Penanggungan.
Makam Airlangga ini lebih dikenal dengan Candi Belahan. Pada candi ini terdapat patung
Airlangga. Patung itu diwujudkan sebagai Dewa Wisnu yang sedang mengendarai
burung Garuda.