E.E. Douwes Dekker
100 100
100 100
100 Ilmu Pengetahuan Sosial 5
B . B .
B . B .
B . Sumpah P Sumpah P
Sumpah P Sumpah P
Sumpah Pemuda emuda
emuda emuda
emuda
Kongres Pemuda II dan Ikrar Sumpah Pemuda
Berdirinya berbagai organisasi pergerakan yang bersifat modern telah mendorong keinginan untuk bekerja sama. Karena banyak persamaan
kepentingan, berbagai dialog dilakukan antarorganisasi. Para pemuda mempunyai pemikiran untuk membentuk kekuatan besar dalam menghadapi
penjajahan Belanda. Mereka sema- kin mendekatkan tujuan bersama
yakni mencapai Indonesia mereka.
Berbagai organisasi pemuda kemudian melakukan kongres
pertemuan besar pada tanggal 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta. Acara ini
disebut Kongres Pemuda I, yang dihadiri berbagai organisasi pemuda.
Pembicaraan perjuangan nasional sudah semakin jelas. Mereka
merencanakan Kongres II tahun 1928.
Panitia Kongres Pemuda II dibentuk tanggal 12 Agustus 1928 dengan ketuanya Sugondo Joyopuspito. Kongres II diselenggarakan 27-28 Oktober
1928. Kongres dihadiri perwakilan organisasi pemuda dari seluruh Indonesia. Selain itu, hadir pula tokoh-tokoh politik seperti Sukarno dan Tan Malaka,
anggota volksraad, dan para pendidik. Dalam kongres ini, keinginan untuk membentuk negara sendiri semakin kuat. Suasana kebangsaan benar tidak
bisa dibendung lagi. Akhirnya tanggal 28 Oktober 1928, dibacakanlah keputusan hasil Kongres pmuda II, yang berupa ikrar pemuda yang terkenal
dengan Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda
• Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu,
Tanah Indonesia. •
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia.
• Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung bahasa
persatuan, Bahasa Indonesia.
Gambar 7.3 Wisma Indonesia, tempat
dilaksanakannya Kongres Pemuda II
Bab 7 Bab 7
Bab 7 Bab 7
Bab 7 Menuju Kemerdekaan Indonesia 101
101 101
101 101
Keputusan penting Kongres II 27-28 Oktober 1928: a.
Ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. b.
Menetapkan lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman sebagai lagu kebangsaan.
c. Menetapkan bendera merah putih sebagai lambang negara
Indonesia. Realisasi hasil kongres adalah dengan didirikannya Indonesia Muda tahun
1930. Indonesia Muda berasaskan kebangsaan dan bertujuan Indonesia Raya. Pemerintah Belanda sangat menekan rapat-rapat yang diselengarakan para
tokoh pemuda. Lagu Indonesia Raya pernah dilarang, dan penyebutan Indonesia Merdeka tidak diperbolehkan. Para tokoh pemuda menyiasati
tekanan ini. Pada Kongres III di Yogyakarta tahun 1938, tujuan kemerdekaan Nusa dan Bangsa diganti menjunjung tinggi martabat nusa dan bangsa.
Sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, perjuangan bangsa Indonesia semakin tegas. Tujuan mencapai Indonesia merdeka semakin nyata. Hal ini
jelas bertentangan dengan pemerintah Belanda. Maka setelah peristiwa Sumpah Pemuda banyak tokoh organisasi yang ditangkap Belanda. Tetapi
hal ini tidak membuat patah semangat bangsa Indonesia. Mereka terus bahu membahu berjuang bersama mencapai kemerdekaan.