Pilihlah jawaban yang paling benar Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar Tulis jawaban pada buku tulismu

34 Pendidikan Agama Islam 5 SD Kelas V mati tenggelam di lautan. 7. Dalam kitab yang diwahyukan kepada Nabi Isa disebutkan akan datang nabi terakhir yang bernama . . . atau lebih dikenal dengan sebutan Muhammad. Beliau adalah rahmat bagi segenap alam. 8. Ajaran utama yang disampaikan oleh Nabi Musa a.s. dan Nabi Isa a.s. kepada umatnya adalah kalimat tauhid, yaitu . . . yang artinya „Tidak ada Tuhan selain Allah‰. 9. Menurut ajaran Islam, Nabi Isa itu bukan putra Allah, tetapi . . . dan . . . yang diberi tugas menyampaikan ajaran tauhid dan menuntun umat pada kebaikan. 10. Nabi Musa a.s. dan Nabi Isa a.s. masih satu keturunan, yaitu keturunan . . . .

C. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar Tulis jawaban pada buku tulismu

1. Siapa nama ayah Nabi Ayub? 2. Sifat apakah yang membuat Nabi Ayub terkenal? 3. Sebutkan cobaan yang menimpa Nabi Ayub 4. Apakah nama penyakit yang diderita Nabi Ayub? 5. Dari garis keturunan siapakah Nabi Ayub itu? Perilaku Terpuji 35 Gambar 4.1 Ketika kita atau keluarga sakit, hendaknya kita selalu bersabar seperti dicontohkan oleh Nabi Ayub a.s. S etiap Nabi dan Rasul adalah utusan Allah Swt. dan menjadi panutan bagi umatnya, setiap ucapan dan perilakunya merupakan teladan bagi umatnya. Hal ini termasuk perilaku Nabi Ayub a.s., Nabi Musa a.s., dan juga Nabi Isa a.s.

A. Meneladani Perilaku Nabi Ayub a.s.

Sumber: Dokumentasi penulis Bab 4 Perilaku Terpuji 36 Pendidikan Agama Islam 5 SD Kelas V Nabi Ayub a.s. yang memiliki harta yang melimpah, istri dan anak yang saleh dan salehah. Suatu ketika nabi Ayub diuji oleh Allah Swt. dengan dikurangkan rezekinya. Dia yang asalnya kaya-raya lama-kelamaan kekaannya semakin surut dan berkurang. Akhirnya Nabi Ayub menjadi orang miskin. Akan tetapi, kejadian tersebut tidaklah menggoncangkan dan mengurangi keimanan Nabi Ayub a.s. Beliau yakin bahwa kekayaan dan kemiskinan berasal dari Allah Swt. dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Bagi Nabi Ayub a.s., kekayaan ataupun kemiskinan tidak mengurangi keyakinannya kepada Allah Swt. Bahkan kemiskinan semakin mendekatkannya kepada Allah Swt. Keteladanan lain yang dapat kita contoh dari Nabi Ayub a.s. adalah tentang kesabarannya. Nabi Ayub tetap sabar ketika sakit, dan ditinggalkan oleh istri serta anak-anak yang dicintainya. Hal ini terjadi karena setan memohon kepada Allah agar Nabi Ayub a.s. diberi cobaan yang seberat-beratnya. Menurut pendapat setan, Nabi Ayub beriman kepada Allah Swt. karena dia hidup dalam kesenangan, memiliki harta yang banyak, sehingga tidak kekurangan sesuatu pun. Menurut pendapat setan, jika menderita sakit dan miskin seperti orang lain, tentulah akan durhaka kepada Allah Swt. Allah memperlihatkan keimanan dan kesabaran Nabi Ayub a.s. Akhirnya setan kalah dan tak berdaya. Perilaku yang harus diteladani dari Nabi Ayub a.s. oleh kita adalah sebagai berikut. 1. Kesabaran Nabi Ayub a.s. Apa pun cobaan dari Allah menimpa dirinya diterima dengan penuh kesabaran. 2. Keimanan Nabi Ayub a.s. Ibadahnya kepada Allah Swt. tidak pernah tertinggal dan lalai, walaupun diuji dengan kemiskinan dan penyakit yang dideritanya.

B. Meneladani Perilaku Nabi Musa a.s.

Kedudukan Nabi Musa sebagai pemimpin Bani Israil semakin kokoh. Dari hari ke hari semakin banyak orang yang menjadi pengikutnya, terutama dari kalangan Bani Israil. Nabi Musa terus membangkitkan semangat dan harga diri Bani Israil. Mereka harus terus memperjuangkan kemerdekaan atau kebebasannya. Nabi Musa juga meyakinkan mereka bahwa suatu saat mereka akan bebas dari penindasan Firaun. Bahkan Nabi Musa akan bebas membawa mereka ke negeri Kanan, negeri asal nenek moyang mereka Nabi Yakub. Nabi Musa tak henti-hentinya menyadarkan Firaun dan kaumnya agar menyembah Allah Swt. Sementara itu, Firaun juga terus-menerus menjalankan segala siasat untuk membinasakan Musa dan pengikutnya. Mereka juga memecah belah Bani Israil. Mereka tetap saja sombong dan zalim. Melihat itu, Musa berdoa kepada Allah agar menurunkan azab kepada Firaun dan pengikutnya. Tuhan mengabulkannya, negeri Mesir dilanda kemarau yang amat panjang. Sungai Nil menjadi kering tidak dapat mengairi tanah pertanian. Akibatnya, setiap hari ribuan orang mati kelaparan. Penyakit merajalela di mana-mana. Tuhan juga mengazab