Kisah Nabi
21
Gambar 3.1
Ketika terkena musibah, manusia harus senantiasa sabar tabah seperti halnya para Nabi dan Rasul.
N
abi atau Rasul adalah manusia pilihan yang diutus oleh Allah Swt.Nabi dan Rasul bertugas untuk menyampaikan ajaran tauhid. Ajaran tauhid, yaitu
mengesakan Allah Swt. sebagai Tuhan yang harus disembah. Segala perintah-Nya harus ditaati dan larangan-Nya harus dijauhi.
Setiap Nabi atau Rasul dalam melaksanakan tugas kenabian dan kerasulannya tidak selamanya lancar dan menyenangkan. Akan tetapi, sangat banyak tantangan,
hambatan, cobaan serta ujian yang dihadapinya. Mereka terkadang dicerca, dihina, dikatakan orang gila, bahkan keselamatan dirinya terancam oleh orang-orang yang
tidak menyenanginya.
Sumber: Dokumentasi penulis
Bab 3
Kisah Nabi
22
Pendidikan Agama Islam 5 SD Kelas V
A. Kisah Nabi Ayub a.s.
Nabi Ayub adalah seorang utusan Allah yang membimbing umatnya ke jalan yang benar. Ayahnya bernama Ishak a.s., anak dari Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ayub
adalah seorang yang rajin, ulet, giat berusaha, dan rajin berdoa kepada Allah sehingga menjadi orang yang kaya raya. Istrinya bernama Rahmah dan banyak memberikan
keturunan.
Sifat yang sangat menonjol pada diri Nabi Ayub adalah sangat menyayangi orang-orang miskin, janda-janda, dan anak-anak yatim serta sangat menghormati
tamu. Dia menyerukan kepada kaumnya untuk menyembah Allah Swt. Kehidupan keluarganya baik, mereka taat pada perintah Allah Swt.
Di tengah-tengah kenikmatan dan kebahagiaan hidup datanglah cobaan dan ujian yang bertubi-tubi dari Allah Swt. Harta dan kekayaan yang begitu banyak musnah
terbakar, Nabi Ayub pun jatuh miskin. Anak-anaknya banyak yang meninggal. Penderitaan Nabi Ayub bertambah dengan munculnya penyakit korengan di sekujur
tubuhnya. Penyakit korengnya sangat parah sampai muncul belatung-belatung yang sangat menjijikkan. Nabi Ayub diusir oleh kaumnya agar tinggal di tempat terasing.
Akibat bujuk rayu setan, istri Nabi Ayub tidak sabar lagi dalam merawat suaminya. Rahmah pun pergi meninggalkannya. Cobaan yang tak henti-hentinya
tidak membuat Nabi Ayub putus asa. Semua itu menambah kesabaran, harapan, pujian, dan rasa syukur kepada Allah Swt. Nabi Ayub berusaha untuk sembuh
dan berdoa kepada Allah agar dibebaskan dari penyakit dan penderitaannya. Berkat kesabaran dan ketabahannya, Allah mengabulkannya. Dengan izin Allah Swt., Nabi
Ayub mengentakkan kakinya ke tanah, air pun memancar keluar. Dia mandi dan minum air itu sehingga penyakitnya sembuh. Kejadian ini diterangkan dalam Al-
Quran surah
¬d ayat 41 dan 42.
Wa©kur ‘abdan± ayyÀba, i© n±d± rabbahÀ ann³ massaniyasy-syai¯±nu binu¡biw wa ‘a©±bin. Urku« birijlika, h±©± mugtasalum b±riduw wa
syar±bun.
Artinya: Ceritakan hamba Kami Ayub a.s. ketika ia berseru kepada Tuhannya „Aku ditimpa kepayahan dan penyakit yang disebabkan oleh
setan.‰ Maka Allah berfirman kepadaya „Entakkanlah kakimu di bumi, niscaya timbul mata air yang sejuk untuk mandi dan minum.‰
Q.S. d, [38] : 41, 42.
Akhirnya Nabi Ayub a.s. sembuh dan berusaha, bekerja, serta berdoa kepada Allah. Nabi Ayub pun kembali seperti semula menjadi orang yang kaya raya, tetapi