E-Commerce Lingkup Publik Ruang Lingkup E-Commerce Dalam UU ITE

sajakah yang melakukan kegiatan e-commerce dalam ruang siber itu. 77 Namun, sebagai payung hukum dari kegiatan e- comemrce di Indonesia, maka UU ITE sudah memberikan batasan ruang lingkup dari suatu kegiatan e-commerce atau transaksi elektronik. Secara hukum, kegiatan e-commerce transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer atau media elektronik lainnya. 78 Pembatasan tersebut tidak hanya pada definisi mengenai apa itu transaksi elektronik, akan tetapi secara hukum ruang lingkup dari suatu transaksi elektronik atau e-commerce juga telah dibagi dalam dua kategori, yang di dalam UU ITE disebut sebagai transaksi elektronik lingkup publik dan transaksi elektronik lingkup privat. 79

1.1 E-Commerce Lingkup Publik

Ruang lingkup dalam suatu transaksi elektronik e- commerce dalam rezim UU ITE telah dibagi menjadi dua lingkup. Lingkup publik adalah penyelenggaraan transaksi elektronik yang dilaksanakan oleh Instansi atau pihak lain yang 77 Ibid, hlm. 3. 78 Pasal 1 angka 2 UU ITE. 79 Pasal 17 ayat 1 UU ITE. menyelenggarakan layanan publik sepanjang tidak ditentukan lain oleh Undang-Undang. 80 Berdasarkan pada ketentuan tersebut, Instansi dalam hal ini adalah Instansi Pemerintah, atau dalam hal ini penyelenggara negara. Dalam penjelasannya disebutkan bahwa, Undang- Undang ini memberikan peluang terhadap pemanfaatan Teknologi Informasi oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, danatau masyarakat. 81 Artinya, e-commerce dalam konteks lingkup publik adalah kegiatan e-commerce yang dilaksanakan oleh Pemerintah atau penyelenggara negara atau pihak lain yang diberikan wewenang untuk itu oleh karena perintah undang-undang. Sehingga jika dilihat secara seksama, maka jenis e-commerce tersebut masuk dalam kategori perikatan yang lahir dari undang- undang. Atau dengan kata lain, undang-undang memberikan kewajiban kepada subyek hukum dalam hal ini Instansi Pemerintah atau pihak lain untuk melakukan suatu e-commerce transaksi elektronik. Bukti bahwa transaksi elektronik e-commerce lingkup publik merupakan perikatan yang lahir undang-undang adalah adanya UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, di 80 Pasal 40 ayat 2 PP No. 82 Tahun 2012. 81 Penjelasan Pasal 17 ayat 1 UU ITE. mana disebutkan bahwa: dalam rangka memberikan dukungan informasi terhadap penyelenggaraan pelayanan publik perlu diselenggarakan sistem informasi yang bersifat nasional. 82 Selanjutnya dalam penjelasan disebutkan bahwa, Sistem informasi yang bersifat nasional berisi informasi seluruh penyelenggaraan pelayanan yang diperlukan untuk merumuskan kebijakan nasional tentang pelayanan publik. 83 Artinya, segala macam informasi tentang pelayanan publik akan dimuat dalam sistem informasi yang juga tunduk pada rezim UU ITE. Oleh karenanya, jika dalam pelayanan publik tersebut menyelenggarakan transaksi elektronik e-commerce maka hal tersebut secara otomatis tunduk pada kaidah hukum UU ITE mengenai transaksi elektronik lingkup publik. Dengan demikian, transaksi elektronik e-commerce yang dapat dikategorikan sebagai perikatan yang lahir dari undang-undang turut melahirkan kewajiban pada pihak yang dituju sehingga tindakan pihak tersebut adalah tindakan yang sah. Hal ini sejalan dengan prinsip dalam Pasal 1353 KUHPerdata yang menyebutkan: “perikatan yang lahir dari undang-undang sebagai akbat perbuatan orang, muncul dari suatu perbuatan yang sah, atau dari perbuatan yang melanggar hukum ”. 82 Pasal 23 ayat 1 UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. 83 Penjelasan Pasal 23 ayat 1 UU No. 25 Tahun 2009. Dalam contoh yang diuraikan dari UU No. 25 Tahun 2009 adalah bentuk dari tindakan yang sah oleh karena penyelenggara negara diberikan kewajiban untuk menjalankan suatu pelayanan publik melalui sistem informasi, yang akan dilakukan melalui suatu transaksi elektronik bagi publik. Contoh lain yang dapat dikaitkan dengan e-commerce dalam lingkup publik adalah pembayaran listrik dan air oleh orang atau badan hukum secara on line kepada PT. Perusahaan Listrik Negara PLN dan PT. Perusahaan Air Minum Negara PAM yang menyelenggarakan e-commerce, dalam hal ini menerima bayaran secara on line oleh karena diberikan kewajiban oleh undang-undang untuk melaksanakan itu. Sehingga dimensi transaksi elektronik e-commerce lingkup publik yang diatur di dalam UU ITE maupun PP No. 82 Tahun 2012 merupakan bentuk dari perikatan yang lahir dari undang-undang, oleh karena e-commerce dalam lingkup publik merupakan kewajiban yang diperintahkan oleh undang-undang.

1.2 E-Commerce lingkup Privat