Menurut Oriza 2014 yang berjudul “Karakterisasi dan analisa kadar nutrisi edible film dari campuran ekstrak daun sirsak Annona muricata dengan tepung
tapioka, kitosan dan gliserin” menjelaskan bahwa hasil edible yang terbaik pada campuran 4 g tepung tapioka, 32 ml akuades, kitosan 2, 2 mL gliserin dan 10 gr
ekstrak daun sirsak dengan hasil ketebalan 0.032 mm , kuat tarik sebesar 0.468 KgFmm
2
, dan kemuluran 37.36 . Dari hasil SEM dapat dilihat permukaan film yang rata, rapat, halus dan juga berpori-pori kecil.
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh variasi tepung tapioka dan gliserin yang digunakan
dalam pembuatan edible film. 2. Bagaimana karakterisasi edible film dengan penambahan ekstrak jambu biji
Psidium guajava L., tepung tapioka, gliserin dan kitosan yang meliputi ketebalan, kuat tarik, kemuluran, uji SEM, serta uji FTIR.
1.3. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini objek masalah dibatasi oleh: 1. Sampel jambu biji yang digunakan berasal dari jenis dan varietas jambu biji
merah. 2. Perolehan sampel berasal dari Pasar Belawan
Universitas Sumatera Utara
3. Tepung tapioka yang digunakan dengan merk mazenna diperoleh dari Pasar Belawan
4. Kitosan yang digunakan diperoleh dari Dosen Pembimbing 5. Gliserin yang digunakan diperoleh dari laboratorium Biokimia FMIPA USU,
Medan 6. Ekstrak jambu biji yang ditambahkan adalah sebanyak 10 g, kitosan yang
ditambahkan 2 7. Parameter yang diteliti adalah sifat mekanik ketebalan, kuat tarik dan
kemuluran, dan sifat fisik analisa Scan Electron MicroscopeSEM dan analisa Spectroscopy Fourier Transform Infra RedFT-IR
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui pengaruh variasi tepung tapioka dan gliserin yang
digunakan dalam pembuatan edible film. 2. Untuk mengetahui karakterisasi edible film dengan penambahan ekstrak
jambu biji Psidium guajava L., tepung tapioka, gliserin, dan kitosan.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah: Mengurangi penggunaan bahan pengemas makanan yang bersifat nonbiogegradable
serta mennghasilkan edible film yang ramah lingkungan.
1.6. Lokasi Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium BiokimiaKBM FMIPA USU, Laboratorium Penelitian FMIPA USU, Laboratorium Geologi Kuarter ITB Bandung,
Laboratorium Kimia Organik UGM Yogyakarta, dan Laboratorium IKM Baristand Medan
1.7. Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium, adapun langkah-langkah analisisnya sebagai berikut:
1. Edible film dibuat dari tepung tapioka, gliserin sebagai variabel bebas, kitosan dan ekstrak jambu biji sebagai variabel tetap. Untuk setiap variasi
tersebut dilakukan analisa pengukuran ketebalan, kuat tarik, SEM dan FTIR 2. Edible film yang dihasilkan dilakukan pengukuran ketebalan dengan
menggunakan jangka sorong 3. Edible film yang dihasilkan dilakukan pengujian kuat tarik dan kemuluran
dengan menggunakan alat Torsee’s Electronic System Tokyo Testing Machine.
4. Edible film yang dihasilkan dilakukan analisa SEM dengan penentuan secara mikroskopi.
5. Edible film yang dihasilkan dilakukan analisa FT-IR dengan penentuan secara spektroskopi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA