Tabel 4.9 Hasil analisa karakterissi edible film dari 3,5 g tepung tapioka, 2 kitosan, 10 g ekstrak jambu biji dan 4 ml gliserin
No Parameter
Hasil 1
Kuat tarik 0,1581 kgFmm
2
2 Kemuluran
23,99 3
Ketebalan 0,260 mm
Tabel 4.10 Hasil analisa karakterissi edible film dari 3,5 g tepung tapioka, 2 kitosan, 10 g ekstrak jambu biji dan 4,5 ml gliserin
No Parameter
Hasil 1
Kuat tarik 0,1841 kgFmm
2
2 Kemuluran
27,22 3
Ketebalan 0,253 mm
4.1.1 Penentuan Ketebalan
Penentuan ketebalan pada edible film dari campuran tepung tapioka, kitosan, gliserin dan ekstrak jambu biji dapat dihitung dengan menggunakan jangka sorong.
Sebagai contoh penentuan ketebalan edible film dari 2 g tepung tapioka, 2 kitosan, 10 g ekstrak jambu biji dan 2 ml gliserin pada lampiran 1
Adapun perhitungan ketebalan rata-rata edible film: Uji ketebalan A
1
= 0,30 mm Uji ketebalan A
2
= 0,25 mm Uji ketebalan A
3
= 0,25 mm
Universitas Sumatera Utara
Uji ketebalan rata-rata =
0,30 mm+0,25 mm+0,25mm 3
= 0,267 mm Hasil ketebalan untuk variasi tapioka dan gliserin berikutnya dapat dilihat pada
lampiran 1
4.1.2 Kuat Tarik dan Kemuluran Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Jambu Biji
Penentuan kadar kuat tarik edible film dari campuran tepung tapioka, kitosan, gliserin dan ekstrak jambu biji dapat dihitung sebagai berikut:
Kuat tarik =
Fmaks Ao
=
Load Ao
Kemuluran =
stroke lo
×
100 Sebagai contoh penentuan kuat tarik dan kemuluran edible film dari 2 g tepung
tapioka, 2 kitosan, 10 g ekstrak jambu biji dan 2 ml gliserin pada lampiran 1 Perlakuan I
Load : 0,01 KgF
Stroke : 9,64 mmmenit
Panjang sampel mula-mula l
o
: 110 mm Tebal sampel
: 0,267 mm Lebar sampel
: 6,0 mm A
o
= lebar sampel x tebal sampel = 6,0 mm x 0,267 mm
= 1,602 mm
2
Universitas Sumatera Utara
Kuat tarik =
0,01 1,602
= 0,0063 KgFmm
2
Kemuluran =
9,64 110
×
100 = 8,76
Hasil kuat tarik dan kemuluran untuk variasi tapioka dan gliserin berikutnya dapat dilihat pada lampiran 1
4.1.3 Analisa SEM
Hasil pemeriksaan SEM menunjukkan bentuk permukaan dari edible film dari tepung tapioka sebagai bahan baku dan kitosan, gliserin serta ekstrak jambu biji
merah sebagai bahan pengisi. Dari foto SEM menunjukkan hasil terbaik pada pembuatan edible film dengan variasi tepung tapioka yaitu pada penambahan 3,5 g
tepung tapioka, 2 kitosan, 10 g ekstrak jambu biji dan 2 ml gliserin serta pada variasi gliserin yaitu pada penambahan 3,5 g tepung tapioka, 2 kitosan, 10 g
ekstrak jambu biji dan 4,5 ml gliserin dengan permukaan yang rata serta kompatibel. Hasi SEM dapat dilihat pada lampiran 2.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Analisa FTIR