2.3.3.1 Struktur Kitosan
Kitosan adalah polisakarida alam yang diperoleh dari deasetilasi kitin. Jika sebagian besar gugus asetil pada kitin disubstitusikan oleh atom hidrogen menjadi gugus
amino dengan penambahan larutan basa kuat berkonsentrasi tinggi, hasilnya dinamakan kitosan atau kitin terdeasetilasi. Kitosan mempunyai rumus-rumus umum
C
6
H
9
NO
3 n
atau disebut sebagai poli β-1-4-2-amino-2-deoksi-D-glukopiranosa.
Kitosan bukan merupakan senyawa tunggal, tetapi merupakan kelompok yang terdeasetilasi sebagian dengan derajat polimerisasi yang berbeda. Kitin dan kitosan
adalah nama untuk dua kelompok senyawa yang dibatasi dengan stoikiometri, kitin adalah poli N-asetilglukosamin yang terdeasetilasi sedikit. Derajat deasetilasi
biasanya bervariasi diantara 8-15, tetapi tergantung pada sumber yang digunakan untuk memperoleh kitin, dan metode yang digunakan untuk isolasi dan pemurnian.
Sedangkan kitosan adalah kitin yang terdeasetilasi sebanyak mungkin dengan derajat deasetilasi antara 50-70 Bastaman, 1989.
O O
O O
O H
O HOH
2
C H
H HO
NH
2
H H
H HOH
2
C NH
HOH
2
C
O H
NH
2
H
H HO
OH
H C
O CH
3
H H
C-2 C-2
C-2
n
Gambar 2.5 Struktur Polimer Kitosan
Pada proses deasetilasi kitin yang diperoleh dari kulit udang dan cangkang kepiting menjadi kitosan, kitin ditambah NaOH 60 , lalu campuran diaduk dan
dipanaskan pada suhu 120
o
C selama 4 jam. Campuran disaring melalui kertas saring wollfram, selanjutnya larutan dititrasi menggunakan HCl untuk mengendapkan
kembali kitosan yang masih ada dalam larutan. Campuran yang menghasilkan endapan disentrifuge untuk memisahkan kitosan. Padatan yang diproleh dicuci
dengan akuades, padatan yang didapat berupa serbuk kitosan berwarna putih krem,
Universitas Sumatera Utara
lalu dikeringkan pada 80
o
C selama 24 jam,maka diperoleh hasil sebanyak 55 Puspawati dan Simpen, 2010.
2.3.3.2 Kegunaan Kitosan
Dewasa ini, aplikasi kitosan sangat banyak dan meluas. Di bidang industri, kitosan berperan sebagai koagulan polielektrolit pengolahan limbah cair, pengikat dan
penjerap ion logam, mikroorganisme, mikroalga, pewarna, residu pestisida, lemak, tanin, PCB poliklorinasi bifenil, mineral dan asam organik, media kromatografi
affinitas, gel dan pertukaran ion, penyalut berbagai serat alami dan sintetik, pembentuk film dan membran mudah terurai, meningkatkan kualitas kertas, pulp,
dan produk tekstil. Sementara dibidang pertanian dan pangan, kitosan digunakan antara lain untuk pencampur ransum pakan ternak, antimikroba, antijamur, serat
bahan pangan, penstabil pembentuk gel, pembentuk tekstur, pengental, dan pengemulsi produk olahan pangan, pembawa zat aditif makanan, flavor, zat gizi,
pestisida, herbisida, virusida tanaman dan penjernih sari buah. Biopolimer ini juga berguna sebagai antikoagulan, antitumor, antivirus, pembuluh darah-kulit dan ginjal
sintetik, bahan pembuat lensa kontak, aditif kosmetik, membrane dialisis, bahan shampoo dan kondisioner rambut, zat hemostatik, penstabil liposom, bahan
ortopedik, pembalut luka dan benang bedah yang mudah diserap, serta mempertinggi daya kekebalan Sugita dkk, 2009.
2.3.3.3 Sifat-sifat Fisika dan Kimia