18
Menurut Hurlock 1980: 158 faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan teman sebaya yaitu :
a. Anak yang dianggap serupa dengan dirinya dan memenuhi
kebutuhan. Biasanya anak cenderung memilih mereka yang berpenampilan menarik sebagai teman baik karena daya tarik
fisik mempengaruhi kesan pertama. b.
Pemilihan teman anak-anak terbatas pada lingkungan yang relatif sempit. Anak cenderung memilih teman dari kelasnya di
sekolah dan yang dipilih adalah teman yang berjenis kelamin sama.
c. Sifat-sifat kepribadian penting dalam memilih teman. Anak
lebih menyukai teman yang ramah, baik hati, sportif, jujur dan murah hati untuk dijadikan teman bermain maupun teman baik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi pergaulan teman sebaya yaitu kesamaan usia, situasi,
keakraban, ukuran kelompok, dan kemampuan berpikir. Selain itu, pergaulan teman sebaya juga dipengaruhi oleh kebutuhan yang serupa
dengan dirinya, lingkungan rumah yang berdekatan dan kepribadian yang dimiliki oleh anak.
4. Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya
Havinghurst menyatakan empat cara utama hubungan teman sebaya membantu anak-anak menjadi pribadi yang mampu
19
bermasyarakat Hurlock, 1978: 266. Berikut cara gang melakukan sosialisasi terhadap anak-anak :
a. Gang membantu anak bergaul dengan teman sebayanya dan
berperilaku, sehingga dapat diterima secara sosial oleh mereka. b.
Gang membantu anak mengembangkan kesadaran rasional dan skala nilai untuk melengkapi nilai dari orang tua, yang
cenderung diterima anak sebagai „katahati yang otoriter‟. c.
Dengan pengalaman, gang anak mempelajari sikap sosial yang pantas, misalnya cara menikmati kehidupan sosial dan aktivitas
kelompok. d.
Gang membantu kemandirian pribadi anak dengan memberikan kepuasan emosional dari persahabatan yang terjalin dengan
teman sebaya. Sebaliknya, gang juga dapat menunjang perkembangan kualitas
yang tidak baik pada anak. Kadang-kadang gang mendorong penggunaan bahasa kasar dan sumpah serapah, penceritaan dongeng
dengan lelucon yang tidak pantas, pembolosan, kenakalan, sikap memandang rendah aturan, kesombongan, diskriminasi terhadap
anggota maupun gang lain, dan pengabaian idealisme yang ada dalam keluarga. Sebagian besar pengaruh buruk gang di atas hanya bersifat
sementara, karena seiring dengan bertambahnya umur anak pengaruh buruk tersebut dapat dihilangkan.
20
Selain itu, Havinghurst Slamet Santosa, 2006: 82 menyatakan pengaruh lain dalam kelompok sebaya dapat berupa pengaruh positif
dan pengaruh negatif. a.
Pengaruh positif dari kelompok sebaya yaitu : 1
Apabila dalam hidupnya individu memiliki kelompok sebaya maka lebih siap menghadapi kehidupan yang akan
datang. 2
Individu dapat
mengembangkan rasa
solidaritas antarkawan.
3 Apabila individu masuk dalam kelompok sebaya, setiap
anggota kelompok dapat menyeleksi kebudayaan dari beberapa temannya.
4 Setiap anggota dapat berlatih memperoleh pengetahuan dan
melatih kecakapan bakatnya. 5
Mendorong individu untuk bersikap mandiri. 6
Menyalurkan perasaan dan pendapat demi kemajuan kelompok.
b. Pengaruh negatif dari kelompok sebaya yaitu :
1 Sulit menerima individu yang tidak memiliki kesamaan.
2 Tertutup bagi individu lain yang tidak termasuk anggota
kelompok. 3
Menimbulkan rasa iri pada anggota yang tidak memiliki kesamaan dengan dirinya.
4 Timbulnya persaingan antaranggota kelompok.
5 Timbulnya pertentangan antarkelompok sebaya yang satu
dengan yang lainnya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa selain
membantu anak-anak menjadi pribadi yang lebih baik, kelompok sebaya juga dapat menunjang perkembangan kualitas yang tidak baik
pada anak. Sebagian besar pengaruh buruk tersebut hanya bersifat sementara yang dapat dihilangkan seiring dengan bertambahnya usia
anak.
21
5. Manfaat Hubungan Teman Sebaya