143 Tabel 16
Susunan Mata Pelajaran SMA Bagian C Tahun 1952
Golongan Mata Pelajaran
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Pokok 1. Tata Neg Kewarganeg.
2 2
2
2. Tata Hukum 1
1 1
3. Ekonomi 3
3 3
4. Ilmu Bumi Sosial dan Ekonomi
3 3
3 5. Ilmu Bangsa-bangsa
1 1
1 6. Sejarah
2 2
2 Sub Jumlah
12 12
12 Penting
7. Pengetahuan dan Hitung 2
2 2
8. Tata Buku 2
2 2
9. Sejarah Perekonomian -
2 2
10. Bahasa Indonesia 3
3 3
11. Bahasa Inggris 4
4 4
Sub Jumlah 11
13 13
12. Bahasa Jerman 2
2 2
13. Bahasa Perancis 2
2 2
Pelengkap 14. Ilmu Kimia dan Peng. Bahan
2 1
1 15. Aljabar
2 2
- 16. Ilmu Kesehatan
1 1
- 17. Menggambar
2 2
2 18. Pendidikan Jasmani
2 2
2 19. Pendidikan Agama
2 2
2 Sub Jumlah
13 13
9 Jumlah
36 38
34 Sumber: Perkembangan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 1945-1989,
Ditjen Dikdasmen, Depdikbud, 1992.
Sedangkan untuk SMA bagian C Ilmu Sosial mata pelajaran Tata Negara dan Kewarganegaraan masuk dalam kelompok “pokok”.
5. Kurikulum SMA 1961
Mata pelajaran Tata Negara dan Kewarganegaraan diganti menjadi “Kewarganegaraan”. Kewarganegaraan berdiri sendiri sebagai mata pelajaran dan
termasuk dalam kategori mata pelajaran “Kelompok Dasar”. Kurikulum SMA 1961, dikembangan pada tanggal 6 sampai 13 November 1961
melalui pertemuan antara SMA Teladan di Surakarta yang bertujuan untuk melakukan evaluasi dan penyempurnaan terhadap usaha pembaharuan kurikulum yang telah
dilakukan. Dalam pertemuan tersebut antara lain dihasilkan kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut. Pertama, rumusan yang tepat mengenai tujuan SMA ialah
mengembangkan cita-cita hidup serta mengembangkan kemampuan dan kesanggupan
144 sebagai anggota masyarakat dan mendidik tenaga ahli dalam berbagai lapangan sesuai
dengan bakat dan minat masing-masing serta keperluan masyarakat sehingga tamatannya mempunyai dasar-dasar ilmu dan kecakapan seperlunya untuk mengembangkan diri
terutama pada lembaga pendidikan yang lebih tinggi dan lembaga masyarakat. Kedua, penggolongan mata pelajaan di SMA dibagi menjadi empat kelompok
yang berkaitan satu dengan lainnya, yaitu: 1 Kelompok dasar enam mata pelajaran yaitu mata pelajaran yang diperlukan bagi seluruh siswa dalam rangka pembentukan
warga negara: kewarganegaraan, agama, bahasa Indonesia, sejarah, ilmu bumi, dan pendidikan jasmani dan kesehatan; 2 Kelompok khusus tujuh mata pelajaan yaitu mata
pelajaran yang sesuai dengan bakat siswa dan dipersiapkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi; 3 Kelompok penyerta tiga mata pelajaran yang dianggap perlu untuk
memperluas mata pelajaran kelompok khusus; dan 4 Kelompok prakarya dan krida; krida adalah kegiatan bidang kebudayaan, kesenian, olahraga dan permainan yang harus
diselenggarakan di setiap sekolah berdasarkan instruksi Menteri P dan K tahun 1961. Ketiga, penjurusan di SMA mulai dilakukan di kelas II dan menghapus jurusan A,
B, dan C dengan mengganti jurusan Budaya, Sosial, Ilmu Pasti, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Keempat, kurikulum SMA tahun 1961 disebut “Kurikulum Gaya Baru” atau “Kurikulum SMA Gaya Baru”. Kurikulum SMA 1964 dikembangkan, karena pengaruh
kehidupan politik pada waktu itu, dan kurikulum SMA 1961 berubah menjadi kurikulum SMA 1964 atau yang terkenal dengan sebutan Kurikulum Pancawardhana. Perubahan ini
menunjukkan bahwa tujuan SMA semakin kompleks, tidak hanya untuk meneruskan ke perguruan tinggi tetapi juga terjun ke semua bidang kehidupan yang ada di masyarakat.
Hal ini membawa konsekuensi yang sangat besar terhadap pelaksanaan dan pengelolaan sekolah. Periode ini ditandai dengan kuatnya pengaruh politik dalam kurikulum SMA.
Kurikulum Pancawardhana hanya berlangsung sampai tahun 1967, hal ini disebabkan adanya kritik dari berbagai pihak bahwa kurikulum SMA 1964 kurang memiliki bobot
akademis yang memadai. Kurikulum Gaya Baru dan Pancawardhana sebenarnya dapat berjalan dengan baik
bila ditunjang oleh ketersediaan guru untuk semua mata pelajaran; kondisi sekolah dan fasilitas cukup baik; dan kadaan ekonomi negara stabil dan mantap. Pelaksanaan
145 kurikulum SMA Pancawardhana ditandai pula dengan peristiwa G-30-SPKI pada tahun
1965.
B. Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah era Orde Baru