Kurikulum 1968 Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah era Orde Baru

145 kurikulum SMA Pancawardhana ditandai pula dengan peristiwa G-30-SPKI pada tahun 1965.

B. Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah era Orde Baru

Selama Orde Baru telah terjadi pergantian kurikulum sampai empat kali, yaitu Kurikulum 1968, 1975, 1984, dan 1994.

1. Kurikulum 1968

Departeman P dan K pada tahun 1968 menerbitkan buku Pedoman Kurikulum Sekolah Dasar yang dinamakan Kurikulum SD, sebagai reaksi terhadap Rencana Pendidikan TK dan SD yang di dalamnya berbau politik ORLA Orde Lama. Perubahan- perubahan terletak pada landasan pendidikannya yang berdasarkan Falsafah Negara Pancasila. Ketetapan MPRS No. XXVIIMPRS1966 memberikan arah pada reformasi pendidikan, berikut ini beberapa ketentuan yang terdapat di dalamnya: “…1 Dasar pendidikan nasional adalah Pancasila Ketetapan MPRS No. XXVIMPRS1966 Bab II Pasal 2. 2 Tujuan pendidikan nasional ialah membentuk manusia Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh Pembukaan UUD 1945 dan Isi UUD 1945 Ketetapan MPRS No. XXVIIMPRS1966 Bab II Pasal 3. 3 Isi pendidikan nasional adalah: a Mempertinggi mental budi pekerti dan memperkuat keyakinan agama. b Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan. c Membina dan mengembangkan fisik yang kuat dan sehat” Ketetapan MPRS No. XXVIIMPRS1966 Bab II Pasal 4. Kurikulum Sekolah Dasar 1968 dibagi menjadi 3 kelompok besar: 1 Kelompok Pembinaan Pancasila: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, dan Olahraga. 2 Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasar: Berhitung, Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Kesenian, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, dan Kesehatan. 3 Kelompok Kecakapan Khusus: Kejuruan Agraria Pertanian, Peternakan, Perikanan, Kejuruan Teknik Pekerjaan Tangan, Perbengkelan, Kejuruan KetatalaksanaanJasa Kurikulum 1968. Semua mata pelajaan di atas diberikan pada anak didik sejak kelas I, kecuali Bahasa Indonesia yang baru diberikan pada kelas II sebagai pengganti dari Bahasa Daerah yang diajarkan kelas sebelumnya. Jumlah jam pelajaran bagi tiap-tiap kelas dalam 146 satu minggu: Kelas I dan II, 28 jam pelajaran 30 menit. Kelas III -VI, 40 jam pelajaran 40 menit. Dengan berakhirnya rezim Orde Lama dan lahirnya Orde Baru, sesuai dengan TAP MPRS No. XXVIIMPRS1966 tentang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan, maka dirumuskan mengenai tujuan pendidikan sebagai “membentuk manusia Pancasilais sejati” berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh Pembukaan UUD 1945 dan Isi UUD 1945. Isi pendidikan adalah mempertinggi mental-moral budi pekerti dan memperkuat keyakinan beragama, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, membina memperkembangkan fisik yang kuat dan sehat. Inilah isi dari kurikulum 1968. Selanjutnya TAP MPRS tersebut juga menegaskan mengenai kebebasan mimbarilmiah seluas-luasnya di perguruan tinggi yang tidak menyimpang dari UUD 1945 dan falsafah negara Pancasila. Semua sekolah asing dilarang di seluruh Indonesia. Demikian pula pemerintah memperhatikan perkembangan gerakan Pramuka. Mengenai lembaga pendidikan disederhanakan baik mengenai jumlah maupun strukturnya. Yang menarik antara lain, di dalam TAP MPRS tersebut ialah karena kekurangan tenaga mengajar perlu diadakan langkah-langkah untuk mengatasinya antara lain dengan undang-undang wajib mengajar. Abd. Rachman Assegaf 2005: 141, menyatakan: “Dengan dibubarkannya PKI pada tahun 1965, ide Manipol diganti dengan upaya pemurnian Pancasila, dimana hal ini mengakibatkan seluruh pembagian mata pelajaran ke dalam kelompok-kelompok yang menjabarkan ide Manipol, seperti Pancawardhana dan Sapta Usaha Tama, atau kelompok mata pelajaran RasaKarya yang bertujuan membentuk Sosialisme Indonesia, diganti menjadi tiga kelompok mata pelajaran, yaitu: 1 Kelompok pembinaan jiwa Pancasila. 2 Kelompok pembinaan pengetahuan dasar. 3 Kelompok pembinaan kecakapan khusus. Kelompok pembinaan jiwa Pancasila terdiri dari mata pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan termasuk Ilmu Bumi, Sejarah Indonesia, dan Civics, Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Olah Raga. Kurikulum 1968 telah menyebutkan rincian bahan, tujuan, dedaktikmetodik serta petunjuk bagi guru yang mengajar Pendidikan Kewarganegaraan”. Berikut ini adalah susunan mata pelajaran Kurikulum Sekolah Dasar 1968, untuk Sekolah Berbahasa Pengantar Bahasa Daerah Sampai Kelas III, dan untuk Sekolah Berbahasa Pengantar Bahasa Indonesia Mulai Kelas I: 147 Tabel 17 Susunan Mata Pelajaran Kurikulum Sekolah Dasar 1968 untuk Sekolah Berbahasa Pengantar Bahasa Daerah Sampai Kelas III No Bidang Studi Kel. I Kel. II Kel. III Kel. IV Kel. V Kel. VI I Pembinaan Jiwa Pancasila 1. Pendidikan Agama 2 2 3 4 4 4

2. Pend. Kewargaan Negara.