Manifestasi Klinis Penatalaksanaan Diabetes Melitus

5. Kolesterol HDL 40 mgdL untuk laki-laki dan 50 mgdL untuk wanita 6. DM kehamilan Riwayat DM kehamilan atau pernah melahirkan anak dengan BB4 kg. kehamilan, trauma fisik, dan stres psikologi menurunkan seksresi serta kepekaan insulin. 7. Riwayat ketidaknormalan glukosa Riwayat toleransi glukosa terganggu dan glukosa darah puasa terganggu. 8. Gaya hidup Olahraga kurang dari 3 kali seminggu atau bahkan sedentary. Olahraga bagi penderita diabetes merupakan potent protective factor yang meningkatkan kepekaan insulin hingga 6. 9. Kelainan lain Riwayat penyakit pembuluh darah dan sindrom ovarium polisiklik.

2.3.4 Manifestasi Klinis

Menurut Widyanto Triwibowo, 2013 Diabetes melitus ditandai dengan hiperglikemia atau peningkatan kadar glukosa darah dan gangguan metabolism karbohidrat. Adapun hal yang menyebabkan munculnya gejala-gejala awal yang khas, yaitu: 1 Glikosuria Yaitu kehilangan glukosa dalam urin karena ambang ginjal untuk mereabsorbsi glukosa semakin tinggi. Universitas Sumatera Utara 2 Poliuria Keadaan yang menyebabkan kehilangan natrium dan air dalam jumlah besar pada urin karena tekanan osmotik yang dibentuk oleh glukosa berlebih dalam tubulus ginjal yang dapat mengurangi reabsorpsi air. 3 Polidipsia Yaitu keadaan rasa haus dan konsumsi air berlebihan yang terjadi karena penurunan volume darah yang mengaktivasi pusat haus di hipotalamus. 4 Polifagia Kondisi nafsu makan besar dan lahap yang terjadi karena kekurangan karbohidrat dalam sel-sel tubuh. 5 Ketonemia dan ketonuria Yaitu adanya penumpukan asam lemak dan keton dalam darah dan urin yang terjadi akibat adanya proses katabolisme abnormal lemak sebagai sumber energi.

2.3.5 Penatalaksanaan Diabetes Melitus

Penatalaksanaan DM bertujuan untuk mengurangi gejala-gejala, mempertahankan berat badan ideal dengan mengatur pola makan dan mencegah terjadinya komplikasi. Secara garis besar penatalaksanaannya dilakukan dengan: 1. Diet Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan DM. Konsensus Perkumpulan Endokrinologi Indonesia PERKENI menetapkan bahwa asupan nutrisi yang dianjurkan pada klien dengan DM yaitu karbohidrat 60-70, protein 10-15, dan lemak 20-25. Jumlah kalori disesuaikan Universitas Sumatera Utara dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut, dan kegiatan jasmani untuk mencapai berat badan ideal. Adapun penatalaksanaan nutrisi pada penderita DM diarahkan untuk mencapai tujuan berikut ini : A. Memberikan semua unsur makanan esensial seperti vitamin dan mineral B. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang ideal. C. Memenuhi kebutuhan energy. D. Mencegah terjadinya fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara-cara yang aman dan praktis. E. Menurunkan makan pada penderita DM. 2. Olahraga atau latihan Sangat penting dalam penatalaksanaan DM karena efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi faktor risiko kardiovaskuler. Latihan akan menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin, sirkulasi darah dan tonus otot. Latihan ini sangat bermanfaat pada penderita DM karena dapat menurunkan berat badan, mengurangi rasa stres dan mempertahankan kebugaran tubuh. Dapat mengubah kadar lemak darah yaitu meningkatkan kadar High Density Lipoprotein HDL kolesterol dan menurunkan kadar kolesterol total serta trigeliserida. Adapun latihan yang dianjurkan adalah 3-4 kali seminggu selama 30 menit. Latihan dengan kadar glukosa darah yang tinggi akan meningkatkan sekresi glukogen, Growth Hormone GH dan katekolamin. Peningkatan hormone Universitas Sumatera Utara ini membuat hati melepas lebih banyak glukosa sehingga terjadi kenaikan kadar glukosa darah. 3. Obat-obatan a. Golongan sulfonilurea Adapun cara kerja golongan obat ini merangsang sel beta pankreas untuk mengeluarkan insulin, jadi hanya bekerja bila sel-sel beta utuh. Obat ini juga mampu menghalangi peningkatan insulin, mempertinggi kepekaan jaringan terhadap insulin dan menekan pengeluaran glukogen. b. Golongan Biguanid Golongan obat ini tidak sama dengan sulfonilurea karena tidak merangsang sekresi insulin. Biguanid menurunkan kadar glukosa darah menjadi normal dan istimewanya tidak menyebabkan hipoglikemia. c. Insulin Adapun indikasi untuk pemberian insulin pada penderita DM yaitu: 1. Semua penderita DM dari setiap umur, baik IDDMNIDDM dalam keadaan ketoasidosis 2. Diabetes yang masuk dalam klasifikasi IDDM, yaitu juvenile diabetes. 3. Penderita yang kurus. 4. Bila dengan obat oral tidak berhasil 5. Kehamilan 6. Bila terjadi komplikasi mikroangiopati. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka penelitian ini menjelaskan tentang variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian. Variabel dependen adalah mekanisme koping, sedangkan variabel independen adalah dukungan keluarga. Dalam penelitian ini menjelaskan adanya hubungan dukungan keluarga dengan mekanisme koping pasien diabetes melitus di RSUD Deli Serdang. Skema 1. Kerangka konseptual penelitian Dukungan keluarga: 1. Dimensi instrumen 2. Dimensi informasi 3. Dimensi penghargaan 4. Dimensi emosional Mekanisme koping: 1. Adaptif 2. Mal adaptif Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Mekanisme Koping Individu dengan Tingkat Kepatuhan Penderita Diabetes Melitus (DM)

24 113 122

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2 DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG

19 90 122

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MEKANISME KOPING PADA PASIEN KANKER SERVIK YANG MENJALANI KEMOTERAPI Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Mekanisme Koping Pada Pasien Kanker Servik Yang Menjalani Kemoterapi Di Rsud Dr. Moewardi.

3 25 15

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MEKANISME KOPING PADA PASIEN KANKER SERVIK YANG MENJALANI Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Mekanisme Koping Pada Pasien Kanker Servik Yang Menjalani Kemoterapi Di Rsud Dr. Moewardi.

10 23 16

PENDAHULUAN Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Mekanisme Koping Pada Pasien Kanker Servik Yang Menjalani Kemoterapi Di Rsud Dr. Moewardi.

0 6 9

DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN DIABETES MELITUS DALAM MELAKUKAN PERAWATAN KAKI DI POLIKLINIK DIABETES MELITUS RSUD KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 2

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Mekanisme Koping Pasien Diabetes Melitus di RSUD Deli Serdang

1 2 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koping 2.1.1 Definisi Koping - Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Mekanisme Koping Pasien Diabetes Melitus di RSUD Deli Serdang

0 1 23

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MEKANISME KOPING PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MEKANISME KOPING PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RS PKU MUHAMMADIY

1 11 13

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 45