2.2 Keluarga 2.2.1 Definisi Keluarga
Menurut Departemen Kesehatan RI 1998, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala Keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Effendy 1997, mendefinisikan keluarga adalah sekelompok
manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
Sedangkan menurut Friedman 2010, keluarga adalah dua orang atau lebih, yang disatukan oleh kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang
mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga. Keluarga juga diartikan sebagai kelompok individu yang tinggal bersama dengan atau tidak adanya
hubungan darah, pernikahan, adopsi dan tidak hanya terbatas pada keanggotaan dalam suatu rumah tangga.
2.2.2 Struktur Keluarga
Struktur dan fungsi merupakan hal yang berhubungan erat dan terus- menerus berinteraksi satu sama lain. Struktur didasarkan pada organisasi, yaitu
perilaku anggota keluarga dan pola hubungan dalam keluarga. Hubungan yang ada dapat bersifat kompleks, pola hubungan itu akan membentuk kekuatan dan
struktur peran dalam keluarga. Struktur keluarga dapat diperluas dan dipersempit tergantung dari kemampuan keluarga tersebut untuk merespon stres yang ada
dalam keluarga.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Friedman 2002 struktur keluarga terdiri atas empat, yaitu: 1.
Pola dan proses komunikasi Pola interaksi keluarga yang berfungsi: bersifat jujur dan terbuka, selalu
menyelesaikan konflik keluarga, berpikir positif, dan tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri. Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada
yang tidak, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi tersebut.
2. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi
individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri, suami atau anak. 3.
Struktur kekuatan Kekuatan merupakan kemampuan potensial atau aktual dari individu untuk
mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah orang lain ke arah yang positif.
4. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, empersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga
merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma peraturan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Fungsi Keluarga
Dalam suatu keluarga ada beberapa fungsi keluarga yang dapat dijalankan. Menurut Friedman 2002 terdapat 5 fungsi dasar keluarga, yaitu:
1. Fungsi Afektif dan koping
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian,
keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri yang positif.
Adapun komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif, antara lain:
a Saling mengasuh. Cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling
mendukung antar anggota. Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari anggota yang lain maka kemampuannya untuk memberikan
kasih sayang akan meningkat, yang pada akhirnya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung.
b Saling menghargai. Apabila anggota keluarga saling menghargai dan
mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan suasana yang positif maka fungsi afektif akan tercapai.
Universitas Sumatera Utara
c Ikatan dan identifikasi. Adanya ikatan antara anggota keluarga dikembangkan
melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam
lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak lahir, keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan
keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga berenacana
maka fungsi ini sedikit terkontrol. 4.
Fungsi ekonomi Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluarga, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat berlindung.
5. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan atau merawat anggota
keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Dukungan Keluarga