BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu
pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen dinilai secara simultan pada suatu saat dan tidak ada tindak lanjut Nursalam, 2009.
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian Suyanto, 2011. Populasi
penelitian ini adalah seluruh pasien DM yang berkunjung ke Poliklinik RSUD
Deli Serdang sebanyak 270 orang pada Januari – Nopember tahun 2013.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek penelitian dan dianggap mewakili populasi Suyanto, 2011. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling
yaitu pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan dan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : 1.
Responden didiagnosa Diabetes Melitus 2.
Dapat berkomunikasi verbal dengan baik 3.
Mampu membaca, menulis dan berbahasa Indonesia 4.
Bersedia menjadi responden
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang mengalami masalah kesehatan yang mendadak seperti pusing, letih,
lemah dan masalah lain yang tidak memungkinkan untuk menjadi responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang dikemukakan
oleh Yaman. n =
N 1 + N d
2
Keterangan : n
= Besar sampel N
= Besar populasi d
= Tingkat signifikansi p Perhitungan besarnya sampel adalah:
n = N
1 + N d
2
n= 270
1 + 270 0,05
2
n= 270
1 + 270 0,025 n=
270 7,75
n= 34,83
n= 35
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Lokasi dan Waktu
Penelitian telah dilaksanakan di Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang. Pemilihan di RSUD Deli Serdang sebagai tempat penelitian
dikarenakan rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit pendidikan yang memberikan fasilitas atau pelayanan yang cukup memadai. Waktu penelitian
dilakukan pada bulan September 2013 – Juni 2014.
4.4 Pertimbangan Etik
penelitian ini dilakukan setelah proposal penelitian disetujui dan setelah peneliti mendapat izin dari fakultas keperawatan. Kemudian peneliti akan
menemui responden dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk
menandatangani surat perjanjian informed consent. Tetapi, jika calon responden tidak bersedia maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan
diri. Pengunduran diri dapat dilakukan pada saat pengumpulan data akan dimulai dan pada saat pengumpulan data berlangsung. Peneliti akan memberikan
kesempatan kepada responden untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak dimengerti sehubungan dengan penelitian ini. Penelitian ini tidak menimbulkan
risiko bagi individu yang menjadi responden baik berupa risiko fisik maupun psikis. Privasi responden kerahasiaan confidentiality merupakan masalah etika
yang paling utama dalam penelitian ini dan kerahasiaan catatan mengenai data calon responden akan dijaga, dengan tidak menuliskan nama pada instrument
anonymity. Data-data yang diperoleh dari responden hanya akan digunakan
untuk penelitian saja.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen dukungan keluarga yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk kuesioner yang dimodifikasi oleh Yusra 2011 dari Hensarling 2009,
yaitu Hensarling Diabetes Family Support Scale HDFSS. HDFSS mencakup dimensi emosional yang terdiri dari 10 item pertanyaan no
4,5,6,7,13,15,17,24,27,28, dimensi penghargaan 8 item pertanyaan no 8, 10, 12, 14, 18, 19, 20, 25, dimensi instrumen 8 item pertanyaan no 9, 11, 16, 21, 22, 23,
26, 29, dan dimensi informasi 3 item pertanyaan no 1, 2, 3. Jumlah total pertanyaan dukungan keluarga adalah 29 dengan alternatif jawaban :
Untuk pertanyaan positif: selalu; 4, sering; 3, jarang; 2, tidak pernah; 1. Untuk pertanyaan negatif: selalu; 1, sering; 2, jarang; 3, tidak pernah; 4. Dan
dengan kategori dukungan keluarga ‘Baik’ dan ‘Tidak baik’. Instrumen mekanisme koping yang digunakan dalam penelitian ini
diadopsi dari Brief Cope yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Fathi 2010 dalam tesis yang berjudul Workplace Stressors and Coping
Strategies Among Public Hospital Nurses in Medan, Indonesia. Brief COPE ini dikembangkan oleh Charles S.Carver 1997. Brief cope mempunyai 14
subskala, yaitu active coping pertanyaan no. 1,2, planning no. 3,4, positive reframing
no. 5,6, acceptance no. 7,8, humor no. 9,10, religion no. 11,12, using emosional support
no. 13,14, using instrumental support no. 15,16, self distraction
no. 17,18, denial no. 19,20, venting no. 21,22, substance use no. 23,24 behavioural disengangement no. 25,26 dan self blame no. 27,28.
Universitas Sumatera Utara
Brief Cope terdiri atas 28 pertanyaan dengan rentang jawaban: tidak pernah; 0, jarang; 1, sering; 2, selalu; 3. Dan dengan kategori mekanisme koping
‘Adaptif’ dan ‘Mal adaptif’.
4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas