e Escapeavoidance : usaha untuk mengatasi situasi menekan dengan lari dari
situasi tersebut atau menghindarinya dengan beralih pada hal lain seperti makan, minum, merokok, atau menggunakan obat-obatan.
Individu cenderung menggunakan problem focused coping dalam menghadapi masalah-masalah yang menurut mereka dapat dikontrolnya.
Sebaliknya, individu cenderung menggunakan emotion focused coping dalam menghadapi masalah-masalah yang menurutnya sulit untuk dikontrol. Terkadang
individu dapat menggunakan kedua strategi tersebut secara bersamaan namun tidak semua strategi koping pasti digunakan oleh individu.
2.1.3 Mekanisme Koping
Mekanisme koping merupakan cara yang dilakukan oleh individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri terhadap perubahan, respon terhadap
situasi yang mengancam Keliat, 1999. Berdasarkan penggolongannya, menurut Stuart dan Sundeen, 1995 mekanisme koping dibagi menjadi dua yaitu :
1. Mekanisme koping adaptif
mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan. Adapun kategorinya adalah berbicara dengan orang
lain, memecahkan masalah secara efektif, teknik relaksasi, latihan seimbang dan aktivitas konstruktif.
Universitas Sumatera Utara
2. Mekanisme koping mal adaptif
Merupakan mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai
lingkungan. Adapun kategorinya yaitu makan berlebihan atau tidak makan, bekerja berlebihan, menghindar.
2.1.4 Jenis-jenis Koping
Lazarus 1984 membagi koping menjadi dua jenis, yaitu: 1.
Tindakan langsung direct action Koping jenis ini adalah setiap usaha tingkah laku yang dijalankan oleh
individu untuk mengatasi kesakitan atau luka, ancaman atau tantangan dengan cara mengubah hubungan yang bermasalah dengan lingkungan. Individu
menjalankan direct action bila dia melakukan perubahan posisi terhadap masalah yang dialami.
Ada 4 macam jenis tindakan langsung, antara lain: a
Mempersiapkan diri untuk menghadapi luka Dalam hal ini individu melakukan langkah aktif dan antisipatif beraksi
untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya dengan cara menempatkan diri secara langsung pada keadaan yang mengancam dan melakukan aksi yang sesuai
dengan bahaya tersebut.
Universitas Sumatera Utara
b Agresi
Adalah tindakan yang dilakukan oleh individu dengan menyerang agen yang dinilai mengancam atau akan melukai. Agresi dilakukan bila individu
menilai dirinya lebih kuat terhadap agen yang mengancam tersebut. c
Penghindaran Tindakan ini terjadi bila agen yang mengancam dinilai lebih berkuasa dan
berbahaya sehingga individu memilih cara menghindari atau melarikan diri dari situasi yang mengancam.
d Apati
Jenis koping merupakan pola orang yang berputus asa. Apati dilakukan dengan cara individu yang bersangkutan tidak bergerak dan menerima begitu saja
agen yang melukai dan tidak ada usaha apa-apa untuk melawan. 2.
Peredaan atau peringanan palliation Jenis koping ini lebih mengacu pada mengurangi atau menghindari
ataupun menolerir tekanan-tekanan fisik, motorik atau gambaran afeksi dari tekanan emosi yang dibangkitkan oleh lingkungan yang bermasalah. Ataupun bisa
diartikan bahwa bila individu menggunakan jenis koping ini, posisinya dengan masalah relatif tidak berubah, yang berubah adalah diri individu yakni dengan
cara merubah persepsi atau reaksi emosinya. Ada 2 macam jenis peredaan atau palliation, yaitu:
a. Diarahkan pada gejala symptom directed modes
Koping ini digunakan bila gejala-gejala gangguan muncul dari diri individu, kemudian individu melakukan tindakan dengan cara mengurangi
Universitas Sumatera Utara
gangguan yang berhubungan dengan emosi yang disebabkan oleh tekanan atau ancaman tersebut. Melakukan relaksasi, meditasi ataupun berdoa untuk mengatasi
ketegangan juga tergolong ke dalam symptom directed modes yang bersifat positif.
b. Cara intrapsikis intrapsychis modes
Koping jenis peredaan ini dilakukan dengan cara intrapsikis yaitu cara- cara yang menggunakan perlengkapan psikologis kita, yang biasa dikenal dengan
istilah mekanisme pertahanan diri defense mechanism. Adapun macam-macam mekanisme pertahanan diri, yaitu :
1. Identifikasi
Yaitu menginternalisasi ciri-ciri yang dimiliki oleh orang lain yang berkuasa dan dianggap mengancam.
2. Pengalihan displacement
Yaitu memindahkan reaksi dari objek yang mengancam ke objek yang lank arena objek yang asli tidak ada atau berbahaya bila diagresi secara
langsung. 3.
Represi Menghalangi impuls-impuls yang ada atau tidak bisa diterima sehingga
tidak dapat diekspresikan secara sadar dalam tingkah laku. 4.
Denial Yaitu melakukan bloking atau menolak terhadap kenyataan yang ada
karena mengancam integritas individu yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
5. Reaksi Formasi
Dorongan yang mengancam diekspresikan dalam bentuk tingkah laku secara terbalik.
6. Proyeksi
Yaitu menerapkan dorongan-dorongan yang dimiliki pada orang lain karena dorongan tersebut mengancam integritas.
7. Rasionalisasi
Dua gagasan yang berbeda dijaga supaya tetap terpisahkan karena bila bersama-sama akan mengancam.
8. Sublimasi
Yaitu dorongan yang ditransformasikan menjadi bentuk yang diterima secara sosial sehingga dorongan tersebut menjadi sesuatu yang benar-benar
berbeda dari dorongan aslinya.
2.1.5 Jenis-jenis Koping yang Konstruktif