47 d. Resistor
dan e.
Optocoupler f. Transistor BC547
g. Relay DC 12 V h. Diode IN1004
i. Motor AC 1 fasa ¼ PK 1400 rpm j. Pengaduk
k. LCD 16 x 2 l. LED merah
D. Langkah Kerja
1. Menguji dan Mengkalibrasi Sensor Suhu LM 35DZ
Pengujian sensor suhu LM 35DZ bertujuan untuk mengetahui kemampuan sensor dalam menanggapi perubahan suhu sistem. Nilai tegangan
pada sensor suhu LM 35DZ dikalibrasi dengan termometer sehingga diketahui tegangan sensor pada suhu tertentu. Langkah-langkah pengujian
sensor suhu LM 35DZ adalah sebagai berikut : a. Merangkai alat seperti pada Gambar 15.
b. Menyambungkan heater dengan sumber tegangan 220 V AC. c. Mencatat perubahan suhu yang ditunjukkan oleh termometer setiap
kenaikan 1 ⁰C dan mencatat tegangan output sensor suhu LM 35DZ
yang ditampilkan oleh voltmeter. d. Mengulangi langkah b-c untuk sensor suhu yang ke-dua
48 Keterangan :
1. Termometer 2. LM 35DZ
3. Heater
4. Arduino 5. Multimeter
Gambar 15. Set alat kalibrasi sensor suhu LM 35DZ 2.
Menguji Penempatan Sensor Suhu LM 35DZ
Pengujian penempatan sensor suhu LM 35DZ dilakukan untuk mengetahui posisi penempatan sensor yang sesuai dengan alat pengering
gabah. Posisi yang sesuai adalah posisi dimana sensor suhu LM 35DZ dapat mengukur suhu yang nilainya mewakili pembacaan suhu gabah di semua titik
dalam ruangan pengering gabah tanpa dipengaruhi oleh seberapa banyak massa gabah yang dikeringkan. Langkah-langkah pengujian penempatan
sensor suhu LM 35DZ adalah : a. Tahap pertama, yaitu dengan posisi penempatan sensor tetap dan
dilakukan variasi massa gabah : 1 Menempatkan 2 buah sensor suhu LM 35DZ seperti pada Gambar 16
a dengan jarak dari dasar tabung 4 cm dan jarak antar sensor 3,5 cm. Jarak penempatan sensor seperti pada Gambar 16 b poin ke-3
2 Menjalankan sistem kontrol pengering gabah secara keseluruhan kontrol suhu dan kontrol pengaduk.
3 Memasukkan gabah 4 kg ke dalam tabung pengering.
1
2 4
3 5
220 V AC
49 4 Proses pengambilan data suhu gabah bagian atas dan bawah
dilakukan setiap 5 detik sekali selama 1 jam. 5 Menghentikan sistem kontrol pengering setelah waktu pengambilan
data tercapai. 6 Mengulangi langkah 2-5 untuk massa gabah 8 kg.
b. Tahap kedua, yaitu dengan melakukan variasi posisi sensor dan massa gabah dibuat tetap:
1 Memasang posisi sensor dengan jarak sensor dari dasar tabung 2 cm dan jarak antara kedua sensor 3,5 cm seperti ditunjukkan pada
Gambar 16 b poin ke-4. 2 Menjalankan sistem kontrol pengering gabah.
3 Memasukkan gabah 8 kg ke dalam tabung pengering. 4 Proses pengambilan data dilakukan setiap 5 detik sekali selama 1
jam. 5 Menghentikan sistem kontrol pengering setelah waktu pengambilan
data tercapai. 6 Mengulangi langkah 2-5 untuk penempatan sensor pada jarak 4,5 cm
dari dasar tabung dan jarak antar sensor 3,5 cm seperti ditunjukkan pada Gambar 16 b poin ke-5.
50 a b
Gambar 16. a Salah satu ujung tabung dan b Variasi penempatan sensor
Keterangan Gambar 16 : 1. Salah satu ujung tabung.
2. Penempatan sensor suhu di dalam tabung. 3. Posisi penempatan sensor variasi 1 dengan jarak sensor dari dasar
tabung 4 cm dan jarak antar sensor 3,5 cm. 4. Posisi penempatan sensor variasi 2 dengan jarak sensor dari dasar
tabung 2 cm dan jarak antar sensor 3,5 cm. 5. Posisi penempatan sensor variasi 3 dengan jarak sensor dari dasar
tabung 4,5 cm dan jarak antar sensor 3,5 cm.
3. Mengkarakterisasi Potensiometer