Penempatan sensor suhu LM 35DZ

63

1. Sensor Suhu LM 35DZ

a. Penempatan sensor suhu LM 35DZ

Ada beberapa tahapan dalam pengujian penempatan sensor yaitu: 1 Tahap Pertama Proses pengambilan data dilakukan dengan suhu ruang pengering dibuat konstan pada suhu 50 ⁰C, set point beda suhu 3⁰C, posisi sensor berada pada 4 cm dari dasar tabung serta jarak antar sensor 3,5 cm dan menggunakan variasi massa gabah 4 kg dan 8 kg. Pada variasi massa 4 kg, sensor yang berada di bagian atas tidak tertimbun oleh gabah sedangkan sensor bagian bawah tertimbun oleh gabah. Sedangkan pada variasi massa gabah 8 kg, sensor atas dan bawah tertimbun oleh gabah. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka diperoleh data yang ditampilkan dalam sebuah grafik pada Gambar 23. Grafik Suhu Gabah Terhadap Waktu Gambar 23. Grafik antara perubahan suhu terhadap waktu pada variasi massa gabah 4 kg dan 8 kg -500 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 15 20 25 30 35 40 45 50 T ce lci u s tsekon Tatas 4 kg Tbawah4 kg Tatas 8 kg Tbawah 8 kg 64 Gambar 23 menunjukkan bahwa suhu gabah semakin meningkat seiring bertambahnya waktu dan semakin lama gabah berada pada suhu yang stabil. Suhu gabah akan naik lebih cepat pada awal pengeringan 10 menit pertama dari suhu awalnya. Kejadian tersebut dapat dijelaskan dengan mekanisme dasar pengeringan. Pada proses awal pengeringan, suhu gabah naik dengan cepat karena adanya mekanisme perpindahan panas dan massa yang akan membentuk lapisan film uap air kontinyu di permukaan. Dengan terbentuknya lapisan film uap air tersebut, maka panas akan digunakan untuk melepas air di permukaan dan suhu yang terukur adalah suhu film tersebut. Seiring dengan bertambahnya waktu maka suhu dari gabah akan mendekati konstan karena kandungan air di permukaan sudah tidak dapat membentuk lapisan film kontinyu, sehingga panas digunakan secara konduksi oleh gabah untuk memberikan driving force agar air di dalam bahan dapat keluar. Selain itu, grafik pada Gambar 23 dengan variasi massa 4 kg dan 8 kg, suhu gabah menunjukkan pola titik-titik data yang hampir sama pada kedua variasi. Hal ini menunjukkan bahwa variasi massa tidak mempengaruhi pembacaan suhu meskipun pada massa 4 kg salah satu sensor tidak tertimbun oleh gabah. Pada tahap ini pengaduk melakukan pengadukan sesuai dengan yang diinginkan. 2 Tahap Kedua Proses pengambilan data dilakukan dengan suhu ruang pengering dibuat konstan pada suhu 50 ⁰C, set point beda suhu 3⁰C, variasi 65 penempatan sensor seperti terlihat pada Gambar 16 b poin ke-4 dan 5 serta menggunakan massa gabah 8 kg. Pada variasi jarak sensor 2 cm dari dasar tabung, proses pengadukan jarang terjadi, sehingga menyebabkan sebagian gabah menjadi gosong karena salah satu pemanas diletakkan di bagian bawah dan mengenai gabah. Sedangkan pada variasi jarak 4,5 cm dari dasar tabung, pengaduk lebih sering melakukan pengadukan karena posisi sensor bagian atas lebih dekat dengan pemanas serta tidak tertimbun gabah dan posisi sensor bagian bawah tertimbun oleh gabah yang menyebabkan nilai beda suhu gabah yang terjadi lebih dari 3 ⁰C. Grafik Suhu Gabah Terhadap Waktu Gambar 24. Grafik perubahan suhu terhadap waktu pada variasi posisi penempatan sensor dengan massa tetap 8 kg Gambar 24 menunjukkan bahwa untuk penempatan sensor yang berjarak 2 cm dari dasar tabung, pada 25 menit pertama terjadi kenaikan suhu yang lebih besar dibandingkan dengan menit-menit selanjutnya. -500 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 T d e ra ja t ce lci u s tsekon Atas Bawah jarak 2 cm Atas Bawah jarak 4,5 cm 66 Sedangkan pada penempatan sensor 4,5 cm dari dasar tabung, 13 menit pertama terjadi peningkatan suhu dibandingkan dengan menit selanjutnya yang cenderung lebih stabil. Penempatan sensor pada jarak 2 cm membutuhkan waktu yang lebih lama agar gabah mencapai suhu stabil atau suhu tidak berubah ketika waktu bertambah keadaan steady state dibandingkan dengan penempatan sensor pada jarak 4,5 cm. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan steady state lebih cepat dicapai oleh gabah yang penempatan sensornya 4,5 cm dari dasar tabung pengaduk lebih sering berputar. Berdasarkan tujuan utama pengujian penempatan sensor yang telah dilakukan adalah untuk mengetahui posisi penempatan sensor yang sesuai dengan alat pengering gabah dalam penelitian ini, maka penempatan sensor yang sesuai adalah penempatan sensor pada tahap pengujian pertama, karena posisi sensor pada tahap ini dapat mengukur suhu gabah yang nilainya tidak dipengaruhi oleh seberapa banyak massa gabah yang dikeringkan.

b. Kalibrasi sensor suhu LM 35DZ 1