71 Fungsi transfer dari sensor suhu LM 35DZ diperoleh dengan cara
membandingkan transformasi Laplace tegangan sebagai output dengan transformasi Laplace suhu sebagai input adalah:
sehingga diagram blok sensor suhu LM 35DZ 2
Gambar 28. Diagram blok sensor suhu LM 35DZ 2
2. Potensiometer
Potensiometer berfungsi untuk memberikan tegangan referensi pada rangkaian sistem kontrol pengaduk. Tegangan referensi digunakan
sebagai tegangan pembatas yang nantinya akan dibandingkan dengan tegangan input
yang berasal dari sensor suhu LM 35DZ. Potensiometer berfungsi sebagai pembagi tegangan yang menghasilkan tegangan
berdasarkan pergeseran. Untuk mengetahui hubungan antara jarak pergeseran dan tegangan keluaran potensiometer, maka dilakukan percobaan dengan
hasil yang ditunjukkan pada Gambar 29.
72 Grafik Tegangan Terhadap Pergeseran Potensiometer
Linear Regression for Data1_B: Y = A + B X
Parameter Value
Error ------------------------------------------------------------
A 4,83962 0,0142 B
-0,20815 0,00109
------------------------------------------------------------ R SD N
P ------------------------------------------------------------
-0,99986 0,02615
12 0.0001
------------------------------------------------------------ Gambar 29. Grafik dan analisis tegangan terhadap pergeseran
potensiometer
Hasil analisis grafik di atas adalah persamaan:
dengan nilai . Hal ini menyatakan jika potensiometer
berada di posisi 0 cm, maka potensiometer mengeluarkan output sebesar 4,84 V dengan ketidakpastian 0,01 V. Sedangkan
adalah gradien atau sensitifitas dengan nilai
. Hal ini menyatakan bahwa setiap pergeseran 1 cm terjadi penurunan tegangan
dengan ketidakpastian
. Berdasarkan persamaan 117 maka:
5 10
15 20
25 1
2 3
4 5
V Vo
lt
r cm B
Linear Fit of Data1_B
73 Dengan menerapkan transformasi Laplace pada persamaan 118, maka
diperoleh: [
] [ ]
Fungsi transfer dan diagram blok untuk potensiometer dengan input dan
output adalah:
Gambar 30. Diagram blok potensiometer
3. Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan kontroler utama dari sistem kontrol pengaduk. Masukan dari potensiometer dan sensor suhu diolah oleh
mikrokontroler dan akan memberikan keluaran sesuai dengan program yang telah dibuat. Mikrokontroler tersusun atas sistem rangkaian yang kompleks
dan dapat diprogram. Karena sistem rangkaiannya yang kompleks, maka akan mempersulit dalam analisis apabila dilakukan analisis satu persatu komponen
penyusunnya, sehingga pada blok mikrokontroler hanya akan dijelaskan input dan output-nya saja.
74 Sistem kontrol yang telah dibuat menggunakan mikrokontroler
sebagai elemen pembanding. Perbandingan yang digunakan dalam bentuk program yang telah ditanamkan ke dalam mikrokontroler. Secara garis besar
logika program yang ditanamkan adalah sebagai berikut: apabila terdapat beda suhu antara gabah bagian atas dan bagian bawah, maka pengaduk akan
berputar dan sebaliknya apabila tidak terjadi beda suhu, maka pengaduk tidak berputar.
Terdapat dua buah masukan pada elemen pembanding yang kedua yaitu tegangan referensi
dan tegangan input yang keduanya akan
dibandingkan dengan hasil tegangan masukan , dimana:
Jika tegangan masukan lebih besar dari nol atau dengan kata lain tidak
terjadi beda suhu, maka tegangan keluaran mikrokontroler akan
berlogika 0 yang nilainya mendekati ground. Namun apabila tegangan masukan
kurang dari atau sama dengan nol terjadi beda suhu, maka tegangan keluaran
mikrokontroler akan berlogika 1 yang nilainya mendekati tegangan sumber yaitu
. Sehingga persamaan untuk proses yang terjadi di dalam mikrokontroler adalah:
{
Transformasi Laplace persamaan 122 pada keadaan mikrokontroler berlogika 1 high adalah:
75 [
] [ ]
Fungsi transfer persamaan 123 adalah:
Diagram blok untuk mikrokontroler adalah sebagai berikut:
Gambar 31. Diagram blok mikrokontroler ATMEGA 8
4. Optocoupler