Mengkarakterisasi Potensiometer Mengukur Konduktivitas Panas Gabah Mengukur Panas Jenis Gabah

50 a b Gambar 16. a Salah satu ujung tabung dan b Variasi penempatan sensor Keterangan Gambar 16 : 1. Salah satu ujung tabung. 2. Penempatan sensor suhu di dalam tabung. 3. Posisi penempatan sensor variasi 1 dengan jarak sensor dari dasar tabung 4 cm dan jarak antar sensor 3,5 cm. 4. Posisi penempatan sensor variasi 2 dengan jarak sensor dari dasar tabung 2 cm dan jarak antar sensor 3,5 cm. 5. Posisi penempatan sensor variasi 3 dengan jarak sensor dari dasar tabung 4,5 cm dan jarak antar sensor 3,5 cm.

3. Mengkarakterisasi Potensiometer

Potensiometer berperan sebagai pembagi tegangan, yang menghasilkan tegangan referensi berdasarkan jarak pergeseran yang diberikan oleh pengguna. Sebelum digunakan, potensiometer dikarakterisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menghubungkan potensiometer dengan tegangan sumber mikrokontroler. 51 b. Mengukur tegangan keluaran potensiometer dengan menggunakan multimeter setiap pergeseran potensiometer 2 cm dari titik minimum hingga maksimum. c. Mencatat data antara pergeseran potensiometer dan tegangan . d. Titik minimum dan maksimum dari potensiometer dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 17. Potensiometer geser

4. Mengukur Konduktivitas Panas Gabah

Pengukuran konduktivitas panas gabah bertujuan untuk mengetahui sifat gabah dan menunjukkan jumlah panas yang mengalir pada satu satuan luas jika terjadi gradien suhu pada gabah, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memasukkan gabah ke dalam pipa. b. Meletakkan 5 buah sensor suhu LM 35DZ ke dalam pipa pada 5 titik dan setiap titik berjarak 2,5 cm seperti pada Gambar 18. c. Menghubungkan hair dryer dengan sumber tegangan 220V AC. d. Mengukur suhu di 5 titik penempatan sensor setiap 5 detik sekali. Pada saat pengeringan, gabah mengalami 3 keadaan yaitu dari gabah dalam keadaan basah, gabah dalam keadaan pertengahan basah menuju kering dan Titik minimum Titik maksimum 52 akhirnya menjadi kering. Oleh karena itu dilakukan pengukuran nilai gradien suhu sebanyak 3 variasi keadaan gabah seperti yang telah disebutkan. Gambar 18. Set alat pengukuran konduktivitas panas gabah Keterangan Gambar 18: 1. Hair dryer sumber panas 2. Arduino 3. LM 35DZ 4. Pipa berisi gabah dengan panjang pipa 60 cm dan diameter 2,8 cm.

5. Mengukur Panas Jenis Gabah

Mengukur panas jenis gabah menggunakan metode campuran karena metode ini sederhana dan umum digunakan pada bahan hasil pertanian yang berbentuk biji-bijian. Metode campuran menggunakan prinsip keseimbangan panas yaitu panas yang diberikan oleh bahan sama dengan panas yang diterima oleh sistem di dalam kalorimeter. Set alat kalorimeter dapat dilihat seperti pada Gambar 19. Pengukuran panas jenis gabah dilakukan pada saat 220 V AC 1 3 2 4 53 gabah dalam keadaan basah, agak basah dan kering. Langkah-langkah percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Menimbang air, gabah dan kalorimeter secara terpisah. b. Memasukkan air sebanyak 116 g ke dalam kalorimeter dan diukur suhunya. c. Memanaskan gabah hingga suhu tertentu dan dicatat suhu akhir pemanasannya. d. Memasukkan gabah yang sudah dipanaskan ke dalam kalorimeter. e. Mengaduk kalorimeter selama 1 menit dan mengukur suhu akhir campuran antara air dan gabah. f. Mengulangi langkah a-e untuk keadaan gabah yang berbeda Keterangan : 1. Termometer 2. Air 3. Gabah 4. Pengaduk 5. Kalorimeter Gambar 19. Kalorimeter 1 4 2 3 5 54

6. Mengukur Torsi Pengaduk