Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

4 dilakukan melalui percobaan. Dengan hasil bahwa ketika set point dipilih 3°C, maka pengaduk akan terus berputar sehingga sistem seperti tidak dilakukan pengontrolan. Sedangkan ketika set point dipilih 3°C, maka pengaduk jarang berputar sehingga menyebabkan gabah menjadi gosong karena terkena pemanas. Proses pengeringan dilakukan dengan pengadukan berkali-kali sehingga tidak hanya permukaan atas yang mengalami proses pengeringan, namun juga pada seluruh bagian yaitu atas dan bawah secara bergantian, sehingga pengeringan yang dilakukan akan lebih merata. Karena adanya pengadukan, maka akan terjadi kontak bahan dengan dinding. Pengeringan yang terjadi akibat kontak bahan dengan dinding menyebabkan perpindahan panas konduksi karena panas dialirkan melalui media yang berupa logam dan dikonduksikan ke gabah. Karena bentuk alat pengering menggunakan drum silinder, maka analisis persebaran panas secara konduksi dilakukan menggunakan sistem koordinat silinder.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Proses pengeringan gabah secara konvensional masih mengalami banyak kendala, diantaranya tergantung pada cuaca, membutuhkan lahan yang luas, proses pembalikan gabah membutuhkan banyak tenaga serta waktu pembalikan gabah yang kurang efisien. 5 2. Pembalikan gabah masih dilakukan dengan cara manual sehingga perlu adanya pengering gabah dengan sistem kontrol pengaduk otomatis. 3. Perlu diketahui karakteristik sistem kontrol pengaduk pada alat pengering gabah. 4. Perlu diketahui pola distribusi suhu gabah pada proses pengeringan gabah.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan yang dibahas hanya dibatasi pada: 1. Pembuatan pengaduk pada alat pengering gabah dengan menggunakan motor AC 1 fasa ¼ HP 1400 rpm dengan model pengaduk turbin yang mempunyai 4 buah sirip dan set point beda suhu 3°C. 2. Karakteristik baik dan buruknya kinerja pengaduk, bukan pada proses pembuatan pengaduk hingga mencapai kinerja yang maksimal. 3. Proses transfer panas secara konduksi menggunakan sistem koordinat silinder.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana diagram blok sistem kontrol pengaduk pada alat pengering gabah? 6 2. Bagaimana bentuk fungsi transfer sistem kontrol pengaduk pada alat pengering gabah? 3. Bagaimana pola distribusi suhu gabah pada alat pengering gabah?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui diagram blok sistem kontrol pengaduk pada alat pengering gabah. 2. Mengetahui bentuk fungsi transfer sistem kontrol pengaduk pada alat pengering gabah. 3. Mengetahui pola distribusi suhu gabah pada alat pengering gabah.

F. Manfaat Penelitian