D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah kumpulan dari ukuran-ukuran tentang sesuatu
yang dibuat inferensi Sugiyono, 2001. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dalam
kurun waktu tahun 2010 – 2013 yaitu 128 perusahaan. Dimana data
diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu
Indonesian Capital Market Directory
ICMD. 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2005. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah teknik
purposive sampling
yaitu data yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan
penelitian, di penelitian ini sampel berjumlah lima belas perusahaan pertahun, jadi terdapat enam puluh perusahaan selama empat tahun.
Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian adalah: a. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan
dari tahun 2010-2013. b. Tersedia data tentang persentase kepemilikan saham.
c. Perusahaan membayar dividen periode 2010-2013.
E. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data-data berupa laporan keuangan perusahaan sektor
maufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2010- 2013 yang diperoleh dari pihak kedua.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan sektor manufaktur yang terdapat di
Indonesian Capital Market Directory
ICMD yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia, laporan hasil penelitian ilmiah dan jurnal penelitian ilmiah.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Metode ini dilakukan dengan mencatat atau mengumpulkan
data-data yang tercantum pada Indonesian Capital Market Directory yang diakses melalui www.idx.co.id berupa data laporan keuangan perusahaan-
perusahaan.
F. Teknik Analisis Data
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, yaitu analisis regresi yang mampu menjelaskan
hubungan antara variabel terikat
dependen
dengan variabel bebas
independen
yang lebih dari satu Nafarin, 2007. Sebelum analisis linier dilakukan, maka harus diuji terlebih dahulu dengan uji asumsi klasik untuk
memastikan apakah model regresi yang digunakan tidak terdapat masalah normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Jika
terpenuhi, maka model analisis layak untuk digunakan.
1. Uji asumsi klasik a. Uji normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak Ghozali, 2001. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan
Kolmogorov-Smirnov Test untuk masing-masing variabel. Hipotesis yang digunakan adalah:
H : data residual tidak berdistribusi normal
Ha : data residual berdistribusi normal
Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai 2-
tailed significant
. Jika data memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5 maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima, sehingga data dikatakan berdistribusi normal Ghozali, 2009.
b. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan ketidaksamaan variasi
variabel pada semua pengamatan, dan kesalahan yang terjadi yang memperlihatkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya
satu atau lebih variabel bebas sehingga kesalahan tersebut tidak random. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi
heteroskedastisitas atau tidak di antara data pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien signifikasi. Uji yang
digunakan adalah uji glejser. Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikasi yang ditetapkan
sebelumnya biasanya 5. c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang cukup kuat antara
variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang cukup kuat antara variabel independen. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regeresi yaitu dengan Ghozali, 2011:
a Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual
variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
b Menganalisis matrik
korelasi variabel-variabel
independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0.09, maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolinieritas. c Mengamati nilai
tolerance
dan
variance inflation factor
VIF.
Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Nilai
cut-off
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas