42
Subyek sasaran penelitian ini adalah pengelola, tutor, dan pemuda yang terkait dengan pemberdayaan pemuda Karang Taruna dalam menciptakan peluang
usaha melalui budidaya jamur tiram di Desa Kemanukan Bagelen Purworejo Jawa Tengah. Pemilihan subyek penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive
sampling. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan subyek penelitian yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian. Pertimbangan lain dalam pemilihan subyek
adalah subyek memiliki waktu apabila peneliti membutuhkan informasi untuk pengumpulan data dan dapat menjawab berbagai pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan.
D. Sumber dan Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data Dalam penelitian ini yang dijadikan sumber data adalah:
a. Pihak Internal Karang Taruna Tunas Bangsa Pengelola,
Tutorpelatih, dan pemuda yang mengikutinya b.
Pihak Eksternal Karang Taruna Tunas Bangsa Masyarakat dan Lingkungan sekitar
c. Pelaksanaan program pemberdayaan yang dilakukan oleh pihak
Karang Taruna Tunas Bangsa dalam menciptakan peluang usaha melalui budidaya jamur tiram.
2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini ada beberapa cara, agar
data yang diperoleh merupakan data yang sahih atau valid, yang merupakan
43
gambaran yang sebenarnya dari kondisi pemberdayaan pemuda Karang Taruna dalam meciptakan peluang usaha melalui budidaya jamur tiram di
Desa Kemanukan, Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah. Metode yang digunakan meliputi: pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Untuk lebih jelasnya
sebagai berikut: a.
Pengamatan Observasi Pengamatan dilakukan sejak awal penelitian dengan mengamati
keadaan fisik lingkungan maupun diluar lingkungan itu sendiri. Dengan pengamatan akan diperoleh manfaat seperti dikemukakan oleh Patton yang
dikutip oleh Nasution 1988:59, yaitu: 1
Dengan berada dalam lapangan akan lebih memahami konteks data dalam keseluruhan situasi. Jadi peneliti dapat memperoleh
pandangan holistik. 2
Pengamatan langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi konsep-konsep atau
pandangan sebelumnya. 3
Peneliti dapat melihat yang kurang atau tidak diamati oleh orang yang telah lama berada dalam lingkungan tersebut, karena telah
dianggap bisa dan tidak terungkap dalam wawancara. 4
Peneliti dapat mengemukakan hal-hal di luar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.
44
5 Di lapangan peneliti tidak hanya dapat mengembangkan
pengamatan akan tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi. Misalnya situasi sosial.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang lebih lengkap, lebih mendalam dan terperinci, maka dalam melakukan
pengamatan dilaksanakan melalui observasi non partisipasi terutama pada saat berlangsung kegiatan program. Data dan informasi yang diperoleh
melalui pengamatan ini selanjutnya dituangkan dalam tulisan. Beberapa alasan mengapa dilakukannya pengamatan dalam
penelitian kualitatif, yaitu: 1
Didasarkan pada penelitian pengamatan langsung. 2
Dapat memungkinkan melihat dan mengamati sendiri secara langsung sehingga dapat mencatat perilaku dan kejadian
sebagaimana terjadi. 3
Peneliti dapat mencatat perilaku dan situasi yang berkaitan dengan proporsional maupun pengetahuan yang diperoleh dari data.
4 Mencegah dengan terjadinya bias di lapangan.
5 Peneliti mampu memahami situasi di dalam kegiatan perencanaan
program pemberdayaan pemuda di Karang Taruna dalam menciptakan peluang usaha melalui budidaya jamur tiram.
6 Dalam kegiatan-kegiatan tertentu, di mana peneliti tidak bisa terjun
secara langsung peneliti hanya bisa menggunakan cara pengamatan.
Dalam penelitian
ini observasi
akan dilakukan
untuk mengumpulkan data mengenai Pemberdayaan Pemuda Karang Taruna