3.3.1.3 Pengolahan sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah daun puguh tanoh yang masih segar. Daun dipisahkan dari pengotor lain lalu dicuci hingga bersih kemudian
ditiriskan dan ditimbang. Diperoleh berat basah sebesar 1766 g. Selanjutnya daun tersebut dikeringkan selama 2 hari dalam oven dengan temperatur
±40
o
C sampai daun kering ditandai bila diremas rapuh. Simplisia yang telah kering diblender
menjadi serbuk lalu ditimbang, diperoleh berat kering sebesar 462 g, dimasukkan ke dalam wadah plastik bertutup dan di simpan pada suhu kamar.
3.3.2 Pemeriksaan karakterisasi simplisia
Pemeriksaan karakterisasi simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik, pemeriksaan mikroskopik, penetapan kadar air dengan metode azeotropi, penetapan
kadar sari larut dalam air, penetapan kadar sari larut dalam etanol, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut dalam asam WHO, 1992; Ditjen POM,
1995.
3.3.2.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dari daun puguh tanoh segar dan serbuk simplisia daun puguh tanoh.
3.3.2.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia daun puguh tanoh. Serbuk simplisia daun puguh tanoh diletakkan di atas kaca objek yang telah
ditetesi dengan larutan kloral hidrat dan ditutup dengan kaca penutup, selanjutnya diamati di bawah mikroskop.
3.3.2.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan menurut metode Azeotropi destilasi toluena. Alat terdiri dari labu alas bulat 500 mL, pendingin, tabung
Universitas Sumatera Utara
penyambung, tabung penerima 5 mL berskala 0,05 mL, alat penampung dan pemanas listrik.
Cara kerja: Dimasukkan 200 mL toluena dan 2 mL air suling ke dalam labu alas bulat,
lalu didestilasi selama 2 jam. Setelah itu, toluena dibiarkan mendingin selama 30 menit, dan dibaca volume air pada tabung penerima dengan ketelitian 0,05 mL.
Kemudian ke dalam labu tersebut dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama, labu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluena
mendidih, kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetes tiap detik sampai sebagian besar air terdestilasi, kemudian kecepatan tetesan dinaikkan hingga 4 tetes tiap
detik. Setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluena. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan
mendingin pada suhu kamar. Setelah air dan toluena memisah sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 mL. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai
dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihitung dalam persen WHO, 1992; Ditjen POM, 1995.
3.3.2.4 Penetapan kadar sari larut dalam air