Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

41

I. Hipotesis

Sebagai upaya untuk mengarahkan kegiatan penelitian terhadap masalah yang diteliti, maka disusunlah beberapa hipotesis penelitian yang merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian. Suharsismi Arikunto 2006: 71, mengemukakan bahwa: “Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.” Bertitik tolak dari permasalahan yang ada, maka penulis merumuskan hipotesis kerja sebagai berikut: H0 1 : Tidak terdapat perbedaanhasil belajar siswa menggunakaan model pembelajaran Quantum Learning. H0 2 : Tidak terdapat perbedaanhasil belajar siswa menggunakaan model pembelajaran Problem Based Learning. 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode peneltitian adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban penelitian atau mengembangkan masalah pada penelitian. Metode penelitian juga merupakan sarana untuk mencapai tujuan penelitian. Ada beberapa metode yang digunakan dalam penelitian pendidikan, menurut Suharsimi Arikunto 2006: 25 “Yang dimaksud “pendekatan” disini adalah metode atau cara mengadakan penelitian seperti halnya: eksperimen atau non– eksperimen. Tetapi di samping itu juga menunjukan jenis atau tipe penelitian yang diambil, dipandang dari sefi tujian misalnya eksploratif, deskriptif atau historis.” Suharsimi Arikunto 2002: 77 menjelaskan bahwa penelitian eksperimen dikelompokkan menjadi dua yaitu pre experimental design atau sering disebut dengan quasi experiment dan true experimental design atau eksperimen yang sesungguhnya. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian pre experimental design, karena pada penelitian ini, tidak adanya kedudukan kelompok kontrol, dan masih ada variabel luar yang ikut berpengaruh selain itu kelompok tidak dipilih secara random Sugiyono, 2010: 109,dengan kata lain, hanya terdiri dari satu kelompok saja. Alasan lainnya, yakni karena bentuk penelitian ini banyak digunakan dibidang ilmu pendidikan atau penelitian lain dengan subyek yang diteliti adalah manusia, dimana mereka tidak boleh dibedakan antara yang 43 satudengan yang lain seperti mendapat perlakuan karena berstatus sebagai kelompok kontrol.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitaian, maka penelitian merupakan penelitian populasi. Studi atau pnerlitianya juga di sebut studi populasi atau sensus Suharsimi Arikunto, 2006: 131. Populasi pada penelitian ini ialah siswa kelas X, XI,dan XII TITL SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, berjumlah 75 siswa. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto, 2006: 131. Sampel dalam penelitian ini ialah siswa tingkat dua program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik, SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta tahun ajaran 2012-2013 yaitu kelas XI TITL berjumlah 25 siswa. sampel ditentukan dengan cara sampling purposive. Sampling purposiveadalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2010: 124. Cara ini dipilih karena, dengan pertimbangan kelas XI baru memulai pembelajaran pada mata diklat Programmable Logic Controller.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi ini sebagai tempat penelitian karena di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta model pembelajaran Quantum Learning dan 44 Problem Based Learning belum pernah diguakan sebelumnya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2012 sampai dengan bulan September 2012.

D. Variabel dan Definisi Operasional

Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 136 variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel yang menjadi perhatian dalam penelitian ialah Hasil Belajar, Model Pembelajaran Quantum Learning dan Problem Based Learning. Sukmadinata 2009: 195 menjelaskan. Variabel dalam pendekatan penelitian eksperimen dapat dibedakan menjadi variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhi. Variabel yang menjadi pengaruh disebut variabel bebas independen variabele. Variabel yang diukur sebagai akibat dari variabel yang memberi pengaruh disebut variabel terikat dependen variable. Disamping kedua variabel tersebut juga ada variabel ekstanus. Variabel ekstanus extraneus variable adalah variabel bebas yang bila tidak dikontrol akan berpengaruh terhadap variabel terikat. Variabel-variabel tersebut dapat didevinisikan sebagai berikut:

1. Variabel Terikat Dependent Variable

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan baik Quantum Learning atau Problem Based Learning. Hasil belajar siswa tersebut diketahui dari hasil ujian setelah proses pembelajaran selesai dilakukan. Pengukuran dilakukan melalui perbandingan selisih hasil pretest dan posttest dari materi Programmable Logic Controller PLC. 45

2. Variabel Bebas Independent Variable

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran pada kedua kelompok eksperimen, kelompok eksperimen 1 merupakan kelompok yang dalam pembelajarannya menggunakan model Quantum Learning sedangkan kelompok eksperimen 2 menggunakan Problem Based Learning.

3. Variabel yang Dikendalikan Extranous Variable

Sebelum eksperimen dilaksanakan ada berbagai faktor, variabel, dan kondisi yang berkaitan dengan kegiatan eksperimen perlu diperhatikan. Pertimbangan dilakukan untuk mengantisipasi adanya perbedaan sesudah eksperimen itu benar-benar disebabkan oleh metode bukan karena faktor lain. Faktor-faktor yang perlu diperhatikanantara lain sebagai berikut: a. Karakteristik Siswa Setiap siswa mempunyai sifat dan kebiasaan yang berbeda.Untuk itu perlu diperhatian agar adanya perbedaan hasil belajar bukan karena faktor ini, tetapi faktor model pembelajaran yang diterapkan selama proses penelitian b. Kemampuan Awal Siswa Setiap individu mempunyai kemampuan belajar yang berlainan. Kemampuan awal siswa adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum mengikuti pembelajaran yang akan diberikan. Kemampuan awal siswa menggambarkan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran. Kemampuan awal siswa diukur menggunakan pretest, guna mengetahui tingkat kemampuan secara individu, apakah siswa tersebut tergolong dalam siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, atau rendah dan nantinya