Hasil Belajar KAJIAN PUSTAKA

36 signifikan antara prestasi belajar siswa yang di ajar dengan metode demonstrasi dan metode resistansi. 2 Terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar siswa dengan metode demonstrasi dan metode resistansi antara siswa yang berkemampuan awal dasar kelistrikan tinggi, cukup, kurang dan rendah. Metode demonstrasi lebih baik efektif dibanding dengan metode resistansi. Penelitian yang dilakukan oleh Sutartodengan judul “Komparasi keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe Studen Teams-Achivement Division STAD dan Jigsaw ditinjau dari motivasi belajar, sikap, dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI SMA. Tesis. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana, universitas Negeri Yogyakarta 2011”. Menggunakan pendekatan eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest non-equivalen group design. Penelitian tersebut menggunakan dua kelompok eksperimen. Populasi penelitian mencangkup seluruh kelas XI SMA Tri Dharma Kosgoro. Populasi diambil dari dua kelas secara acak sebagai kelas sampel. Kelas XI IPA 21 dikenai perlakuan berupa pembelajaran kooperatif tipe STAD dan XI IPA 2 dikenai perlakuan berupa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket motivasi belajar, angket sikap matematika, dan tes kemampuan pemecahan maslah matematika. Guna menggetahui efektif tidaknya pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada masing-masing variabel, data dianalisis secara univaiat denganstatistik uji paired-sample t-test pada taraf signifikansi 5. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1 pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw efektif ditinjau dari segi motivasi belajar, 37 sikap dan kemampuan pemecahan masalah matematika, dan 2 tidak ada yang lebih efektif anatara pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ditinjau dari motivasi belajar, sikap dan kemampuan pemecahan masalah matematika. Lain halnya dengan penelitian tessis S2 yang dilakuan oleh Buyung Darmaji 2011 dengan judul “Perbadingan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan tipe GI ditinjau dari kemampuan pemecahan maslah dan siskap siswa terhadap matematika SMP”. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu desain pretet-posttest non equivalen multiple-grou. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Tanjung Lombok Utara Provisni NTB. Sampel penelitian diambil secara purposive Bertujuan yang dipilih dengan 2 langkah 1 memilih secara acak 2 kelas dari 4 kelas yanga da 2 memilih kelompok secara acak yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran kooperatif tipe GI. Cara yang dilakukan untuk membandingkan efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan tipe GI, data dianalisis secara unvariat pada taraf signifikansi 5 0,05 dan ditindak lanjuti dengan analisis secara unvariat pada taraf signifikansi 0,025 untuk pengujian satu arah. Hasil penelitian menunjukan 1 model TAI efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah dan sikap siswa terhadap matematika, 2 model pembelajaran kooperatif tipe GI efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan maslah dan skap siswa terhadap matematika, 3 terdapat perbedaan efek dari model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan tipe GI ditinjau dari kemampuan pemecahan maslah dan sikap siswa terhadap matematika, 4 model pembelajaran kooperatif tipe TAI 38 lebih efektif dari model pembelajaran kooperatif tipe GI ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah, ekmudian sama-sama efektif ditinjau dari sikap siswa terhadap matematika. Ketiga penelitian dia atas dianggap peneliti sebagai penelitian yang relevan jika digunakan sebagai acuan. Relevansi terdapat pada kesamaan komparasi dua model pembelajaran. Perbedaan terletak pada variabel yang diukur, instrument, desain penelitian, populasi, dan sampel penelitian.Variabel penelitian yang diukurdalam penelitian ini hanya dibatasi pada aspek kognitif yaitu hasil belajar siswa. Guna mengukur hasil belajar peneliti hanya menggunakan satu instrumen saja yaitu test. Begitu pula dengan pendekatan penelitian yang digunakan serta jumlah populasi dan sampel pada penelitian, peneliti menggunakan pendekatan eksperimen semu. Lain halnya dengan dua dari tiga contoh penelitian yang relevan.

H. Kerangka Berfikir

Hasil belajar dan kemampuan siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah penerapan model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Penggunaan metode dan model pembelajaran yangs sesuai dengan karakter siswa maupun materi pelajaran dapat membantu guru dan siswa mencapai hasil pembelajaran yang ingin dicapai. Salah satu faktor yang diduga menyebabkan siswa merasa kesulitan terhadap pemecahan masalah dalam proses pembelajaran maupun peningkatan hasil belajaranya disebabkan oleh iklim belajar yang kurang membangkitkan