Langkah-langkah Pembelajaran Quantum Learning

25 pertama kali oleh Prof. Howard Barrows sekitar tahun 1970-an dalam pembelajaran ilmu medis di McMaster University Canada Amir, 2009: 6. Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan pembelajaran berdasarkan teori kognitif yang didalamnya termasuk teori belajar konstruktivisme.Konstruktivisme berasal dari kata konstruksi atau bangunan, yang dimaksud konstruktivisme adalah siswa membagun pengetahuan mereka sendiri Amir, 2009: 6. Menurut Amir 2009: 3 teori konstruktivisme merupakan keterampilan berpikir dan memecahkan masalah yang dapat dikembangkan jika siswa melakukan sendiri, menemukan, dan memindahkan kekomplekan pengetahuan yang ada.Secara spontanitas siswa akan mencocokkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang dimilikinya, kemudian membangun kembali aturan pengetahuannya, jika terdapat aturan yang tidak sesuai maka siswa akan mencari aturan yang baru dari sumber yang lain. Guru hendaknya mampu menciptakan suasana belajar yang dapat membantu siswa berlatih memecahkan masalah. Menurut Wina Sanjaya 2007: 212, model pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat tiga ciri utama dari model ini, yaitu: 1 Model ini merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasinya ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. Model pembelajaran berbasis masalah tidak mengharapkan siswanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi siswa aktif berpikir, 26 berkomunikasi, mencari, dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan. 2 Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. 3 Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir ilmiah. Berdasarkan poin diatas dapat disimpulkan. Model Pembelajaran Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang menekankan pada aktifitas siswa learning centered baik aktifitas berfikir, berperilaku dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi baik secara individu maupun kelompok. Pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi aktifkepada siswa.

2. Aspek-aspek Problem Based Learning

Pelaksanaan modelpembelajaranProblem Based Learning, fokus pada masalah yang dipilih sehingga pebelajar tidak saja mempelajari konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh sebab itu, siswa tidak saja harus memahami konsep yang relevan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan dengan ketrampilan menerapkan metode ilmiah dalam pemecahan masalah dan menumbuhkan pola berpikir kritis. Bila belajar dimulai dengan sebuah masalah, apalagi masalah tersebut bersifat nyata atau di temui dalam kehidupan sehari-hari, maka dapat terjadi ketidak seimbangan pengetahuan dalam diri siswa, maka akhirnya siswa akan berusaha menyelesaikan masalah dengan pengetahuan yang sudah diperolehnya. Keadaan ini dapat mendorong rasa ingin tahu sehingga memunculkan bermacam- macam pertanyaan disekitar masalah seperti “apa yang dimaksud dengan”, 27 “mengapa bisa terjadi”, “bagaimana mengetahuinya” dan seterusnya Bila pertanyaan-pertanyaan tersebut telah muncul dalam diri pebelajar maka motivasi intrinsik mereka untuk belajar akan tumbuh.Diperlukan peran gurusebagai fasilitator untuk mengarahkan pebelajar tentang “konsep apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah”, “apa yang harus dilakukan” atau “bagaimana melakukannya” dan seterusnya. Berdasarkan paparan tersebut dapat diketahi bahwa penerapan PBL dalam pembelajaran dapat mendorong siswa mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri. Pengalaman ini sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dimana berkembangnya pola pikir dan pola kerja seseorang bergantung pada bagaimana dia membelajarkan dirinya. Terdapattiga Aspek belajar yang diperoleh pebelajar yang diajar dengan PBL yaitu: a. Inkuiri dan ketrampilan melakukan pemecahan masalah Indrawati menyatakan dalam buku yang ditulis oleh Trianto, 2007: 134“Suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui model-model pembelajaran yang termasukrumpun pemrosesan informasi. Hal ini dikarenakan model-model pemrosesan informasi menekankan pada bagaimana seseorang berpikir dan bagaimana dampaknya terhadap cara-cara mengolah informasi”. Pernyataan menunjukkan inti berpikir yaitu kemampuan memecahkan masalah. Dasar pemecahan masalah yaitu kemampuan belajar situasi proses berpikir. Diimplementasikan bahwa siswa diajarkan bagaimana belajar, jenis kondisi belajar, dan memperoleh pandangan baru Trianto, 2007: 135.