a Kebutuhan dana tidak selalu dapat dipenuhi dari
pertumbuhan retained earning sehingga tidak mampu
membentuk cadangan dana yang diperlukan. b
Beban yang harus ditanggung dalam bentuk tingkat bunga atas pinjaman yang belum tentu menguntungkan
kepentingan modal sendiri. c
Penjualan saham yang tidak selamanya menguntungkan ini disebabkan karena persepsi masyarakat atau
investasi terhadap saham perusahaan kurang menarik.
5. Kebijakan Dividen
Laba yang diperoleh perusahaan tidak semuanya akan dibayarkan kepada pemegang saham, sebagian laba akan diinvestasikan kembali
ke dalam perusahaan. Laba yang tidak dibayarkan merupakan laba yang ditahan dan merupakan sumber
intern perusahaan. Laba yang lain dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Keputusan bahwa
perusahaan akan membayar dividen atau tidak membayar dicerminkan dalam kebijakan dividen. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah
laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan
guna pembelanjaan investasi di masa mendatang Sartono, 2001. Kebijakan dividen adalah keputusan mengenai berapa banyak laba
saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen sebagai ganti dari investasi yang ditanamkan dan berapa banyak yang dipertahankan
untuk investasi kembali di dalam perusahaan Brigham, 2006. Kebijakan dividen menyangkut tentang penggunaan laba yang menjadi
hak para pemegang saham. Pada dasarnya laba tersebut bisa dibagikan sebagai dividen atau ditahan untuk diinvestasikan kembali. Laba yang
ditahan ini merupakan sumber intern perusahaan. Laba yang lain akan dibagikan sebagai dividen. Keputusan bahwa perusahaan akan
membayar dividen atau tidak membayar dicerminkan dalam kebijakan dividen.
Teori-teori tentang Kebijakan Dividen diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Dividend Irrelevance Theory
Teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai
perusahaan maupun biaya modalnya. Peningkatan pembayaran dividen hanya dimungkinkan apabila laba yang diperoleh
perusahaan juga meningkat. Keuntungan yang diperoleh atas kenaikan harga saham akibat pembayaran dividen akan
diimbangi dengan penurunan harga saham karena adanya penjualan saham baru. Oleh karenanya pemegang saham dapat
menerima kas dari perusahaan saat ini dalam bentuk pembayaran dividen atau menerimanya dalam bentuk
capital gain. Kemakmuran pemegang saham sekali lagi tidak
dipengaruhi oleh kebijakan dividen saat ini maupun dimasa datang.
b. Bird In The Hand Theory
Teori ini sependapat dengan Gordon dan Lintner 1992 yang berpendapat bahwa investor lebih merasa aman untuk
memperoleh pendapatan berupa pembayaran dividen daripada menunggu
capital gain. c.
Tax Differential Theory Teori ini menyatakan bahwa Investor menghendaki
perusahaan untuk
menahan laba
setelah pajak
dan dipergunakan untuk pembiayaan investasi dari pada dividen
dalam bentuk kas. Oleh karenanya perusahaan sebaiknya menentukan
dividen payout ratio yang rendah atau bahkan tidak membagikan dividen. Karena dividen cenderung
dikenakan pajak yang lebih tinggi dari pada capital gain, maka
investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk saham dengan
dividend yield yang tinggi. d.
Signaling Hypotesis Modigliani-Miller berpendapat bahwa suatu kenaikan
dividen yang di atas kenaikan normal biasanya merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa manajemen
perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa yang akan datang. Sebaliknya, suatu penurunan atau kenaikan
dividen yang di bawah kenaikan normal diyakini investor sebagai suatu sinyal bahwa perusahaan menghadapi masa sulit
di masa mendatang. Namun demikian sulit dikatakan apakah kenaikan atau penurunan harga setelah adanya kenaikan atau
penurunan dividen semata-mata disebabkan oleh efek sinyal atau mungkin disebabkan oleh efek sinyal dan preferensi
terhadap dividen. e.
Clientele Effect Menyatakan bahwa pemegang saham yang berbeda akan
memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan.
Kelompok investor
yang membutuhkan
penghasilan saat ini lebih menyukai dividend payout ratio
DPR yang tinggi, sebaliknya kelompok investor yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan
menahan sebagian besar laba bersih perusahaan. Ada beberapa faktor yang memengaruhi kebijakan dividen suatu
perusahaan Brigham dan Hauston 2000, yaitu : a.
Posisi likuiditas perusahaan b.
Kebutuhan dana untuk membayar c.
Tingkat pertumbuhan perusahaan d.
Pengawasan terhadap perusahaan.
6. Profitabilitas